"Jadi, siapa lelaki yang kau sebut cinta pertamamu itu?"
Suzy terbelalak, hanya sesaat sebelum akhirnya ia sadar.
"Unnie, sejak kapan aku bilang dia cinta pertamaku?"
Suzy mengelak tentu saja, ia terlalu malu mengakui itu semua.
"Hmm bagaimana ya, jika bukan mengapa harus merona seperti itu?"
Aah, kenapa semua orang suka sekali meledeknya sih!
"Jadi, siapa dia?"
Suzy tampak ragu, ia memastikan sejenak ekspresi Yoojin, memastikan bahwa perempuan yang telah ia anggap sebagai kakaknya itu tidak lagi meledeknya.
"Pria itu adalah dokter Seung Gi" Lirihnya
---
Bukannya tidak mau memberitahu nama pria yang ia temui di London dulu, justru Suzy ingin sekali memberitahu. Namun, pasti akan selalu ada kerusuhan yang ia terima. Di tambah lagi, pria yang ia temui dulu ternyata dokternya sendiri, Seung Gi.
Lihat saja sekarang, Yoojin tergelak sambil guling-gulingan, merasa geli dengan pernyataan Suzy.
"Unnie, berhenti menertawakanku!"
Yoojin melambaikan tangan sambil berkata, "Arrasseo.. arrasseo"
"Dan biar ku pertegas, DIA BUKAN CINTA PERTAMAKU"
Setelah mengatakannya, Suzy menenggelamkan dirinya di balik selimut. Masa bodo dengan Yoojin yang masih menertawakannya, biarkan saja nanti juga capek sendiri.
---
Sesuai janjinya semalam, Seung Gi datang ke apartemen Hana. Tangan kirinya sibuk memegang bucket dan paper bag berisi beberapa kue yang sempat ia beli dalam perjalanan tadi.
Ding.. Dong..
Dari dalam terdengar suara Hana yang menyuruhnya menunggu sebentar.
"Oh Oppa! .. masuklah" ujar Hana sumringah.
"Eomma! Seung Gi Oppa datang" teriak Hana pada Ibunya.
"Ommo.. lihat siapa yang datang" ucap Moo Ra tak kalah senang
Sejak tahu putrinya dekat dengan Seung Gi, Moo Ra sangat senang dan berharap Seung Gi menikahi anaknya di kemudian hari.
Berbeda dengan Seung Gi yang sudah menganggap Hana sebagai adiknya sendiri. walaupun Seung Gi tahu, Hana melihat dirinya sebagai seorang pria, bukan seorang kakak.
Baiklah, tak apa. Semua orang berhak merasakan cinta, termasuk Hana. Maka dari itu sebelum Hana berharap lebih, Seung Gi harus meluruskannya.
---
Selesai dari tempat Hana, Seung Gi mengabari Suzy untuk bertemu dengannya esok hari.
Pria itu tidak memberitahu secara langsung, tapi begitu saja sudah membuat hati Suzy teriak kegirangan. Kakinya tanpa sadar melompat-lompat.
"Aishh... Hanya chat, mengapa harus se senang ini? Bisa saja kami tidak jadi bertemu kan?"
Damn! Suzy berharap hari ini cepat berlalu dan ia sudah tidak sabar menantikan hari esok.
---
Seung Gi memasukkan ponselnya dan mengendarai mobilnya untuk pergi ke rumah sakit.
Beberapa menit setelah mengirim pesan pada Suzy, dokter Seo Jun menelpon dan menyuruhnya untuk datang ke rumah sakit.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unequal Life (END)
FanfictionAku tidak membenci siapa-siapa, aku hanya membenci diriku yang banyak kekurangan ini -Bae Suzy Jika ingin mencintai, kau harus belajar mencintai dirimu sendiri dulu, lalu setelahnya kau bisa mencintai orang lain -Lee Seung Gi (Slow Update)