Bugh
Jake memukul telak Jay , setalah ia berhasil memasuki ruangan yang sering ia gunakan bersama teman-temannya untuk berkempul.
"Oh , Man! Calm down!" Seru seorang pemuda. panggil saja dia daniel. Ia segera memegangi tubuh Jake yang akan melalukan pukulan kedua kepada Jay.
Jay mendecih , memegangi sudut bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah.
"Jay , Are you okey?" Tanya Nicholas— Leader dari geng mereka.
Jay mengangguk , ia beralih menatap Jake sengit. Kemudian terkekeh meremehkan.
"Diam kau! Atau aku akan membunuh mu." Jake berteriak penuh kekesalan. Ia mencoba memberontak dari dekapan Daniel , tapi— nihil.
"What's up , my bro?" Nicholas mencoba menengahi. Sungguh ia tidak tahu dengan Jake yang tiba-tiba mengamuk dan memukul Jay.
"Dia— si brengsek itu penyebab rusaknya hubungan ku dengan Sunoo."
"Apa kau bilang? Aku? Haha— Jangan melimpahkan kesalahan kepada orang lain Jake." Ucap Jay membela diri. Dia tidak suka jika ia dituduh sebagai tersangka disini.
Lagipula— Sunoo pernah memintanya untuk menjaga Jake dan selalu mengawasi gerak-geriknya ketika pemuda manis itu tidak ada disamping Jake.
"Kenapa kau memberitahukan peristiwa tadi malam pada Sunoo. Aku sudah bilang untuk tutup mulut , tapi kau—"
"Itu karna Sunoo peduli padamu Bajingan idiot! Dia tidak mau melihat mu terluka. Dia peduli dengan mu. Tidak sadarkah kau , kalau Sunoo lebih mencintai mu daripada mencintai dirinya sendiri."
Hati Jake tertohok. Bagaikan ada ribuan jarum yang menusuk ke dalam hatinya. Tubuhnya melemas , untung saja ada Daniel yang memegangi tubuhnya.
"Bagaimana? Kau menyesal , huh?" Tanya Jay dengan nada sarkasme.
Jake mendongakkan kepalanya , hazelnya tajam temannya itu.
"Brengsek!" Jake memberontak dalam dekapan Daniel. Kemudian dia melangkah pergi meninggalkan teman-temannya.
"Hey Jay! Kau tidak menyukai Sunoo kan?" Tanya Daniel dengan nada penasaran.
Ketika Jake dan Sunoo saling berpas-pasan di koridor sekolah tanpa mengeluarkan kalimat sapaan—bagaikan dua orang asing yang saling tak mengenal.
Sontak hal itu menjadi pembicaraan seluruh siswa di sekolah. Siapa yang tak kenal dengan Jake dan Sunoo. Mereka sama-sama populer disini. Yeah— walaupun mereka mempunyai sifat yang bertolak belakang.
Dulu mereka sempat dibuat heran— bagaimana Sunoo dan Jake bisa terikat dalam suatu hubungan—pacaran—.
"Kau lihat tadi? Sunoo dan Jake. Apakah mereka aku sudah putus?" Para siswa disana saling berbisik.
"Ya , kurasa mereka sudah putus."
"Bagus, dengan begitu aku bisa mendekati Jake."
"Dan aku bisa mendapatkan Sunoo tanpa ancaman apapun."
Berita putusnya hubungan Sunoo dan Jake cepat menyebar luas dikalangan para siswa. Dan menjadi bahan gosip yang paling populer. Ada yang menyambutnya dengan senang hati dan ada juga mereka yang meresa sedih mendengarnya.
"Sunoo Oppa!" Seru seorang gadis yang mempunyai surai sepinggang.
Sunoo menolehkan kepalanya , dapat ia lihat adik tingkatnyya yang tengah berlari kearahnya.
Sunoo mengernyitkan dahinya ,
"Ada apa Jiheon?"Gadis itu menundukkan kepalanya, menyembunyikan raut sedihnya.
Dan akhirnya ia memberanikan dirinya untuk menatap onyx Sunoo."Apa Oppa putus dengan Jake sunbae?" Tanya gadis bernama Jiheon itu.
Sunoo tersenyum maklum.
"Kurasa kau sudah mendengar beritannya." Jawab Sunoo."Waeyo? Apa Oppa tidak mencintai Jake sunbae?"
'Ya , aku masih—sangat mencintainya.'
"Haha kau itu lucu sekali , Jiheon. Kenapa? Jika aku putus dengan Jake tidak ada materi untuk webtoon mu?"
"Yah— ketahuan." Jiheon tersenyum kikuk. Dia menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal.
"Tapi Oppa— Sebenarnya aku sangat menyukai kalian. Aku harap Oppa bisa balikan dengan Jake sunbae."
Sunoo tersenyum , ia mengacak surai Jiheon gemas. Ia sudah menganggap adik tingkatnya ini sebagai adiknya sendiri.
Jiheon sendiri adalah penulis webtoon dengan genre yaoi. Bahkan di salah satu komiknya , dia menggunakan Jake dan Sunoo sebagai tokoh utamanya.
Bisa dibilang sih , Jiheon dekat dengan Sunoo untuk mencari materi bahan komiknya— dan Sunoo sebagai sumbernya. Tapi Jiheon jarang menemui Sunoo jika pemuda manis itu bersama Jake. Ayolah— Jake itu sangat posesif dengan miliknya.
"Hey Jiheon. Bagaimana dengan satu cup ice cream. Kau mau?" Tawar Sunoo.
Sedangkan Jiheon tersenyum cerah , ia menganggukkan kepalanya antusias. Ini adalah hal yang ia sukai dari sunbae nya yang satu ini. Selain dia manis—ukeable—, sunbae nya juga baik, supel, dan perduli dengan orang lain.
Mereka berjalan kearah kantin , tanpa menyadari mata elang yang menatap tatapan tidak suka.
Jake tersenyum miring , kemudian mendengus "Baru sehari kau sudah dekat dengan orang lain."
Suara decihan keluar dari mulutnya.
"Baiklah , akan aku tunjukkan siapa Jake sebenarnya."Meskipun Jake merasakan ada suatu serpihan yang hilang dari dirinya. Tapi ia selalu menyangkalnya. Ia bisa hidup bahagia tanpa kehadiran Jake disisinya.
Mereka tak tahu bahwa mereka telah membohongi diri mereka sendiri , bahwa mereka masih saling membutuhkan.
────────────────────
Don't forget for vote and comen !
────────────────────Gabut banget ya update jam segini wkwkwkwk
see next chapter !─ nenglilis
~Adios !

KAMU SEDANG MEMBACA
WANDERLUST ?? JAKENOO ?
Fanfiction? kisah kedua insan yang sangat bertolak belakang ─ cr JiaJeon ─ homopobic minggat. ─ bahasa semi baku. ﹫. ft ' enhypen