"Bang! Nebeng ya!" Sera cengengesan di depannya.
Dhirga menoleh, "gak." Tolaknya langsung. Cowok itu langsung menaiki motornya.
Sedangkan Sera dengan cepat dan gesit ikut naik di boncengan motor Ninja milik Dhirga.
"Heh! Turun gak!" Dhirga memaksa Sera turun. Gadis itu menggeleng cepat.
"Gak mau! Ehe. Ganteng banget sih, nebeng ya Bang." Sera mengedipkan matanya menatap Dhirga yang sedang menoleh ke belakang.
Cowok itu menghela napasnya pasrah. Kalau sudah ketemu cewek gila ini pasti dirinya nggak dibiarkan lepas begitu saja.
Ia kemudian tancap gas meninggalkan warung Sate Mang Jamal.
Ia mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan sedang.
"Bang Dhirga! Pacaran yuk?" Ucap Sera. Gadis itu berpegangan pada motor bagian belakang. Dilarang Dhirga untuk berpegangan padanya.
"Gak!" Tolak Dhirga.
"Ish! Oh iya, ntar gue ganti uang satenya ya!"
"Ser, pegangan sama gue."
"Hah? Ap- HWAAA!!" Sera langsung berpegangan pada pinggang Dhirga ketika cowok itu menaikkan kecepatan motornya.
Sedari tadi Dhirga melihat spion merasa ada yang mengikutinya. Benar saja, ada sekitar tiga motor yang melaju kencang di belakangnya.
Dhirga terus melajukan motornya di jalanan. Menghindari jarak dekat dengan tiga motor di belakanganya.
Ketika ada perempatan, cowok itu langsung melaju kencang dan berbelok arah ke samping Supermarket. Ia berhenti, kemudian melirik kaca spion. Aman. Tiga motor itu melewati gang di samping Supermarket tempat ia berhenti.
Kemudian Dhirga kembali melanjutkan perjalanannya menuju rumah Sera.
Ia mengernyit ketika sampai di depan rumah gadis itu, tapi tidak ada pergerakan di belakangnya.
Dhirga menoleh ke belakang. "Lah, tidur," gumam Dhirga ketika mendapati kepala Sera yang bersandar di punggungnya, juga tangan gadis itu yang pegangannya longgar.
Dhirga menepuk punggung tangan Sera bermaksud membangunkan gadis itu.
Sera menggeliat pelan. Ia mengerjapkan matanya pelan kemudian mengangkat kepalanya dari punggung Dhirga.
"Oh! Udah sampe!" Sera terkejut ketika melihat rumahnya. Ia langsung turun dari motor Dhirga dengan berpegangan pada pundak cowok itu.
"Makasih, Bang! Ati-ati di jalan, ya!"
Dhirga mengangguk lalu pergi dari hadapan Sera. Melaju kencang memecah malam yang semakin larut.
Sera masuk ke dalam gerbang rumahnya dan membuka pintu. Lampu ruang tamu sudah padam. Orang rumah barangkali sudah terlelap. Ia menaiki tangga menuju kamarnya di lantai atas. Melepaskan jaket yang membungkus baju tidurnya, kemudian berbaring diatas tempat tidurnya.
Ia membuka ponselnya. Tidak terasa sudah pukul dua belas malam. Lama juga, pikir Sera.
Gadis itu membuka chatnya dengan Dhirga. Walaupun tidak pernah dibalas, ia tetap mengirimi pesan pada cowok itu.
BANG DHIRGA!
UDAH NYAMPE?!WOI
Makasih bang! Tadi udah dianterin hehehe
MUAACH! 😚
Sera menatap langit-langit kamar. Tak lama, ia merasakan getaran pada ponselnya.
DHIRGA PANGERAN GUE!
❤
👑
Dhirga melotot di atas tempat tidurnya.
"Anjir! Salah emot segala!" Ia merutuk karena salah kirim emot pada obrolan chat nya dengan Sera. Tadinya, ia ingin memberikan emot jempol. Tapi, sepertinya jarinya sedang terpeleset.
Salah emot!
Read
Gak papa bang!
Nggak usah malu😋Biasanya yang nggak
sengaja tuh dari hati😚AW! AW! AW!
👑
TBC
Jangan lupa vote ya! 😍😍😍
Follow IG :
@mbakjana.
.
.
Pangeran Gue! | Teenlit
_________________BEST REGARDS, RATU-JANA
© 2020

KAMU SEDANG MEMBACA
PANGERAN GUE! [COMPLETED]
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] "Lo tau definisi goblok? Lo sendiri." _________________________________________ Dhirga Alvario Mahawira. Ketua OSIS SMA Kebablas yang diidamkan banyak cewek. Hidupnya yang monoton berubah setelah mendapat kejaran dari cewe...
? [ 06 ]
Mulai dari awal