???????? ???? |hoonsuk| ?

"WAH APA INI? OH MY GOD INI TATO? SETELAH 20 TAHUN HIDUP AKHIRNYA AKU PUNYA TATOO JUGA? MAMA HYUNSUK PUNYA MATE!"

Di pagi hari yang sangat amat cerah, Hyunsuk sudah koar-koar tak jelas di dalam apartemen mewahnya.

"Harus bilang yang lain!" Hyunsuk langsung bangun dari kasurnya dengan semangat. Tanpa menyentuh ponselnya, ia yang baru saja bangun tidur langsung berjalan menuju kamar mandi.

Sebelum mandi, Hyunsuk memandangi tato bergambar sebuah ikan koi dengan pinggiran warna hitam dengan warna kulitnya untuk bagian dalam. Hyunsuk menatap tato itu dengan pandangan kagum. Ia benar-benar menantikan hari ini!

Terbuai dengan perasaan senangnya, tanpa sadar ia menghabiskan waktu yang cukup lama di dalam kamar mandi. Apalagi saat memilih pakaiannya untuk ke kampus. Beuh, jangan ditanya lamanya.

Akhirnya setelah menghabiskan satu jam untuk memilih aksesoris yang akan dia pakai, Hyunsuk memutuskan untuk berangkat ke kampus.

Saat mengambil ponsel, matanya membelalak menatap jam di ponselnya.

"ASTAGA?! AKU SUDAH TERLAMBAT! ARGH DASAR CHOI BODOH HYUNSUK!" Dengan segenap kekuatan, ia menyambar kunci mobilnya dan keluar dari apartemennya.

Bergegas mengendarai mobilnya menuju kampus yang untungnya berada tak jauh dari lokasi tempat tinggalnya.

Setelah turun dari mobil, ia berlari menuju fakultasnya tanpa memedulikan sekitar. Tanpa sadar badannya menyelinap masuk ke arah kerumunan di lorong, niatnya sih mau melewati kerumunan itu.

Tapi yang terjadi malah–

BRUKK

"AW SIALAN!" Hyunsuk menabrak sesuatu, membuat dirinya terjatuh disamping seseorang yang ia tabrak.

"UGH KALAU JALAN LIHAT-LIHAT!" Hyunsuk terkaget saat mendengar teriakan itu. Dirinya tiba-tiba merasa tidak terima, toh bukan salahnya juga menabrak, dia menghalangi koridor.

"KAU YANG MENGHALANGI JALAN! JANGAN BERTINDAK SEOLAH TIDAK SALAH APA-APA!" Balasan Hyunsuk yang cukup nyolot membuat atmosfir di sekitar mereka menjadi berat. Hyunsuk kembali menatap pemuda yang ia tatap. Pemuda itu juga balik menatap Hyunsuk.

"Kau—" Hyunsuk terdiam irisnya bertubrukan dengan iris terang milik seorang Park Jihoon, mahasiswa yang berada di satu angkatan yang sama dengannya. Sekaligus rival bebuyutannya sejak sekolah nenengah atas.

"Ck, sudah kuduga. Lagi-lagi si pembawa masalah." Ucapan Jihoon membuat hyunsuk geram. Ia bangum dari duduknya dan menunjuk kearah Jihoon yang masih terduduk.

Namun tak ada suara yang keluar dari sana, tenggorokannya seolah tercekat oleh sesuatu.

"Apa?" Tanya Jihoon dengan wajah yang meledek.

"Anak manja sepertimu bisanya hanya merengek saja. Menyebalkan." Hyunsuk sampai tak bisa berkata apa-apa lagi dengan ucapan yang baru saja Jihoon lontarkan kepadanya.

Hyunsuk mendengus. Mengambil tasnya yang terjatuh dan berlari pergi dari sana. Memutuskan untuk diam.

"DADAH ANAK MAMI!"

Hyunsuk menggepalkan kedua tangannya. Lama-lama dibiarkan, pemuda itu malah semakin menjadi!

Langkah Hyunsuk ke kelas menjadi lebih berat. Ia sudah tak peduli lagi dengan kelasnya. Toh dia bisa lulus tepat waktu tanpa hambatan juga. Ya walaupun begitu jangan salah, ia cukup pintar diantara angkatannya.

"Yak, kau mau kemana hah?" Baru saja ingin berbelok menuju Kantin, kerah belakang Hyunsuk ditahan oleh seorang pemuda.

"Lee Hangyul, lepaskan tanganmu!" Pemuda dengan wajah tampan itu kemudian menyeret Hyunsuk untuk mengikuti langkahnya.