"Nikah sama gua" ucap rassya dengan alis yang di naik turunkan untuk menggoda aqeela.
"Eh yang bener aja lo" ucap rey dengan terkejut.
"Satu alasannya pasti kebelet anu" ucap kiesha tanpa menimang nimang dulu perkataannya.
Rassya lalu melempar bantal ke arah kiesha dengan kesal.
"Enak aja lo gak gitu juga kali prinsipnya" ucap rassya lalu melipat kedua tangannya di dada.
"Anu apa?" Tanya aqeela dengan polos karena memang ia tak tahu apa yang di bicarakan rassya dan kiesha.
"Itu loh dede" ucap rey sembari menyatukan jemarinya lalu memompanya.
"Hah? Itu apa?" Tanya aqeela sembari melepaskan pelukannya di leher rassya.
"Udah jangan diliat orang gila itu" ucap rassya kembali menarik aqeela masuk kedalam pelukannya.
"Gimana mau ga?" Lanjut rassya kembali ke topik awal pembicaraan tadi sewaktu rassya marah.
"Kalo enggak?" Tanya aqeela.
"Yaudah marah" ucap rassya dengan nada sedih yang dibuat buat.
"Iya deh ayo" ucap aqeela dengan girang sambil mengangguk bahagia.
"Yaudah oke tiga hari lagi" ucap rassya dengan tegas.
"Dari pak rassya aja" ucap aqeela dengan pasrah ia juga sudah sayang dan cinta pada rassya.
"Yee keduluan kalian lah daripada gua" ucap kiesha lalu memutar bola matanya malas.
"Mau mau gua lah yang nikah juga gua bukan lo" ucap rassya dengan sewot.
Nayla menggeram kesal mendengar rencana pernikahan aqeela dan rassya yang akan dilaksankan tiga hari lagi.
"Tiga hari? Mah aku mau kita susun rencana sebelum pernikahan rassya berlangsung" ucap nayla dengan nada marah.
"Pastinya mama udah susun rencana dan rencana ini bagus banget dan bakalan berjalan mulus" ucap mama nayla lalu membisikkan sesuatu ke telinga nayla yang membuat nayla langsung berbinar mendengarnya.
"Makasih mom i love you" ucap nayla lalu mengecup pipi mama nya.
"Iya sayang" ucap mama nayla lau tersenyum licik mengingat rencananya.
Menjelang satu hari lagi pernikahannya rassya dan aqeela makin lengket seperti ada lem yang sudah melekat pada tubuhnya.
"Lengket lengket bae kayak ada lem nya" sindir sandrina yang langsung di tangkap oleh rassya.
Aqeela tidak menghiraukannya ia hanya fokus melihat orang orang yang mendekor di depan sana.
"Noh ada si rey lengket sana gangguin aja" ucap rassya lalu menunjuk rey.
"Gaun udah jas nya juga udah dekor dikit lagi selesai apalagi ya?" Tanya ratu yang berperan penting dalam pernikahan rassya dan aqeela.
"Udah semua kok jadi gak usah khawatir" ucap kiesha sambil membantu ratu.
"Nah oke yang make up siapa?" Tanya sandrina penasaran.
"Ah saya saja saya ahli dalam bidang make up" ucap mama tiri aqeela yang tiba tiba muncul.
"Aqeela bener nih?" Tanya sandrina ragu.
"Iya mama aja gapapa kok" ucap aqeela tersenyum lembut kepada rassya.
Pagi ini rassya sudah bangun lebih awal berbanding terbalik dengan aqeela.
"Aqeela udah bangun belum ya?" Tanya rassya karna mereka memang tidak sekamar dan tidak boleh bertemu dengan aqeela.
"Aqeela bangun mandi dan kita persiapan buat make up" ucap mama tiri aqeela dengan senyum yang tak pernah pudar. Bukan senyum atas pernikahan aqeela tetapi atas rencana nya.
"Iya mah" ucap aqeela lalu berjalan gontai menuju kamar mandi.
Kini aqeela tengah duduk di depan meja rias yang dipenuhi oleh alat alat make up. Senyumnya tak pernah pudar dari bibirnya.
"Ah anak mama udah siap ternyata" ucap mama aqeela dengan senyum khasnya.
"Akh lepasin....."
#✨🌚#
Yoyoyoyo watsap ges up lagi nih jangan lupa vote and komen aku sayang kalian salam manis dari author❤😗
@Elsa_Ayulita

KAMU SEDANG MEMBACA
VAMPIR
Fantasy"Jangan mendekat aku gak mau kamu dekat dekat aku"kata gadis yang bernama aqeela itu "Kenapa lo jauh sama gua?"pria bernama rassya itu bertanya kepada aqeela "Kamu vampir" MOHON DUKUNGANNYA TEMAN TEMAN?