抖阴社区

Chap 2

1.5K 197 40
                                        

!!WARNING!!

•Karakter" Boboiboy hanya milik Monsta.
•Author hanya meminjam karakternya.
•Karakter lain ialah OC author.
•Ada beberapa scene yang terinspirasi dari sebuah film yang pernah author lihat.
•Selain itu alur lainnya murni karangan author.
•Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan atau kata yang tidak pas ataupun kata yang tidak pantas.

~Selamat Membaca~


















"Anak-anak ayo turun sarapan sudah siap!" Teriak sang ibu sambil menyiapkan peralatan makan.

"Iya bu!" Sahut keenam anaknya yang sedang menuruni anak tangga.

"Selamat pagi atok, ayah, ibu, kak Hali" sapa mereka yang baru sampai diruang makan.

Diruang makan tersebut terdapat ayahnya yang sedang duduk menikmati secangkir kopi dan sibuk dengan handphonenya. Lalu dihadapannya ada atok yang sedang membaca surat kabar.

Dan juga Halilintar yang duduk sambil memperhatikan lengan kanannya yang terlihat semakin membiru.

"Pagi." Sahut ayah yang pandangannya masih tertuju pada handphone.

"Ah cucu-cucu atok sudah bersiap semua." Ucap atoknya dengan kekehan kecil.

"Sudah tok" Jawab Solar yang hendak duduk dibangkunya.

"Nah ayo cepat, nanti kalian telat pergi kesekolah." Ujar ibu sambil sibuk mengalaskan makanannya.

"wahhh hari ini ibu masak apa?" Tanya Taufan dengan senyuman khasnya.

"Untuk sarapan kali ini ibu hanya membuat nasi goreng, tak apa kan?"

"Tak apa bu, apapun masakannya selalu enak kalau ibu yang buat." Ucap ice sambil membenarkan posisi duduknya

Sang ibu yang mendengarnya pun tertawa kecil karena ucapan ice. Anaknya yang satu itu kalau sudah berurusan dengan makanan, apapun menunya pasti akan selalu dirasanya enak.

"Kau ini segala disebut enak..apa yang tidak enak menurutmu?" Cibir Blaze.

"Kayu dengan batu." Sahut Ice malas

"Sudah-sudah, ayo kita mulai sarapannya." Ajak sang ayah yang sudah selesai dengan handphonenya itu.

"Iya/Iya ayah" Ucap semua secara bersamaan.




























"Haalliii"
























"Haallliiii"
































"Haalliiillinntaarrr"






























"Hali!"

"Iya ayah?" Tanya Halilintar datar. Wajahnya saat ini begitu pucat, matanya sangat sayu, dan tatapannya begitu kosong. Entah kenapa semenjak tadi malam sampai sekarang ia selalu mendengar suara yang memanggil namanya.

The Possession [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang