抖阴社区

capter 1 Part 2/4 keseharian yang kelam

Mulai dari awal
                                    

Kemudian pikirnyapun menjawab.

"Baiklah nanti aku bisa tanya padanya" sambil mengelurkan nafas kecil.

Keluar dari kamarnya menuju ruang tamu.

Dan membuka kulkas hendak mengambil susu cair.

Dirinya tingal sendiri di sebuah apartement murah dekat pingir kota.

Bisanya komplek itu dihuni oleh orang-orang yang bekerja.

Kompleks itu terususun rapih, dimana kerapihan itu tanda dari kesejahteraan penduduknya.

Tak ada sampah ataupun kasus kejahatan, semua itu bersih dan tentram.

Mungkin karna kebanyakan penduduknya disiplin baik dari moral maupun etika.

Ngomong-ngomong diapartemenya renaldi tingal sendirian, tanpa ada keluarga ataupun kerabat.

Sekitar beberpa bulan yang lalu ketika dia di usir dari rumahnya.

Alasanya karna tidak punya pekerjaan.

Iyah dia adalah seorang lulusan yang sudah satu tahun menjadi pengguran.

Tidak kuliah ataupun bekerja.

Sebernya dia pernah mencoba mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negri, namun nilanya tidak bisa di harapkan.

Renaldi tergolong orang yang cerdas, namun entah kenapa dia seperti ini, alasan yang tidak di ketahui bahkan oleh orangtunya sendiri.

Begitu tanpa motivasi dan selalu menujukan sorot muka suram ketika sendirian.

Bagaikan orang yang sudah menyerah akan impianya.

Sekarang waktu sekitar jam 7 pagi.

Renaldi ada ruang tamu tengah duduk di sofa sambil menaruh sarapnya dan susu manis di meja.

Mengambil remot, kemudian menyalakan TV.

"Tidak adakah acara yang menarik hari ini"

Jika kau perhatikan matanya maka kau akana melihat kantong mata.

Mata merahnya sedikit redup.

Sambil sedikit menurunkan lenganya, renaldi melanjutkan

"Bagaimana dengan berita hari"

Berganti dan terus berganti.

Sampai dia menemukan suatu tontonan.

"Owh...."

Itu adalah berita.

Berita tentang sebuah wawancara dengan ahli ekonom.

[ Baiklah pemerisa kita buka segment kali ini dengan tema pemerintah ingin membuat trowongan kereta cepat sumatra kalimantan]

Pembawa acara itu kembali melanjutkan kalimatnya setelah sedikit mengeser layar di sampingnya.

Layar itu memperlihatkan rancangan jalur kereta cepat sumatra-kalimantan yang di gagas pemerintah.

[Baiklah di samping saya ini sudah ada rancangan jalur kereta sumatra-kalimantan.. nah trowongan ini nantinya akan di mulai pada tahun 2040 dan di rencanakan bakal rampung pada 2045... yang nanti terowongan ini akan di bagun di bawah laut tepatnya selat yang memisahkan sumatra-kalimantan... sebagian politisi menggap hal ini akibat keberhasilan pemerintahan sebelumnya, pada pembagunan terowongan jawa-sumatra, menjadikan hal itu sebagai indikator akan gagas ini..]

Sambil sedikit mengarahkan tangannya pada seseorang di samping.

[Disamping saya sudah hadir prof.angga lesmana, yang berbaik hati meluangkan waktunya untuk hadir sini, prof.angga ini adalah seorang pakar ekonom yang bisa menjelaskan atau mungkin meramalkan akan dampak ekonomi bila trowongan ini bisa di selesaikan, untuk prof.angga silakan waktu dan tempat kami persilahkan ]

Parallel dimensional explorer: becoming another futureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang