Doyoung yang sedang meminum black tea nya tiba-tiba menggedikkan bahunya ngeri. "Wah, netizen sangat luar biasa. Mereka bisa dengan mudah langsung percaya dan memaki Taeyong hyung." Ujarnya dengan para member lantai 10.
Mereka baru saja selesai melakukan Vlive makan bersama Haechan, Jungwoo, Taeil, Yuta.
Yuta menggeram marah. "Tidak mungkin Taeyong hyung menghabisi orang tanpa sebab. Lagian nama dari pelakunya juga di rahasiakan." Ujar Yuta membela Taeyong.
"Ini jelas-jelas Taeyong. Lihat! Mereka dengan sengaja mensensor wajahnya sedikit tidak pas. Siapapun yang melihat akan langsung tahu. Dan ini, pakaian ini sering dipakai oleh Taeyong." Ujar Taeil menjelaskan.
"Untuk apa Taeyong hyung, terlibat masalah seperti ini?" Tanya Jungwoo tidak mengerti.
Haechan tampak berfikit. "Pasti Taeyong hyung sangat marah. Pasti ada sesuatu yang salah."
"Pasti perusahaan akan mengatakan jika itu bukan Taeyong." Ujar Yuta.
Doyoung menggeleng. "Tidak mungkin. Penjelasannya disini adalah seorang idol dari agensi Big 3 dan ini jelas-jelas Taeyong."
Doyoung menghela nafas. "Aku khawatir dengan dirinya."
"Daebak!! Daebak!!!!" Haechan berteriak sambil menggebrak meja makan beberapa kali.
Memeber dibuat penasaran. Karena tepat pukul lima sore, akun official NCT memposting tulisan Taeyong yang bertuliskan permohonan maaf.
Yuta ikut melihat handphone nya dan membaca tulisan tangan Taeyong tersebut. "Aku meminta maaf jika memiliki kesalahan, dan kedepannya akan melakukan hal yang terbaik lagi." Gumam Yuta.
"Taeyong bahkan tidak mengungkit kasus itu di tulisan tangannya. Aku yakin ada kesalah pahaman disini." Ujar Doy dengan pintar.
***
Taeyong menghela nafas berat saat memberikan surat tersebut kepada Han Seojun yang merupakan manager baru NCT127.
Han Seojun memeriksa tulisan Taeyong, kemudian segera memotret dan mempostingnya melalui akun official NCT127.
Eunae sedaritadi tidak berhenti mengusap bahu Taeyong.
Ia tahu, Taeyong sangat marah. Ia bahkan berhanji akan melacak jurnalis bernama Park Jaesun dan memberikannya pelajaran.
Saat Taeyong berjanji akan balas dendam, tiba-tiba Han Seo Jun langsung menyelak. "Kau mau balas dendam? Kau mau masalah ini semakin besar?" Tanya Han Seo Jun.
Taeyong hanya terdiam. Ia tidak peduli bahkan jika ia dikeluarkan dari agensinya sekalipun. Yang ia khawatirkan adalah keselamatan Eunae. Ia takut suatu hari Eunae justru akan dirundung para haters nya.
"Aku pergi ke dorm dulu. Ingin menemui Doyung untuk membahas kontrak dramanya." Ujar Han Seojun kemudian tersenyum kepada Eunae.
"Jaga dirimu baik-baik Eunae."
"Taeyong, tenangkanlah pikiranmu. Percayalah semua akan baik-baik saja. Perusahaan juga tidak ingin kehilangan anak emas seperti mu." Ujar Han Seojun menyemangati Taeyong kemudian pergi.
Eunae kembali menangis. Ia tidak sanggup melihat Taeyong mengalami hal seperti ini.
"Maafkan aku, seharusnya aku tidak berada diluar malam itu." Tangis Eunae pecah.
Taeyong menarik Eunae kedalam pelukannya. "Sudah berapa kali aku bilang? Ini bukan salah mu."
Eunae menenggelamkan wajahnya di leher Taeyong dan Taeyong merasakan airmata Eunae yang membasahi area lehernya. "Maafkan aku Taeyong, ma-." Ucapan eunae terputus saat Taeyong tiba-tiba melumatnya.
Taeyong melumatnya dengan terburu-buru. Ia melampiaskan kesedihan dan amarah yang sedaritadi ia pendam.
Jujur saja, Eunae kewalahan.
Tangan Taeyong tidak tinggal diam, laki-laki itu mengusap kepala Eunae dengan sangat lembut dan memabukkan, turun ke leher hingga sampai ke pinggang Eunae.
Lumatannya berubah menjadi gigitan kecil menyusuri leher mulus Eunae saat merasakan Eunae yang mulai kehabisan nafas.
Nafas Taeyong terengah. Ia menatap Eunae dengan tatapan penuh kabut gairah.
"Boleh?" Tanya Taeyong dengan suara serak.
Eunae sudah tahu apa yang diinginkan Taeyong. Ia bukan anak yang polos walaupun hanya melakukannya sekali dan dengan laki-laki yang sama yang sekarang menjadi suaminya.
Eunae mengangguk sebagai jawaban membuat Taeyong melumatnya kembali lebih dalam lalu laki-laki itu mengangkat Eunae menuju kamarnya.
***
Mata hari bersinar membuat Eunae mengerjapkan matanya karena cahayanya menganggu pandangan Eunae.
Perempuan itu menoleh ke arah Taeyong yang masih tertidur dengan pulas.
Eunae tersenyum, ia merasa senang bisa membuat Taeyong tidur sepulas dan setenang itu.
Eunae tidak akan membiarkan Taeyong bekerja untuk hari ini. Laki-laki itu harus meredakan amarahnya dan menerima saja apa yang sudah perusahaan putuskan untuk permasalahannya.
Eunae mendekat ke arah Taeyong kemudian memeluk tubuh polos suaminya itu. Eunae menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher Taeyong yang dirasa sangat nyaman. Ia menghirup nafas dalam-dalam di ceruk leher Taeyong.
"Selamat pagi." Ucap Taeyong dengan suara serak khas bangun tidur yang menurut Eunae sangat seksi.
Eunae terkejut karena ternyata aktifitasnya membangunkan Taeyong.
"Tidak usah bangun, tidur saja lagi. Istirahat yang cukup. Aku tidak akan mengganggumu." Eunae mengurai pelukannya.
Taeyong terkekeh pelan, laki-laki itu merubah posisinya dari telentang menjadi memeluk Eunae.
Cup...
Taeyong mengecup bibir Eunae singkat kemudian menenggelamkan wajahnya ke rambut Eunae.
"Kamu pakai shampoo aku ya, sayang?" Tanya Taeyong karena menghirup aroma yang tidak asing.
Wajah Eunae memerah. Sebetulnya bukan hanya shampoo, bahkan baju serta parfum milik Taeyong juga ia pakai.
Alasannya? Tidak tahu!
Ia hanya ingin memakainya saat merindukan Taeyong kala laki-laki itu tidak ada di rumah.
"Lepas. Aku ingin bangun dan membuatkan mu sarapan." Ujar Eunae mengalihka pertanyaan Taeyong. Gengsi jika harus mengaku tau!
Taeyong menggeleng. "Enggg... jangan pergi. Biarkan seperti ini sebentar." Ujar Taeyong manja.
Beginilah Taeyong jika sudah dalam mode anak bayi. Super clingy dan manja!
Semakin lama bibir Taeyong bergerak diatas permukaan leher Eunae.
Laki-laki itu juga telah merubah posisinya menjadi di atas Eunae. "Kayaknya pagi-pagi enak deh." Ujarnya dengan kerlingan nakal.
Baru saja Taeyong akan mencium Eunae saat tiba-tiba ponselnya berdering dan menampilkan nama Kim Doyoung di layar.
"Halo." Ujar Taeyong singkat.
"Hyung, buka pintu nya dong! Aku sudah ada di depan unit mu. Buruan buka sebelum kami dipergoki sasaeng." Ujar Doyoung kemudian memutuskan sambungannya.
"Kenapa?" Tanya Eunae penasaran.
"Anak-anak ada di depan. Aku mau bukakan mereka pintu dulu." Taeyong kemudian beranjak.
Eunae terkejut, perempuan itu langsung menarik selimutnya untuk menutup seluruh wajahnya.
"Kau kenapa?" Tanya Taeyong ekspresi dan tubuh polos.
Eunae mendecak. "Cepat pakai pakaian mu! Aku malu melihatnya tau!" Ujar Eunar dibalik selimut membuat Taeyong terkekeh.
Dalam hati Eunae lega saat mendengar kekehan Taeyong.
Taeyong membuka pintu dan langsung menyuruh member untuk masuk.
Seluruh member NCT127 lengkap masuk ke dalam unit Taeyong dengan wajah super ceria.
"Kenapa semua nyengir-nyengir begitu?" Taeyong bingung.
Doyoung mendekat. "Kami tahu kau tidak melakukannya. Setelah menuliskan surat itu, kau pasti akan marah. Makanya kita semua disini ingin menghiburmu!" Ujar Doyoung bersemangat.
Jaehyun tiba-tiba memeluk Taeyong. "Aku tahu apa yang kau rasakan. Aku juga pernah mengalami ini karena keparat dispatch yang memberikan informasi sembarangan!" Ujar Jaehyun berapi-api.
Memang inilah resikonya menjadi seorang idol. Mereka tidak bisa bertindak seenaknya atau bahkan membela diri mereka sendiri. Karena agensi lah yang memegang kendali atas mereka.
"Haechaaannn!! Nyalakan musiknya!" Teriak Johnny tiba-tiba. Haechan yang entah sejak kapan sudah ada di ruang tengah menyalakan TV dan berbagai soundsystem lalu kemudian sebuah lagu terputar.
Kemudian mereka menghambur ke segala penjuru apartement Taeyong.
Yuta dengan senyum lebarnya mengunjukkan dua botol wine kepada Taeyong.
Taeyong menghela nafas, tapi kemudian ia terenyum. Setidaknya ia bisa melupakan kemarahannya.
Ia merasa beruntung memiliki member seperti mereka.
***
"Noona! Kau ada di dalam berita." Haechan berlari mendekat ke arah Eunae yang sedang duduk di sofa sambil memakan beberapa snack.
Eunae terkejut, perempuan itu langsung menyambar handphone milik Haechan dan membaca artikel berita tersebut dengan seksama.
Setelah membaca keseluruhan, Eunae menghela nafas lega.
Ini hanyalah berita yang digunakan oleh SM untuk menutupi kasus Taeyong. Di dalam beritanya berisi tentang manager NCT127 yang sebelumnya mengundurkan diri dengan alasan ingin merawat kedua orang tuanya yang sedang sakit dan digantikan dengan manager super tampan bernama Han Seo Jun.
Eunae melihat beberapa tagar di SNS bertuliskan #GetWellSoonOrangTuaManagerNCT dan #SiTampanHanSeoJun #Smsemuavisual dan masih banyak lagi trending tentang Han Seojun yang sepertinya akan menjadi viral hingga menutupi tagar Taeyong.
"Memang Seojun hyung sangat tampan!" Ucap Haechan sambil geleng-geleng kepala.
Yuta mengangguk setuju, "kalau aku jadi dia, aku sudah menjadi idol." Lalu ia meminum winenya.
"Kurasa menjadi manager jauh lebih baik ketimbang menjadi idol." Ujar Taeyong tersenyum kecut membuat semua orang menatap kearahnya dan suasana menjadi canggung
"EEYYYYY AYO KITA MULAI BERNYANYI LAGI!!" Ucap Moon Taeil dengan keras berusaha mengalihkan topik agar Taeyong tidak kembali teringat hal sampah itu. Kemudian ia kembali menaikkan volume musiknya.