Papilionem ✓

By mmoominjun23_

119K 11.5K 438

Hanya kisah tentang Haechan yang selalu berhasil membuat kupu-kupu berterbangan di perut Renjun. [Hyuckren] W... More

Page 01 : I love you more when you smile
Page 02 : Let me tell you something
Page 03 : Only you
Page 04 : Valentine's day
Page 06 : You can do it
Page 07 : One long night
Page 08 : Undecided
Page 09 : Heartless
Page 10 : U make me crazy
Page 11 : A little fight
Page 12 : Now i have a crush on you again
Page 13 : Gonna take this moment
Page 14 : Ridiculous
Page 15 : Every little thing
Page 16 : Now and forever
Bonus Page : Story of us now
Lee Familia

Page 05 : Edelweiss and you

5.6K 663 45
By mmoominjun23_

.
.
.

Sebulan sudah berlalu semenjak kejadian di rumah haechan dan sejak saat itu renjun selalu menunduk malu tidak berani menampakan wajahnya jika tengah berkunjung ke rumah haechan.

Renjun pun menghela nafasnya penat, bagaimana tidak penat. Renjun di berikan tugas besar oleh dosennya yang mana harus di kerjakan sendiri-sendiri oleh mahasiswanya.

"Hoy njun, kau kenapa? Jangan bilang haechan" ujar jaemin yang sedari tadi berada di sebelah renjun yang terus-terusan menghela nafasnya.

"Aniya, bukan haechan. Kepala ku serasa ingin pecah na karena doyoung ssaem" keluh renjun sembari mengeluhkan dosennya.

"Sudahlah njun, lupakan sejenak dulu perkuliahanmu. Kau harus menjernihkan pikiranmu" ujar jaemin sembari menepuk pelan bahu sahabatnya itu.

"Renjuniee" panggil seseorang yang kini tengah duduk di sebelah kanan renjun.

"Kenapa?" Tanya haechan saat melihat ekspresi wajah renjun yang mendung.

"Sepertinya kekasihmu itu sedang stres dengan tugas-tugasnya chan" ujar jaemin masih menepuk pelan pundak renjun.

Ah haechan mengerti, kekasihnya itu membutuhkan sesuatu untuk menjernihkan pikirannya.

"Hey, mau ikut denganku setelah kelasku selesai nanti?" Tanya haechan sembari menatap renjun kemudian mengusap pelan kepala renjun.

Renjun yang ditawari pun mulanya ragu, karena deadline tugasnya yang tinggal 3 hari lagi.

Namun renjun pun menganggukan kepalanya, menyetujui ajakan kekasihnya itu. Renjun rasa menghabiskan waktu berduaan dengan haechan seharian penuh bukan hal yang buruk.

Bahkan renjun rasa dengan begitu dirinya bisa mengisi ulang daya pada tubuhnya.

Haechan yang mendapat jawaban dari renjun pun tersenyum lembut kemudian mengecup sekilas pipi gembil kekasih manisnya itu.

"Kalau begitu tunggu aku ya" ujar haechan kemudian beranjak meninggalkan renjun dan jaemin.

"Cih mataku lama-lama perih melihat adegan mesra setiap hari, jam, menit dan detik" sindir jaemin.

"Kau kan juga sering melakukannya dengan mark hyung di depan mataku!" Balas renjun.

"Tapi aku dan mark hyung tidak sesering kalian ya!" Balas jaemin tak mau kalah.

"Yak! Kau pikir aku dan haechan sering melakukannya?" Tanya renjun dengan nada kesal.

"Hey hey sadar diri, kau selama ini selalu melakukan hal-hal yang berbau dengan kebucinan di depan ku dan mark hyung ya!" Kesal jaemin setiap mengingat adegan bucin haechan.

Renjun yang mendengarnya pun mendengus kesal, dirinya sudah tidak bisa mengelak lagi karena memang itu kenyataannya.

Ya setidaknya mood renjun kembali naik setelah mendengar suara haechan dan mendapat kecupan di pipinya tadi.

"Jangan senyum-senyum sendiri seram!" Sungut jaemin.

"Berisik!" Kesal renjun.






----------------






Renjun tengah menopang dagunya menggunakan tangannya. Dirinya sudah bosan menunggu haechan sedari tadi. Jaemin? Dirinya sudah pergi dengan mark sedari 30 menit yang lalu.

"Huft lamaa" monolog renjun yang kesal menunggu kekasihnya itu selesai kelas.

Hingga beberapa detik kemudian haechan muncul dengan senyum secerah matahari.

"Lama ya? Maaf ya sayang?" Bujuk haechan saat melihat wajah kesal kekasihnya.

Renjun yang mendengar panggilan haechan pun merona hebat. Haechan jarang memanggilnya sayang, biasanya jika renjun sedang kesal atau marah padanya saja.

Dan sialnya panggilan haechan itu selalu membuat niat marah renjun menguap begitu saja.

"Kau menyebalkan" kesal renjun dan di balas kekehan gemas oleh haechan.

"Sudah di tunda dulu marahnya, ayo pergi sekarang agar tidak kemalaman" ujar haechan sembari menarik lembut tangan pemuda yang lebih mungil darinya itu.

Hampir satu jam haechan dan renjun menempuh perjalanan. Tubuh renjun? Jangan ditanya sangat pegal 1 jam duduk di kursi motor haechan.

Kadang renjun bingung orang lain berkencan di mall, cafe, taman atau di tempat wahana kenapa haechan malah selalu mengajaknya berkencan ke bukit dan lebih parah sekarang di pegunungan kalian bayangkan itu.

"Ayo turun" ujar haechan dan renjun pun turun dari motor milik pemuda tan itu.

"Chan" panggil renjun saat haechan sudah turun dari motornya dan di balas dehaman oleh haechan.

"Aniya lupakan" ujar renjun yang membuat haechan mengerutkan keningnya.

Namun tidak ingin berlama-lama karena hari semakin sore dan cuaca pun semakin dingin. Haechan pun lagi-lagi menarik pelan tangan kekasihnya.

Membawanya ke tempat yang menjadi tujuan haechan.

Renjun yang berada di belakang haechan pun hanya menatap punggung kekasihnya itu.

Berpacaran dengan haechan benar-benar menjadi tantangan tersendiri bagi renjun.

Apalagi dengan cara anehnya dalam membuat renjun tersenyum dan merona.

Hingga haechan menghentikan langkahnya mendadak yang membuat renjun menabrak pelan punggung kekasih tannya itu.

"Sudah sampai..." ujar haechan kemudian menarik renjun ke sampingnya.

Renjun pun kemudian membulatkan matanya melihat pemandangan yang berada di depannya.

Bahkan dirinya lupa bagaimana cara berkedip. Seakan tidak ingin melewatkan sedetik pun keindahan di depannya.

"Mau berjalan-jalan?" Tanya haechan sembari menatap lembut wajah renjun.

Renjun yang mendengar ucapan haechan pun menganggukan kepalanya semangat yang membuat haechan terkekeh gemas.

Haechan pun masih setia menggandeng tangan renjun yang lebih mungil di banding miliknya.

Renjun pun mengikuti langkah haechan sembari menatap sekelilingnya dengan senyum yang mengembang.

Haechan pun ikut tersenyum cerah saat melihat senyum manis kekasihnya itu. Ah lagi-lagi haechan jatuh pada pesona renjun yang seakan tidak ada habisnya.

Renjun kemudian berjongkok dengan tangan yang masih setia bertautan dengan haechan.

Renjun pun mengambil salah satu bunga edelweiss yang menghiasi sepanjang jalan.

Haechan yang melihatnya pun lagi-lagi tersenyum. Menurut dirinya renjun dan senyum polosnya adalah hal terindah yang bahkan lebih indah dibandingkan bintang di langit dan pemandangan di pegunungan yang dipenuhi bunga sekali pun.

"Renjunie" panggil haechan saat renjun tengah fokus dengan bunga di tangannya.

Haechan pun mendudukan dirinya di hamparan rumput, sembari menarik lengan renjun untuk mengikutinya duduk.

Keduanya tengah duduk bersebelahan dengan di kelilingi oleh ratusan atau mungkin ribuan bunga edelweiss, sembari menikmati mentari yang perlahan tenggelam.

"Renjun-a kau tau, bunga edelweiss ini sama seperti mu" ujar haechan yang masih fokus menatap mentari.

Renjun yang mendengarnya pun mengalihkan fokusnya pada haechan.

Namun saat renjun menatap wajah kekasihnya renjun pun menahan nafasnya sejenak.

Renjun terpana dengan kekasihnya entah untuk yang keberapa kalinya.

Haechan yang dilihat dari samping, dengan rahang tegas dan sinar mentari yang menyinari wajahnya.

Renjun rasa dirinya kembali di buat jatuh cinta pada pemuda tan itu.

"Renjun?" Panggil haechan saat tak mendapat respon dari kekasihnya, dan terkejut saat renjun tengah menatapnya dalam.

"Eum, kenapa sama?" Ujar renjun gugup saat dirinya tertangkap basah tengah menganggumi wajah sempurna kekasihnya.

Haechan yang mendengar nada bicara renjun pun terkekeh dengan tindakan kekasihnya itu.

"Kalian itu sama, kau tau bunga edelweiss itu sangat sulit untuk di temukan, dan juga memiliki makna bahwa cinta sejati itu memerlukan pengorbanan, perjuangan dan juga kesungguhan untuk mendapatkannya.

Sama halnya dengan Huang Renjun yang memang sulit untuk ditemukan, dan untuk mendapatkannya membutuhkan perjuangan dan kesungguhan.

Maka dari itu aku Lee Donghyuck berjanji untuk mengagumi, menghargai, dan menjagamu.

Karena kau adalah hal sangat berharga bagiku. Huang renjun adalah edelweiss berharga milik seorang lee donghyuck"


Ujar haechan sembari menatap lembut renjun, tangannya pun membelai pelan wajah renjun.

Seakan-akan menyalurkan rasa cinta dan kasih sayangnya.

Kemudian kedua bilah bibir haechan pun menempel sempurna pada renjun. Melumatnya pelan, seakan memberikan renjun rasa cinta disetiap lumatannya.

Mentari pun mulai terbenam digantikan dengan langit mulai menggelap.

Saat ini, langit sore dan ribuan bunga edelweiss menjadi saksi bisu tentang haechan yang begitu mencintai pemuda yang memiliki nama Huang renjun.





---------------





Renjun kini tengah berada di sebuah cafe yang terletak tak jauh dari universitasnya ditemani dengan beberapa lembar kertas putih bersih dan beberapa peralatan seperti pensil penghapus dan lainnya.

Jangan lupakan jaemin yang tengah terduduk manis di sebelahnya sembari melahap cake coklat pesananya.

"Njun" panggil jaemin, dan di balas deham oleh renjun.

"Aku penasaran, haechan memberi mu apa saat white day kemarin?" Tanya jaemin yang membuat renjun mengerutkan keningnya.

"White day?" Tanya renjun.

"Ya, balasan dari valentine" ujar jaemin sembari mengubah fokusnya ke arah renjun.

Renjun pun yang ditanya nampak berfikir.

"White day? Balasan valentine? Kemarin? Kemarin kan aku hanya pergi ke pegunungan dengan haechan" batin renjun.

"Aku tidak tau, kemarin haechan hanya mengajakku ke pegunungan dan melihat ribuan hamparan bunga edelweiss ditemani sunset" jelas renjun yang membuat jaemin merengut iri.

"Ck, aku mau bertukar kekasih saja. Ayo bertukar njun, biarkan aku menjadi kekasih haechan" ujar jaemin yang membuat renjun membulatkan matanya kesal.

"Yak! Enak saja! Tidak bisa! Aku tidak rela tau! Modelan haechan itu hanya ada 1 di dunia. Aku tidak mau memberikannya pada siapa pun" jawab renjun kesal yang dibalas dengusan oleh jaemin.

"Lagipula kenapa kau ingin bertukar? Bukannya kau sangat bucin pada mark hyung mu itu?" Tanya renjun.

"Ck dia tidak romantis. Kau bayangkan njun di hari white day dia hanya memberikan ku coklat 1 batang. Dan kau tau? Aku menemaninya untuk membeli coklat itu dan saat sampai di depan meja kasir dia memberikannya padaku dan berkata ini balasan valentinemu ck menyebalkan" kesal jaemin saat mengingat kejadian kemarin sore.

Renjun yang mendengar cerita jaemin pun tertawa lebar.

"Memangnya apa yang kau berikan pada haechan saat valentine? Sampai dia memberikan balasan yang sangat romantis?!" Selidik jaemin yang seketika membuat nafas renjun tercekat saat mengingat hari valentinenya.

"Susu" singkat renjun yang membuat jaemin mengerutkan keningnya bingung.

"Susu? Hanya susu? Kau bercanda! Susu apa yang kau berikan memangnya? Merek apa? Dari luar negeri? Kau beli dimana?" Tanya jaemin tak sabar.

Renjun yang ditanya pun membuang wajahnya malu dan seburat kemerahan pun muncul di wajahnya.

"Iya hanya susu, tidak ada merek, bukan dari luar negeri dan aku tidak membelinya" jawab renjun lagi.

"Yak! Jangan bercanda huang! Susu apa yang tidak ada mereknya? Dan kalau kau tidak membelinya lalu bagaimana kau memberikannya pada haechan bodoh!" Kesal jaemin karena menurutnya jawaban renjun itu tidak jelas.

"Ck aku tidak bodoh ya! Memang tidak usah dibeli! Kau tinggal membuka bajumu kemudian telentang" ujar renjun kelewat kesal yang membuat jaemin menatap kosong sahabatnya.

Memproses perkataan renjun yang kemudian membulatkan matanya dan seburat merah muda menghiasi pipinya.

"YAK HUANG RENJUN!" teriak jaemin yang tidak memperdulikan pengunjung cafe lainnya.

.
.
.

Tbc💚

Continue Reading

You'll Also Like

5.3K 371 6
NOREN Tentangnya yang mencari secercah kebahagiaan dalam kepolosannya dan ketidak tahuannya "Kita sudah menikah, kau istriku dan aku suami ًmu, jadi...
3.4K 551 10
Warn ⚠️🔞 BXB Area! Rock band! Mention of drugs! Family issue! Childhood trauma! 🐻🦊 [HyuckRen] and slight 🐶🐑 [JenYang] 🐯🐰 [MarkMin] Renjun sang...
7.1K 465 21
Renjun dulunya yg sering main main sm temen temen nya seketika berubah setelah papa dan bunda nya mengusir renjun.
99.7K 8.9K 19
[COMPLETED] Kisah Haechan bersama Renjun. #1 dalam HyuckRen Haechan x Renjun Ku hanya pinjam nama mereka ya! Mau mreka bntukannya kea apa, ttp aja sa...