抖阴社区

饾悡饾悺饾悶 饾悜饾悶饾悮饾惉饾惃饾惂 饾悎饾惉 饾悩饾惃...

By Jeon_LaunaLazaro

289K 22.6K 6.7K

Hati pria itu membeku, kebencian menyelimuti hidup nya kelembutan terkikis beriringan dengan kekejaman sang i... More

01 & 02 - The Devil's Marriage
03. Begin
04. The One I Want
05. Im Not Happy, Purple
06. Run
07. Rain
08. Feeling Confused
09. Missing You, silently
10. Lalisa in His Mind
11. Blood ?
12. Imperfect
13. Hide Longing
14. Whisper The Devil
15. I Love Her, So Much
16. Kennedy
17. Similar
18. nothing left 馃
19. we will meet again, right? 馃
20. New Chapter Will Begin
22. I'm Your Husband!!
23. Jeon's Annoying Behavior
24. Zalyna Or Lalisa
25. Do You want?
26. Your Angel ...
27. Jeon's Love
28. "what happened"
29. forgive
30. Jeon Zalyna Leonored!!!
31. God, I want to Die
32. About Butterfly 馃
33. The Reason Is You
鈽 ~ 饾摚饾摫饾摦 饾摂饾摲饾摥 ~ 鈽
Bonus Chapter ~ Happier Than Ever 鉁
Spoiler Next Story

21. Hugging a Butterfly

8.2K 692 217
By Jeon_LaunaLazaro

Udara angin malam begitu dingin. Baju tidur tanpa lengan tidak melindungi tubuh zalyna dengan baik. bibir tipis zalyna  gemetar menahan dingin nya Udara malam. Ia memeluk tubuh nya sendiri. Terduduk di tangga pintu masuk gedung sang ayah. Menatap dengan takut jalanan yang sepi, tapi rasa ingin begitu mendalam, ingin melihat perawakan tampan yang ia kenal sebagai ayah nya.

Suara raungan mobil terdengar. Zalyna berdiri, ia kedip kan mata dengan cepat. Gemetar tangan putri kecil Jungkook, kerinduan yang ia rasa hanya dengan mendengar  kebaikan sang ayah dari cerita ibu nya. Ingin menangis, akhirnya zalyna punya ayah. Angin kencang itu meniup lembut rambut nya hingga menutupi wajah.

Jungkook turun dari mobil, menatap anak kecil menggunakan baju tidur bewarna hitam. Ia tidak dapat melihat wajah nya dengan jelas karena rambut panjang itu sedikit menutupi wajah nya yang cantik.

Mendekat pada gadis kecil yang Isak tangis nya berhasil menyakiti hati Jungkook. Kini ia ada di hadapan putri nya, ia singkap kebelakang rambut panjang terurai agar tidak menutupi wajah nya. Zalyna lihat lah, ayah mau melihat wajah mu!

Tidak, anak kecil itu memundurkan langkah kaki nya yang membuat Jungkook terkejut melihat tingkah nya. Ia tatap bola mata yang sangat familiar di hati nya. Hangat, tatapan mata sendu gadis kecil itu mendamaikan hati Jungkook. Pria itu mengerutkan dahi nya, wajah anak kecil ini seperti sangat di kenal nya. Ia pandangi terus tanpa berkata apapun juga.

"Kau takut padaku?" Tanya Jungkook dengan hati-hati.

Zalyna menggelengkan kepala nya. Ia tatap wajah tampan sang ayah yang selalu ia pandang hanya dari foto yang di berikan lalisa. Bibir tipis zalyna bergetar menahan tangisannya. Tidak bisa, tidak mampu ia tahan, dia hanya putri yang merindukan pelukan sang ayah. Di tatap nya lekat wajah Jungkook yang tidak pun berkedip ke arah nya.

"Lili bau, apa masih boleh Peluk?"

Jungkook tersenyum, ntah kenapa ia sangat menyukai suara gadis kecil ini "tentu, tidak masalah. Aku juga bau. Kemari sayang"

Zalyna tidak lagi dapat menahan tangisan nya. Ia berlari kencang ke arah ayah nya. Memeluk Jungkook yang berjongkok untuk meraih tubuh gadis kecil yang ternyata adalah putri nya. Zalyna menangis terisak di pelukan jungkook. monster itu tertegun, ia terdiam merasakan pelukan hangat dari gadis kecil ini. Tanpa sadar, air mata menetes di wajah tampan nya.

Jungkook mengeratkan pelukan pada zalyna, mata nya terpejam, ia cium pucuk kepala gadis kecil yang di sangka hanya orang lain yang bersedih di dalam pelukan nya. Tapi ntah kenapa pelukan ini sangat berbeda, Jungkook tidak bisa menjelaskan nya. Sementara zalyna terus mengingat hinaan teman-teman nya yang mengatakan zalyna tidak pernah punya ayah. Ia mengingat amarah ibunya tadi yang mengatakan seakan ayah nya pria yang jahat.

"Tidak, lihat Daddy datang untuk lili" ucap hati gadis kecil Jungkook.

"Kau menangis sayang? Ada apa hmm?"

"Daddy..."

Jungkook terdiam, ia tatap dalam bola mata bulat yang hitam dari gadis kecil itu. Berdegup kencang jantung nya. Debaran hati dari suara lembut dan panggilan yang sangat ia ingin dengar dari sang putri kini di ucapkan seorang anak yang ada di hadapan nya.

"Kau mencari Daddy mu nak?" Jungkook sedikit memelankan suaranya. Mendengar kata Daddy keluar dari mulut gadis kecil ini seakan menyakiti hati nya. Seperti ada luka yang menggores batin nya.

Tidak ada jawaban dari zalyna. Dia tidak tahu kenapa Jungkook tidak mengenali nya.

"Ini sudah sangat malam, kau pulang dengan ku ya. Besok kita cari Daddy mu. Bagaimana?"

Hanya ada anggukan kepala di sana. Zalyna terus melingkarkan tangan mungilnya pada leher Jungkook. Tanpa terasa pria itu berkali-kali mencium pucuk kepala zalyna saat berada di gendongan nya.

"Aku pulang, jika ada orang tua gadis ini mencari tolong suruh datang ke mansion ku"

"Baik tuan"

Jungkook dengan hati-hati membawa zalyna di gendongan nya. Anak itu berada di depan sembari terus menyembunyikan wajah nya pada dada sang ayah. Membuka pintu mobil dan dengan perlahan mendudukkan zalyna di kursi sebelah nya.

"Tidak mau" ucap zalyna.

"Apa sayang? Tidak mau apa?" Tanya Jungkook.

"Lili mau terus di peluk"

Jungkook tertawa kecil "rumah ku dekat, kita hanya sebentar. Nanti aku akan memeluk mu lagi"

Zalyna masih menggelengkan kepalanya "hmm, baik lah kemari sayang kita akan mengendarai mobil ini bersama"

Zalyna tersenyum lebar, ia sangat bahagia saat Ayah nya menggendong nya lagi dengan penuh kelembutan. Jungkook membuka pintu bangku kemudi dan memangku zalyna di depan nya. Ia hadapkan wajah cantik yang polos ke depan hingga zalyna dapat menyentuh stir bulat itu juga.

Jungkook menghidupkan mesin, menjalankan pelan Lamborghini agar tidak terjadi apapun pada gadis kecil yang ia bawa. Sesekali mencium dalam pucuk kepala zalyna dan mencium gemas pipi chubby nya. Lagi, gadis itu tidak bisa diam. Dia menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri, bernyanyi dengan nada yang tidak teratur dan lirik yang ia ciptakan sendiri.

Jungkook berkali-kali tertawa mendengar nya. Merasa anak kecil ini mungkin seumuran dengan putri kecil nya. Rasa bahagia itu sangat jelas terasa di hati nya.

"Lihat kebun ku penuh dengan daun"

"Ehmm kenapa tidak bunga sayang?"

"Di rumah lili nggak ada bunga daddy"

"Oh oke, lanjut sayang"

"Ada yang hijau dan tidak ada yang lain"

"Setiap hari ku pandang-pandangi... daun-daun itu semua nya mati"

Jungkook terkekeh kecil sembari memperhatikan jalan. Sesekali ia elus lembut uraian rambut panjang dari zalyna. Putri nya mendongakkan wajah nya ke atas, ia pandangi wajah tampan ayah nya yang sedang serius menatap jalanan.

"Apa lili bau Dadd?"

"Nggak sayang, lili wangi"

"Tadi lili bersembunyi di tepat sampah" ucap nya sembari menggoyangkan kedua kaki nya.

"Kenapa begitu? Itu kotor, apa lili main di tempat sampah?"

Zalyna diam, menggigit lidah seakan tahu kalau dia sedang salah bicara. Jika ayah nya mengetahui dia lari dari rumah mungkin zalyna akan langsung di antar ke rumah paman nya. Atau lebih parah, Daddy nya akan marah dan tidak mau menganggap ia sebagai putri nya lagi. Pikir anak kecil itu.

"Iya tadi lili main sembunyi-sembunyian, jadi lili di dalam tempat sampah"

"Hmm, nanti lili mandi ya. Tempat sampah kotor sayang banyak penyakit di sana"

"Iya Daddy"

Jungkook menyatukan alis nya. Berpikir kenapa anak ini terus memanggilnya Daddy? Atau anak ini sebenernya tidak tahu wajah ayah nya dan berpikir aku laki-laki yang dia cari? Pikir nya lagi.

Mobil Jungkook memasuki pekarangan mansion yang semakin mewah terlihat. Para penjaga membuka pintu gerbang hitam yang menjuntai tinggi. Zalyna membuka mulut nya terkejut dengan tempat tinggal sang ayah. Sungguh Zalyna belum pernah melihat nya.

"Wah.. apa ini rumah Barbie atau rumah Rapunzel?"

Jungkook tertawa, mematikan mesin mobil dan menggendong zalyna di depan nya "apa terlihat seperti itu sayang?"

"Yaa Dadd ini seperti rumah di film yang lili tonton"

"Hmm, kalau begitu ini memang rumah Rapunzel. Tapi Rapunzel sedang tidak di sini. Dia bersama mami nya"

"Siapa Rapunzel itu?" Tanya Zalyna di perjalanan mereka ke dalam mansion Jungkook.

"Putri ku"

Jawaban Jungkook melukiskan senyum di wajah Zalyna. Ia eratkan rangkulan tangan pada leher Jungkook dan menyandarkan dagu pada bahu nya.

"Tuan" sapa Mia.

"Ehmm Mia, tolong buatkan susu hangat antar ke kamar putri ku"

"Baik tuan" tatapan Mia penuh tanda tanya. Apakah ini nona muda nya? Atau anak majikan nya dengan wanita lain.

"Dia sedang mencari ayah nya. Besok aku akan membantu nya" ucap Jungkook menjelaskan.

Mia tersenyum dan menundukkan kepala nya.

Jungkook membuka kamar putri nya. Aroma wangi langsung tercium di hidung Zalyna. Ia membalik badan yang semula hanya memeluk Jungkook dan menghadap ke arah nya. Terkejut, sangat indah kamar ini pikir Zalyna. Banyak mainan, boneka, dan benar-benar seperti kamar princess yang sering ia lihat di film Kartun animasi nya.

"Ini kamar Daddy?"

"bukan sayang, ini kamar putri ku"

"Cantik sekali, apa ini boleh jadi kamar lili?"

Jungkook terdiam, mengelus lembut kepala Zalyna. Bagaimana dia bisa menjawab anak kecil ini sementara sudah lima tahun ia bertahan menunggu putri nya. Tidak mungkin tempat sang putri di gantikan orang lain.

"Mandi yuk, setelah itu kau minum susu dan tidur"

"Apa Daddy akan tidur bersama lili?"

"Kau mau aku menemanimu?"

Zalyna menganggukkan kepala nya dengan cepat. Jungkook menggendong Zalyna di belakang setelah menerima pemberian segelas susu hangat dari Mia. Membuka kamar mandi yang tetap kentara nuansa ungu nya. Mengisi bath up kecil dengan busa-busa yang semerbak wangi nya.

Zalyna tersenyum dia tertawa saat busa itu memenuhi wajah Jungkook karena ulah nya. Tanpa terasa, wajah dingin pria yang sudah hampir mati menunggu anak dan istri nya pun ikut tertawa di buat keluguan Zalyna. Ia memandikan Zalyna dengan lembut nya. Semua barang-barang yang harus nya untuk sang putri ia pakai untuk anak perempuan yang baru saja di kenal nya.

"Pakaian lili kotor, terus lili pakai apa dong?"

Jungkook tersenyum, dengan bangga membuka lemari pakaian putri nya. Begitu banyak baju yang baru saja di ganti nya karena bertambah usia malaikat ia dan lalisa. Zalyna di buat kegirangan oleh Jungkook. Ia melompat dengan balutan bathrobe kecil yang membungkus tubuh mungil nya.

Jungkook tertawa menggendong Zalyna dengan satu tangan dan memilihkan pakaian yang cocok untuk anak yang baru di temui nya.

"Selesai! Beautiful" ucap Jungkook mencium gemas pipi chubby Zalyna.

"Thankyou Daddy i love you"

"Your welcome princess, sekarang minum susu mu. Lalu tidur okey"

Zalyna mengangguk, meminum susu hangat yang di berikan Jungkook dengan habis. Senyuman itu tidak pernah luntur di wajah cantik nya. Tanpa sengaja mata Zalyna terarah pada dinding ungu di atas sana. Ada foto lalisa begitu besar nya. Cantik, ibu nya sangat cantik di gambar itu.

"Mami" ucap Zalyna pelan yang masih di dengar Jungkook.

"Mami? Kau merindukan mami mu? Jangan khawatir besok kau akan pulang sayang"

Jungkook memandang ke arah Zalyna. Mata gadis kecil itu terarah sedikit ke atas. Ia ikuti kemana mata bulat nya melihat. Foto lalisa, yang sengaja ia letak di dalam kamar putri mereka. Jungkook terdiam, melirik perlahan ke arah wajah zalyna lagi.

"Mami" ucap lili sembari menunjuk foto lalisa.

Jungkook membuka sedikit mulut nya. Betapa terkejut mendengar panggilan mami dari gadis asing yang kebetulan terisak mencari Daddy nya.

"Dia istri ku" ucap Jungkook.

"Lili tahu, itu mami dan ini Daddy" tangan kecil itu mengelus lembut pipi ayah nya.

"My daddy" ucap nya lagi.

Mata pria itu berkaca-kaca, sesak di dada hingga ingin berteriak rasa nya "siapa, nama mu?" Tanya Jungkook dengan suara yang bergetar lirih.

"Zalyna__Jeon Zalyna Leonored putri mami lalisa dan daddy jeon"

Tubuh itu terduduk Lemas. Ia tatap lekat wajah putri yang sedari tadi memanggil nya Daddy. Ayah macam apa aku yang tidak mengenali putri ku sendiri. Rasa rindu itu sudah bergejolak di dalam dada. Ingin menarik tubuh zalyna ke pelukan nya. Namun takut, kerinduan yang teramat dalam membuat ia menyakiti tubuh kecil putri nya.

"Putri ku" lirih Jungkook dengan mata yang sudah memerah.

Zalyna turun dari tempat tidur dan menghampiri Jungkook, ia peluk tubuh lemas sang ayah dengan dua tangan nya yang lembut. Pria itu membalas, ia membalas pelukan hangat dari putri yang sudah lima tahun di tunggu nya. Buah hati ia dan lalisa, cantik - putri ku cantik sekali ucap Jungkook di dalam hati nya.

Ia cium pucuk kepala zalyna sangat lama. Bahkan air mata tidak mampu di hentikan. Deraian air mata Jungkook mengiringi pelukan pertama nya dengan kupu-kupu cantik nya.

"Kesayangan ku, kau kembali sayang?" ucap nya lagi.

Zalyna semakin mengeratkan pelukan nya. Ia terisak karena mendengar tangisan sang ayah. Sangat lembut hati putri jungkook itu, membuat air mata dengan cepat ikut mengalir deras karena tangisan ayah nya.

"Daddy rindu , sangat rindu sayang" bergetar suara Jungkook mengungkapkan perasaan.

"Uhmm lili juga, lili sangat rindu. Teman-teman lili bilang lili tidak punya ayah, nanti lili akan kasih tahu kalau lili juga punya ayah"

Hati ayah mana yang tidak terluka, mendengar luka putri nya. Permasalahan ia dengan lalisa berimbas pada malaikat kecil yang belum mengerti apa-apa. Jungkook menciumi wajah putri nya. Kerinduan ia luapkan malam itu juga.

"Maaf ya nak, mereka mengolok tuan putri ku? Katakan pada teman mu, lili punya Daddy, lili punya mami. Keluarga lili lengkap sayang"

"Benarkah? Lalu kenapa tidak tinggal bersama?"

Jungkook terdiam, ia baru menyadari akan satu hal. Mata gadis kecil ini mirip dengan nya, tapi karakter zalyna sangat mirip dengan ibu nya. Jungkook tersenyum mencium dahi zalyna dan mencubit lembut pipi chubby putri nya.

"Kita akan tinggal bersama lagi sayang, tapi nanti ya"

"Kenapa? Mami marah sama Daddy ya?"

"Menurut lili?"

Zalyna mengangguk, ia bermain dengan kancing baju nya sendiri "mami marah setiap kali Daddy ada di tv seperti malam ini"

Ada sedikit rasa pilu di hati nya. Ternyata lalisa belum juga bisa memaafkan masa lalu mereka. Namun melihat zalyna sungguh semakin membuat Jungkook beringin untuk bersama istri nya. Jika lalisa tidak mau, memaksa nya juga bukan suatu masalah!

"segera! Daddy akan minta maaf sama mami, dan kita akan tinggal bersama lagi. Nanti Daddy yang antar lili ke sekolah biar teman-teman lili tahu, lili punya ayah"

"Janji?"

"Daddy promise you princess"

Jungkook melepas pelukan mereka. di pangku nya zalyna dan ia tatap lekat wajah cantik dengan pipi yang memerah dari putri nya.

"Lili sama siapa sayang hmm? Kenapa lili sendirian. Kalau ada apa-apa bagaimana? Daddy akan terluka, lili sadar itu?"

"Lili mau ketemu Daddy"

Zalyna memeluk tubuh ayah nya lagi, Jungkook tersenyum merasakan dekapan kuat dari putri tercinta nya. Tertegun, saat menyadari itu arti nya lalisa juga ada di sini.

"Mami, mami dimana sayang?"

Perubahan wajah zalyna di sadari Jungkook. Ia mengerutkan dahi nya sungguh perawakan putri nya sangat mirip dengan nya, namun tingkah laku zalyna mengingatkan ia dengan lalisa. Seperti kali ini, zalyna memajukan bibir dengan tatapan yang tidak berani ia angkat ke atas, jari jemari kecil itu juga saling bertaut seakan tidak mau melepas.

"Lili buat salah sayang?" Tanya Jungkook dengan lembut.

"Jujur sayang ? Daddy tidak suka pembohong"

"Lili lari dari rumah, sembunyi di tempat sampah lalu di bantu paman tua sampai ke JGI"

"Astaga zalyna!! Bagaimana jika paman itu berniat buruk? Kenapa lili keluar malam-malam tanpa tahu orang lain huh?"

Zalyna menangis, menutup wajah karena bentakan dari Jungkook. Tidak terlalu kuat, namun gadis itu benar-benar tidak bisa mendengar suara yang kuat dari orang lain.

Jungkook menarik nafas nya gusar, merutuki emosi yang tidak bisa di kontrol karena rasa khawatir nya. Lihatlah ia menakuti putri nya sekarang.

"Maaf, Daddy bukan marah. Daddy khawatir sayang. Bagaimana jika putri kesayangan ku di culik? Daddy sayang sama lili. Lili itu segala nya, Kemari lah"

Jungkook menarik lembut tangan putri nya, meletakkan tangan lembut itu ke atas dada bidang nya.

"Disini, ada lili" ucap Jungkook menyentuh dada kanan nya.

"Disini, tempat nya mami" ucapnya lagi menyentuh dada sebelah kiri.

"Daddy dimana?"

Jungkook menggelengkan kepalanya pelan "hidup Daddy untuk kalian. Jika kalian tidak ada, maka Daddy juga tidak ada. Jika salah satu pergi, maka setengah jiwa Daddy akan pergi"

Zalyna memeluk tubuh ayah nya "maaf dadd, lili mau ketemu Daddy. Mami marah karena Daddy ada di tv. Kenapa Daddy nggak ajak mami. Jadi kan mami marah"

Jungkook tertawa pelan, sungguh ringan sekali pikiran putri nya "iya, lain kali Daddy ajak mami ya"

Suara dering ponsel Jungkook berbunyi...

"Hallo"

"Pulangkan lili besok siang, aku akan urus lalisa, dia tidak akan tahu kalau lili pergi dari rumah untuk menemui mu"

"Kennedy?"

"Ya, ini aku"

"Bagaimana kau tahu lili bersama ku?

"Aku melihat lili keluar dari rumah ku, aku mengikuti nya. Pria tua itu juga salah satu pekerja ku yang tidak di kenal lili. Aku terkejut saat mendapat laporan lili minta di antar ke JGI, putri mu itu pintar sekali"

"Terimakasih, terimakasih kau membiarkanku bertemu dengan nya"

"Hmm, aku melakukan nya demi zalyna. Dia sering menangis tanpa sepengetahuan lalisa karena mu. Kembalikan dia besok siang, karena lalisa tidak ada di rumah. Aku akan kirim alamat nya.

"Terimakasih Kenn"

Jungkook mematikan telepon nya, menatap wajah zalyna yang tidak berkedip memandang ke arah nya.

"Itu papa Kenn?"

"Iya sayang, papa Kenn bilang lili harus kembali besok siang"

Sedikit ada rasa cemburu di hati Jungkook mendengar panggilan papa di sematkan putri nya untuk orang lain. Walau itu paman nya tapi tidak, lili hanya putri nya dan tidak boleh memanggil pria lain dengan sebutan seperti itu ayah nya, kan?

Melihat ke arah jam di dinding, masih pukul sebelas malam. Ini masih tanggal 19 mei, Jungkook menggendong lili ke dapur dan membuat ia duduk di kursi. Mengeluarkan yellow cake yang kemarin ia pesan untuk ulang tahun putri nya. Biasanya, itu akan di makan para pelayan esok hari. Namun Jungkook telah mendapatkan putri nya kembali, ini akan menjadi malam pertama ia merayakan ulang tahun bersama zalyna.

Jungkook duduk di lantai dapur dengan kue yang sudah di sematkan lilin yang menyala. Zalyna tersenyum dan berlari ke arah ayah nya. Meminta Jungkook memangku, sungguh wajah bahagia zalyna terlihat jelas di wajah polos nya.

"Daddy beli kue?"

"Iya, setiap ulang tahun lili Daddy membelikan kue dan hadiah"

"Benarkah?" Wajah ceria itu mendadak berubah menjadi sedih.

"Kenapa sayang? Wajah kesayangan Daddy kenapa huh?"

"Mami lupa ulang tahun lili tahun ini. Mami sibuk dengan tv kecil di pangkuan nya, sampai lupa kalau lili ulang tahun"

Jungkook menatap tajam ke arah depan. Geram, sungguh sangat marah pada lalisa. Kesibukan nya membuat ia melukai perasaan putri mereka.

"Tidak masalah, mami sibuk, masih ada Daddy kan? sekarang lili tiup lilin nya, tapi berdoa dulu apa yang lili mau sayang?"

Zalyna meniup lilin yang terbakar api kecil sebelum nya ia berucap pelan namun sungguh suara lembut putri nya masih jelas terdengar "satukan mami dan Daddy lagi, biarkan mereka hidup damai bersama anak-anak nya tuhan, boleh kan? Lili janji lili nggak nakal lagi, kalau memang Daddy dan mami bertengkar karena lili nakal maka lili akan jadi anak baik. I promise"

Jungkook menatap sendu wajah zalyna yang kini duduk bersila di hadapan nya. Mata bulat gadis kecil itu masih terpejam dengan bulu mata yang lentik terlihat. Sesak di dada Jungkook tidak dapat ia tahan. Ia tangkup lembut pipi zalyna hingga putri nya membuka mata nya.

"Happy birthday sayang" ucap Jungkook namun terdengar lirih.

Putri nya menatap wajah sang ayah, terlihat kesedihan yang di sadari zalyna.

"Daddy, are you crying ?" Tanya putri nya.

Jungkook menggelengkan kepala nya pelan. Ia raih kedua tangan mungil putri nya. Di cium nya dengan lembut tangan yang dulu belum sempat ia genggam.

"Lili sudah besar" getir bibir Jungkook mengucapkan kata itu. Penyesalan menyeruak di dalam dada nya. Ia melewatkan pertumbuhan zalyna, kalimat pertama yang ia ucapkan dan kapan dia bisa berjalan. Jungkook tidak mengetahui nya.

"Maaf sayang, Daddy minta maaf" Jungkook menutup wajah nya. Ia tertunduk di depan sang putri yang kebingungan.

"Untuk apa dadd? Kenapa menangis?"

Sudah di katakan, zalyna akan menangis jika Jungkook menangis. Seperti kali ini pun malaikat kecil itu menangis karena kesedihan Jungkook tampak di depan mata nya.

"My butterfly, putri ku, kesayangan ku, selamat ulang tahun nak. Hidup yang bahagia ya, semoga tuhan memberikan seluruh kebahagiaan di muka bumi pada mu. Jika memungkin kan dia boleh mengambil milik ku untuk kebahagiaan mu, panjang umur anak ku, Daddy sangat mencintai mu sayang"

Zalyna memeluk erat tubuh ayah nya, ia cium kedua pipi Jungkook yang basah.

"Lili tidak mau mengambil kebahagiaan Daddy, jangan menangis lagi. Lili beruntung memiliki Daddy seperti ini" tunjuk nya pada hidung Jungkook.

"Laki-laki yang baik, laki-laki yang tampan, laki-laki yang rela berkorban, kata mami"

Jungkook tersenyum mengusap kasar air mata nya "mami bilang begitu?"

"Hmm mami love you"

"I know, and Daddy love her too"

Jungkook terus memeluk putri nya, seakan tidak ada hari esok untuk mendekap hangat tubuh zalyna. Mencium pucuk kepala putri nya, ia elus tubuh belakang untuk menimang lili yang memejamkan mata di pangkuan nya.

"Aku mencintai mu lalisa, dan aku mencintai zalyna. Kembali lah untuk ku dan untuk nya. Kita akan bahagia bersama, aku berjanji sayang. Kembali lah kali ini. I miss you so much"

Zalyna tertidur, di bawa Jungkook tubuh putri nya yang lemah ke dalam dekapan menuju kamar ungu nya. Di rebahkan tubuh putri cantik bak putri di negeri dongeng dengan terlelap begitu nyenyak nya. Jungkook merebahkan diri di sebelah zalyna menatap lembut ke arah wajah polos putri cantik nya.

"Malaikat ini hampir tidak aku terima, bagaimana bisa?"

"Sekarang hidup Daddy ada pada lili. kalau mau lihat Daddy bahagia maka lili harus terlebih dahulu bahagia ya sayang"

"Anak ku..." Ucap nya mendekap erat tubuh zalyna.

"Bagaimana bisa aku melepas mu saat kau sudah harus menikah"

"Baru terbayang saja sudah terluka. Dasar bodoh kau Jungkook"

Jungkook terus merutuki pikiran konyol nya yang seakan tidak memperbolehkan zalyna dekat dengan siapapun. ia cium pucuk kepala yang harum dengan rambut panjang yang tebal milik putri nya. Secinta itu dia. Bagaimana tidak? Saat darah wanita yang sangat di cintai nya mengalir pada tubuh putri nya.

"I will get your mami back my baby, don't worry" ucap Jungkook.

"Lili akan terus bahagia, Daddy janji nak"

••••••

Pagi hari menjelang, dengan sangat telaten Jungkook mengurus putri nya. Memandikan putri kecil nya, memakaikan baju yang sangat cantik di tubuh mungil nya. Jungkook tidak bisa mengikat rambut panjang zalyna hingga pria itu hanya memberikan topi merah untuk putri nya.

"Cantik" ucap nya sembari mencium pucuk kepala zalina.

"Kenapa pakaian nya bagus? Apa kita akan pergi"

"Hmm, kita akan pergi sebentar sebelum lili pulang. Daddy mau perkenalkan lili pada karyawan JGI"

Zalyna mengangkat tangan. pertanda ia mau Jungkook menggendong nya. Dengan senyuman lebar tentu sang ayah sangat senang memanjakan putri kecil nya.

"Daddy kerja di JGI?" Tanya zalyna seraya memainkan dasi ayah nya.

"Iya, kenapa?"

Langkah kaki Jungkook terarah keluar kamar menuju meja makan.

"Apa Daddy yang menjaga gedung tinggi itu dari maling?"

"Security? Maksud lili Daddy security JGI?"

"Hummm iya kan? Daddy hebat pasti maling takut sama Daddy"

"Gedung itu milik Daddy sayang"

Mia memandang heran kedekatan Jungkook dan anak yang semalam baru di bawa nya. Tidak mau ada salah paham Jungkook langsung menjelaskan status nona muda yang di sandang putri nya.

"Zalyna, putri ku dan lalisa"

"Apa? Nona zalyna apa kabar" terlihat jelas bulir haru menjatuhi pipi keriput Mia. Dengan lembut zalyna mengelus tangan Mia yang menyatukan tangan seakan sedang menyapa nya.

"Lili baik oma, jangan nangis, kenapa apa lili nakal?"

"Oma?" Tanya Jungkook.

"Iya oma, Oma sudah tua, jadi harus di panggil Oma kan?"

Jungkook hanya mengangguk, sungguh tidak bisa berdebat dengan zalyna sama persis seperti lalisa. Biarkan saja dia memanggil Mia dengan sebutan oma, tidak mungkin Jungkook melarang dengan mengatakan jangan memanggil pelayan dengan sebutan itu, bisa-bisa zalyna marah karena keangkuhan ku. Pikir Jungkook.

"Duduk lagi sayang, kita harus makan. Siapkan sarapan putri ku Mia"

"Baik tuan"

Dengan senyuman bahagia nya, Mia menyajikan santap pagi untuk tuan dan nona muda mansion tempat nya bekerja. Hati itu penuh haru, setelah menyaksikan penderitaan sang tuan yang nyaris gila kini kebahagiaan nya kembali pulang.

Jungkook memakan roti pagi ini, sembari terus menatap wajah zalyna yang asik dengan daging panggang nya. Terdengar suara yang sangat tidak asing di telinga. Jungkook memutar bola mata malas karena si pengganggu datang lagi di pagi hari ke mansion milik nya.

"Ayah mertua" teriak Kevin dari pintu utama.

"Ayah kau sedang ap..." Kevin tertegun, melihat gadis kecil yang sangat cantik duduk di sebelah Jungkook dengan mata bulat yang bersinar.

"Hai cantik, kau siapa?"

"Zalyna om, om bisa panggil lili"

"Kau cantik sekali sayang. Siapa dia Jungkook? Apa kau menculik anak orang karena rindu putri mu?" Ucap Kevin pada Jungkook.

"Dia memang putri ku dan lalisa"

"Apa? Jadi ini anak papi? Astaga sayang papi rindu" Kevin hendak memeluk tubuh putri Jungkook namun dengan sigap pria itu menyingkirkan tangan sahabat nya.

"Jangan menyentuh nya" ucap Jungkook berdiri mendekati Kevin.

"Kenapa? Aku kan ayah nya juga"

"Diam kau berengsek! Kau buat anak mu sendiri jangan menyentuh milik ku"

"Ck__come on Jungkook, aku mau bertemu lili. Dia cantik sekali"

"Kau boleh melihat tapi jangan menyentuh nya. Kau habis dari club kan? Kau pasti bermain sama jalang. Aku tidak mau kau memeluk tubuh putri ku dengan bekas kelakuan hina mu Kevin"

"Ayah yang posesif, minggir aku janji hanya bicara pada nya"

"Hai lili, kenalin nama ku Kevin, lili boleh panggil papi"

"Kevin!!! Dia bukan anak mu" bentak Jungkook.

"Daddy kenapa marah sama papi Kevin, dia baik kok. Jangan marah-marah ya nanti cepat tua"

"Pinter nya anak papi, uh kesayangan ku" ucap nya mencubit lembut pipi chubby zalyna.

Jungkook setengah mati menahan kekesalan nya. Kenapa orang-orang di sekeliling zalyna seakan berlomba ingin di sebut ayah nya. Pertama Kennedy, kini bertambah dengan ada nya Kevin. Jungkook sungguh merasa terancam dengan keberadaaan mereka berdua.

Ponsel genggam Jungkook berdering, tertulis nama Kennedy di sana. Ini masih pagi, Jungkook sedikit mengerutkan dahi nya. Mengangkat sambungan telepon itu dan menarik nafas nya gusar saat mendengar ucapan dari orang yang menelepon.

"Kembalikan putri ku jeon!"

"Lalisa..."

••••••

22. I'm your husband!

Continue Reading

You'll Also Like

65.2K 6.1K 34
" Aku terlalu mencintaimu sampai Aku tak sadar bahwa hatiku sudah benar-benar hancur karenamu "_Lalisa Hwang. " Maaf 'kan Aku yang dengan bodoh meng...
195K 13.5K 26
{M} Obsesi jungkook pada seorang wanita membuat ia melakukan apapun untuk dekat dengan lalisa. Apapun!! termasuk menyembunyikan fakta bahwa ia menyuk...
293K 16.5K 26
Pernikahan gadis baik dengan seorang monster tak ada sisi baiknya sama sekali. Dia seorang pecundang, Dia pembunuh, dia menggertak, dia tak bisa dia...
269K 23.3K 45
{M} Tidak ada cinta untuk siapapun, tidak ada belas kasih atau rasa empati kepada siapapun. Hati itu keras dan tak tersentuh. hingga kesalahan nya m...