"Besok ujian Ra, Lo udah belajar?" Tanya Daisy.
Kini mereka bertiga sedang berada dikantin untuk makan siang. Attala dan teman-temannya menghabiskan waktu istirahat mereka di ruang OSIS karena harus mengatur ruang untuk ujian.
"Udah dong, gue udah siap." Ucap Anora yakin.
"Lo pasti bisa masuk olympiade itu, mau dimasukin ke olympiade apapun, Lo pasti bisa." Ucap Lily.
"Temen gue baik banget deh." Ucap Anora.
"Kapan jadwal Lo periksa lagi?"
"Masih lusa."
"Maaf ya Ra kita ngga bisa nemenin." Ucap Lily dan Daisy.
"Ngga apa-apa kok, lagian gue biasa sendirian."
"Lo kasih tau Attala gih Ra, kasian Attala kalo ngga tau Lo sakit." Ucap Lily.
"Justru gue yang kasian sama dia, dia udah banyak beban dan pikiran, udah ngga apa-apa kok." Ucap Anora.
"Tuh Attala."
"Attala." Ucap Anora melambai. Attala segera menghampiri Anora, tetapi tangannya dicekal oleh Chloe.
"Attala makan bareng aku aja yuk." Ucap Chloe.
"Suka-suka attala mau makan sama siapa." Ucap Exel
"Sama aku aja ya." Ucap Chloe sekali lagi.
Attala menghela nafasnya dan mengikuti kemauan Chloe. Anora menatap Chloe datar.
"Wah si Attala makin hari begonya makin nambah aja, woe Attala itu pacar Lo disitu bukan disana." Ucap Peeter.
"Udah biarin." Ucap Abercio lalu menghampiri meja Anora dkk.
"Santai Ra, makan doang." Ucap Exel pada Anora.
"Santai gue mah, kalo ngga santai udah gue rontokin jantung Chloe." Ucap Anora.
"Buset ngeri amat." Ucap Aldrich.
"Eh itu Philo, Philo sini." Panggil Anora yang mengundang eksistensi orang-orang dikantin begitu juga Attala.
"Ra, ngapain manggil dia bege." Ucap Aldrich.
"Loh kenapa, dia temen gue." Ucap Anora.
"Mau gue traktir kan? Hari ini aja, makan sepuas Lo." Ucap Anora. Philo hanya menaikkan alisnya.
"Ngga usah bingung, gue serius nih." Ucap Anora.
Philo segera mendudukkan dirinya disamping Anora dan memakan pesanannya. Attala segera bangkit dari duduknya dan menghampiri meja Anora.
"Bangun." Ucap Attala pada Anora.
"Belum selesai makan."
"Bangun, Ra." Ucap Attala.
"Dia belum selesai makan." Ucap Philo santai.
Attala segera menarik tangan Anora untuk keluar dari kantin.
"Dah perang Shinobi ke-5 nih bau-baunya." Icap Aldrich.
"Lo kok bisa deket sama Anora?" Tanya Lily.
"Ngga deket, kebetulan aja waktu itu." Jawab Philo singkat. Lily menganggukkan kepalanya.
"Udahan Lo deket-deket Anora." Ucap Exel.
"Kenapa?" Tanya Philo.
"Mulut Lo jigongan nanya kenapa, ya karena Anora udah punya pacar lah goblok." Ucap Peeter.
"Pacarnya aja ngga peduli gitu."
"Lo tau apa tentang temen gue." Ucap Abercio. Philo tertawa sinis.
"Dia tau ngga kalo Anora sakit." Ucap Philo.
Daisy dan Lily membulatkan mata mereka terkejut, bagaimana bisa Philo tau Anora sakit.
"Maksud Lo apa? Ngga usah basa basi." Ucap Exel.
Abercio segera melirik Daisy dan Lily.
"Ceritain aja kali." Ucap Philo lalu meninggalkan mereka.
"Ini maksud Philo apa?" Tanya Abercio.
"Kita ngga bisa kasih tau." Ucap Daisy.
"Kita ngga berhak tau, tapi Attala berhak." Ucap Abercio.
"Attala berhak atas Anora, tapi kenapa Anora engga?" Tanya Lily yang membuat mereka terdiam.
•••••
"Attala udah, aku ngga mau ke ruang OSIS." Ucap Anora melepas genggaman Attala.
"Ke ruang OSIS ngga mau, tapi berdua sama Philo mau?" Sindir Attala.
"Maksud kamu apa? Aku cuma nepatin janji aku aja ke dia karena dia udah anterin aku waktu itu."
"Udah berapa kali gue bilang, ngga usah deket-deket sama Philo." Ucap Attala geram.
Gue? Pasti Attala sedang marah.
"Aku juga udah bilang berkali-kali kamu jangan deket-deket sama Chloe." Ucap Anora.
"Ra, disini kita bukan ngomongin Chloe." Anora hanya diam.
"Philo itu ngga baik." Ucap Attala.
"Philo yang ngga baik, atau kamu yang terlalu kelabu? Aku udah tau masalah kamu sama Philo apa, Philo juga udah bilang kalo bukan dia yang ngelakuin itu."
"Mau dia atau bukan, mading itu, tanggung jawab dia."
"Ini nggaa adil, kalian semua ngga percaya sama dia." Ucap Anora.
"Lo? Percaya sama dia? Percaya sama orang yang baru temuin beberapa hari ini?" Tanya Attala membuat Anora bungkam.
"Ngga usah bego jadi cewek."
"Iya, aku emang bego." Ucap Anora lirih. Sadar perkataannya menyakiti anora, Attala segera mendekatkan dirinya pada Anora.
"Bukan itu maksud aku, jangan gampang percaya sama orang, ngga semua orang yang kamu temuin itu baik."
"Iya, aku ngerti. Udah kan ngomongnya? Aku mau keluar." Ucap Anora.
"Tunggu sebentar." Ucap Attala. Ia menarik laci meja disitu dan mengeluarkan susu strawberry untuk Anora.
"Bentar lagi mau ujian, jangan maksain diri." ucap Attala. Hati Anora menghangat melihat prilaku Attala padanya, saat ini Attala sangat membingungkan, ia berhasil membuat hati Anora bungkam.
"Makasih, kamu juga." Ucap Anora meninggalkan ruang OSIS. Setelah Anora pergi, Attala segera mendatangi kelas Philo.
"Gue mau ngomong sama Lo." Ucap Attala.
"Tinggal ngomong kan."
"Lo ngga usah deket-deket sama Anora."
"Anora aja ngga masalah, kenapa Lo yang ribet." Ucap Philo.
"Gue ngga mau tau, Anora pacar gue."
"Pacar doang, tapi Lo terikatnya sama Chloe kan." Ucap Philo. Attala menggeram tertahan mendengar perkataan Philo.
"Lo ngga tau apa-apa, jadi diem aja." Ucap Attala.
"Lo yang ngga tau apa-apa, Lo ngga tau satupun tentang Anora, gue yakin saat Lo tau nanti, Lo udah kehilangan Anora." ucap Philo meninggalkan Attala.
•••••
"Xel, belajar bareng yok." Ucap Anora.
"Exel doang anjeng, gue juga sih Ra." Ucap Aldrich
Sekarang mereka tengah duduk di kursi dekat koridor kelas untuk berbincang menghabiskan waktu istirahat.
"Kalo ngajak Lo, akhirnya ntar ngga belajar, malah tidur." Ucap Anora.
"Sama Attala aja, males gue ntar dia pelototin gue." Ucap Exel.
"Attala kan sama Chloe." Ucap Anora.
"Nah bagus dong, kan bisa bertiga." Ucap Peeter.
"Lo kok goblok banget sih, Anora kan ngga mau sama Chloe, makanya dia ngajak Exel, gemes gue sama Lo pen gue kelabang rambut Lo." Ucap Daisy pada Leeter.
"Pokoknya ntar kita belajar bareng." Ucap Anora mengajak Daisy dan Lily pergi
"Woyy, wah beruk bener tu anak, ini gimana nasib Lo ama Attala anjrot." Ucap Peeter.
"Mampus Lo, puasa ngomong lagi ntar Attala Ama Lo Xel." Ucap Abercio.
"Lo diem mendingan, itu Daisy gue jabanin mampus Lo." Ucap Exel.
"Mulut Lo gue ulek jadi ketoprak mau?" Tanya Abercio.
"Makanya Lo ngga usah nyumpahin gue." Ucap Exel.
"Suka-suka gue."
"Dih cio, ngga ada bagus-bagusnya Lo, pantes Daisy gamau." Ucap Exel.
"Lo bisa diem ga?" Tanya Abercio.
"Lo duluan yang ngajak bacot." Ucap Exel.
"Lo duluan."
"Elo lah."
"WOY DIEM KALO GA GUE NIKAH AMA CICAK NIH!" Ucap Peeter pusing.
"INI BIASANYA GUE AMA ALDRICH YANG TUKANG BACOT, KENAPA JADI LO BERDUA GEBELEKKKK, UDAH SANA TEMUIN ATTALA KAN KITA MAU ATUR RUANG BUAT UJIAN!!!" Ucap Peeter kesal.
Mereka bertiga bangkit dari bangku koridor itu dan menuju ruang OSIS.
•••••
"Halloooo." Ucap Anora didepan kelas Attala.
"Atttala balik sama gue." Ucap Chloe.
"Siapa yang mau cari Attala, orang gue mau cari Exel." Ucap Anora. Mereka semua membulatkan mata. Exel segera melirik ke arah Attala.
"Gue diajak belajar bareng." Ucap Exel. Attala masih diam menatap Exel datar.
"Yok Xel." Ajak Anora.
"Lo mau bunuh gue ya?" Tanya Exel.
"Orang ngajak Lo belajar, bukan bunuh Lo, ayok cepet, ntar gue balik kemaleman, digebukin lagi sama tua bangka." Ucap Anora.
"Anora dia itu papa kita." Ucap Chloe.
"Lo Gausah cosplay jadi mama dedeh ceramah mulu, kuping gue kayang dengernya." Ucap Anora.
Attala menghampiri bangku Exel.
"Kan aku bilang belajarnya sama aku." Ucap Attala.
"Kan kamu belajarnya sama tuh orang penyakitan." Ucap Anora.
"Ra,"
"Kapan-kapan belajar barengnya, yuk Xel." ucap Anora menarik Exel. Exel menatap melas teman-temannya, memikirkan nasibnya ditangan Attala setelah ini.
"Ck," Attala keluar kelas, jangan lupa Chloe yang selalu mengikutinya. Setelah pulang sekolah, Exel benar-benar belajar bersama dengan Anora.
"Ra Lo ngapain ngajak gue sih, kan ada Abercio tuh pinter juga." Ucap Exel.
"Cio kan sama Daisy." Ucap Anora memeriksa bukunya sembari mencoret jika ada hal penting yang dirangkum.
"Ini Lo belajar kimia mulu." Ucap Exel.
"Biar bisa ikut olimpiade kimia kaya Attala, Attala kan pinter kimia." Ucap Anora.
"Bingung gue ama kalian berdua." Ucap Exel.
"Lo aja bingung, apalagi gue." Ucap Anora.
"Tapi gue yakin kalo Attala sayang banget sama Lo." Ucap Exel. Anora meletakkan bolpointnya perlahan.
"Gue harus percaya? Sedangkan sikap dia aja kaya gini."
"Semua yang terjadi itu bukan kebetulan, pokoknya Lo harus yakin, dan ngga boleh nyerah, kalo perlu Lo ajak Attala kabur ka mars, biar kalian bahagia berdua."
"Eh xel mau tau sesuatu ngga?" Tanya Anora.
"Apa?" Tanya Exel.
"Gue tuh nulis cerita di ถถา๕ษ็ว๘, tokoh utamanya ya gue ahahaha." Ucap Anora.
"Coba liat." Ucap Exel.
"Banyak nih pembacanya."
"Tenang Xel, ntar pasti cerita gue dibukukan, bangga deh Lo pasti ngeliat karya gue digramedia yang dikacain ituhhh." Ucap Anora panjang lebar.
"Gue aminin deh Ra, biar Lo seneng." Ucap Exel.
Tak lama, ponsel Anora bergetar menampilkan sebuah chat dari Yasmine.
"Kenapa Ra?" Tanya Exel. Anora segera memperlihatkan chat dari Yasmine.
"Seru dong." ucap Exel.
"Seru pantat Lo bego." Ucap Anora lalu mengecek kembali ponselnya dan mendapat chat dari Attala.
"Yaudah balik sana marah tuh ntar pawang Lo."
"Hmm." Gumam Anora membereskan barang-barangnya.
••••••
Jangan lupa vote and comment🐡
Aku hari ini mau double update🫳🏻
Siap-siap part setelah ini😬😬