Pagi-pagi sekali, Eunae terbangun karena tiba-tiba perutnya sangat mual. Eunae berlari ke arah kamar mandi di dalam kamarnya.
Eunae merasakan kepalanya sedikit pusing. Perutnya mual, namun tidak ada yang dimuntahkan olehnya.
Eunae terus di dalam kamar mandi sampai akhirnya rasa mualnya hilang, kemudian perempuan itu keluar kamar untuk mengambil air.
Dan betapa terkejutnya Eunae saat melihat Taeyong yang mengenakan panjang bergaris dan ripped jeans hitam tengah memasak sambil bersenandung senang.
"Eunae! Sudah bangun? Mari sarapan."
Eunae terhipnotis melihat pemandangan yang baru saja dilihatnya. Entah mengapa Taeyong terlihat sangat tampan berkali-kali lipat akhir-akhir ini. Terlebih senyum laki-laki di pagi hari sudah cukup membuat rasa mual Eunae yang baru saja timbul langsung menghilang entah kemana.
Taeyong meraih bahu Eunae yang masih mematung, kemudian laki-laki itu menyeret kursi dan mendudukkan Eunae di kursi tersebut.
Di hadapan Eunae sudah terhidang sup rumput laut dan beberapa ubi jalar di atas meja.
Eunae mengernyitkan dahinya bingung. "Siapa yang ulang tahun?" Tanya Eunae kepada Taeyong.
Taeyong duduk di sebelah Eunae, laki-laki itu terkekeh. "Tidak ada. Aku baca di internet kalau rumput laut bagus untuk janin. Ubi jalar ini juga!" Jelas Taeyong bersemangat, laki-laki itu juga mengupas kulit ubi yang masih cukup panas dan memberikannya untuk Eunae.
Eunae menggigit sedikit ubi tersebut, namun baunya entah kenapa membuat Eunae mual.
Perempuan itu langsung berlari ke arah washtafle yang ada di dapur kemudian memuntahkan isi perutnya.
Sedangkan Taeyong, laki-laki itu panik dan berlari mengikuti Eunae, kemudian dengan sigap menggenggam rambut Eunae agar tidak menghalangi wajah perempuan itu dan kemudian menepuk pelan bahu Eunae.
Eunae menyudahinya, "maaf, aku tidak ingin makan itu." Ujar Eunae lemah karena merasa bersalah dengan Taeyong dan juga karena energinya yang semakin terkuras.
Taeyong tersenyum. "Tidak apa-apa." Kemudian Taeyong mengusap sekitaran bibir Eunae tanpa rasa jijik.
Taeyong kembali menunutun Eunae menuju meja makan dengan merangkul bahu perempuan itu.
"Kita coba makan sup rumput laut ini. Sebentar, akan aku ambilkan nasi" Ujar Taeyong.
Laki-laki itu dengan segera mengambil nasi gandum dan memberikannya kepada Eunae.
Eunae mencoba memakan sup rumput laut itu dan ternyata reaksinya berbeda!
Eunae sangat suka sup rumput laut buatan Taeyong.
Taeyong yang melihat Eunae makan dengan lahap pun tersenyum senang.
Taeyong melihat ke arah mangkuk Eunae. Sedikit lagi akan habis!
Taeyong pun dengan sigap langsung membuatkan susu khusus ibu hamil yang ia beli secara diam-diam tengah malam kemarin.
Setelah melihat mangkuk yang di hadapan Eunae sudah kosong, kemudian laki-laki itu memberikan Eunae segelas susu yang tadi dibuatnya.
Eunae meneguk susu tersebut hingga tandas.
Eunae tersenyum lembut ke arah Taeyong. "Terimakasih banyak."
Taeyong tersenyum gembira. "Bukan apa-apa. Ini sudah menjadi kewajiban ku sekarang." Ujar Taeyong dengan menepuk puncak kepala Eunae pelan, membuat Eunae merasakan panas di pipinya dan juga jantungnya yang entah kenapa berdetak sangat cepat akibat sentuhan Taeyong barusan.
***
Entah kenapa saat ini Eunae sangat bahagia!
Eunae melihat Taeyong yang ada di sampingnya. Laki-laki itu mengenakan masker hitam dengan bucket hat nya yang berwarna hijau, kaos Gucci berwarna putih, ripped jeans berwarna hitam dan sepatu Nike Air Jordan serta tak lupa membawa tas besar berwarna cokelat kesayangannya itu.
Taeyong tidak menggandeng Eunae karena itu akan berbahaya. Jadi laki-laki itu hanya berjalan beriringan dengan Eunae, tidak membiarkan perempuan itu berjalan lebih dulu ataupun berada dibelakangnya.
Hari ini Taeyong mengajak Eunae untuk membeli seuruh kebutuhan makanan untuk di apartemen.
Mereka saat ini sedang berada di salah satu supermarket kecil bernama Home Plus Express yang berada di kawasan Gangnam-gu, Sinsa-dong, tidak terlalu jauh dari apartement mereka, namun tetap saja hal ini sangat mengkhawatirkan karena ia berjalan bersama seorang Lee Taeyong!
Awalnya Eunae menolak, namun Taeyong memaksa karena memang ini sudah kewajibannya.
Menafkahi calon ibu dan anaknya.
Taeyong juga beralasan jika tidak akan ada yang curiga jika mereka berdua berjalan bersama. Karena pada dasarnya mereka adalah seorang artis dan manager. Jadi sangat lumrah dan wajar jika mereka tertangkap kamera sedang berdua di sebuah departement store.
Eunae mencoba membuktikan omongan Taeyong dengan membuka handphone untuk memeriksa tanggapan para fans di sosial media. Dan benar saja, fotonya dengan Taeyong yang sedang berjalan bersebelahan itu pun langsung tersebar luas.
Beberapa dari mereka mengatakan sangat iri dan ingin menjadi manager NCT juga.
Beberapa mengatakan Taeyong dan Eunae sangat terlihat seperti suami istri yang sedang membeli kebutuhan rumah tangga.
Intinya tidak ada yang curiga sedikit pun mengenai agenda Taeyong dan Eunae hari ini.
Eunae memandang Taeyong dengan kagum.
Laki-laki itu entah kenapa akhir-akhir ini terlihat sangat memukau dan bersinar di mata Eunae!
'Nak, kamu pasti sayang banget sama Papa, ya!' batin Eunae dalam hati sambil mengusap perutnya pelan.
"Psssst.. kau suka yang mana?" Tanya Taeyong mencoba sepelan mungkin.
Eunae yang berada 2 meter di sebelah Taeyong itu hanya melirik kesal Taeyong. "Sudah tidak usah beli susu hamil. Yang tadi masih banyak."
Taeyong yang mendengar pun mendelik kesal. "Harus beli! Aku mau anak ku tetap sehat. Dan kau juga harus suka dengan rasanya." Ujarnya final.
"Eunae ssi, tapi aku benar-benar tidak tau yang mana yang cocok dengan selera mu. Ada rasa cokelat, strawberry, vanilla.. ternyata kandungannya juga bermacam-macam."
Taeyong masih meneliti rak susu tersebut. "Padahal kemarin aku hanya asal ambil, entah lah kandungan dan rasanya seperti apa." Gumamnya.
Sedangkan Eunae makin menjauh kemudian membelakangi Taeyong. Perempuan itu tidak mau seorang pun mencurigai mereka berdua.
"Nanti saja dibelikan staff." Jawab Eunae.
Taeyong menghela nafas. "staff yang mana? Perusahaan tidak tahu dan tidak boleh ada yang tau." Jawab Taeyong.
Eunae menghela nafas. Perempuan itu melirik sekilas ke belakang. Kemudian ia berujar sambil melangkahkan kakinya. "Yang di pojok kiri, rak paling atas. Susu untuk 3-2bulan kehamilan. Rasa pisang."
Taeyong melirik kanan kiri, memastikan bahwa sekelilingnya tidak ada orang, lalu mengambil dan pergi dengan segera dari rak tempat produk susu tersebut.
***
Eunae menghela nafas dan kemudian langsung menjatuhkan tubhnya di sofa dengan sangat ceroboh.
Taeyong yang melihat nya pun mendelik kesal. "Jangan dibiasakan seperti itu! Kalau ingin duduk pelan-pelan." Ujar Taeyong kemudian laki-laki itu melesat ke dapur untuk merapihkan seluruh barang yang tadi dibelinya.
Tubuh Eunae sangat lemas. Namun bukan karena kehamilannya. Justru karena disamping Taeyong, perempuan itu merasakan sesuatu yang berbeda. Seperti sangat bersemangat!
Benar-benar anak Lee Taeyong.
Yang membuat Eunae lemas adalah rasa takutnya akan fans Taeyong yang segera mengetahui keadaan mereka.
Eunae bangkit untuk berjalan ke arah dapur dimana ia bisa melihat Taeyong sedang membereskan isi kulkasnya kemudian kembali meletakannya dengan rapih dan teratur.
Eunae sering melihat pemandangan ini di dorm selama ia menjadi manager NCT.
Taeyong sangat rajin, semua ia bersihkan dan ia rapihkan sendiri, padahal jadwalnya sangat padat.
Taeyong merapihkannya sambil bersenandung.
Eunae tahu, Taeyong orang baik dan laki-laki itu akan bertanggung jawab atas kesalahannya.
Eunae mendaratkan tubuhnya di sebuah kursi pantry yang ada di dekat dapur.
Taeyong yang menyadari keberadaan Eunae itu pun tersenyum.
"Susu nya ada di lemari bawah sini. Aku sudah memindahkan semua barang menjadi di bawah, jadi tidak perlu lagi melompat atau memanjat kursi untuk mengambil sesuatu." Ujarnya.
Eunae tersenyum lembut dan mengangguk. "Baik Papa!"
Satu kata dari bibir Eunae membuat Taeyong menegang.
"Ka-kau bilang apa?" Tubuh Taeyong mematung. Hanya matanya yang mampu berkedip.
Aeunae manatap Taeyong polos. "Kenapa? Tidak boleh memanggil seperti itu?"
Taeyong mulai bisa menetralkan perasaannya. Laki-laki itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Tidak, hanya saja terasa.."
"Aneh?" lanjut Eunae dengan wajah yang hampir menangis.
Eunae pun tidak tahu kenapa kelakuannya menjadi seperti ini.
Kenapa tiba-tiba Eunae sangat menyayangi Taeyong.
Melihat Eunae hampir menangis, akhirnya Taeyong berjalan menghampiri perempuan itu kemudian memeluknya.
Taeyong menepuk-nepuk punggung Eunae pelan kemudian ia berlutut di depan Eunae.
Wajah Taeyong yang sejajar dengan perut Eunae pun kemudian mendongak. "Siapa bilang aneh? Rasanya menyenangkan! Ternyata Tuhan memberikan aku anak secepat ini. Rasanya senang." Ujar Taeyong tertawa.
Dalam dua tahun menjadi manager NCT127, Eunae tahu kalau mata Taeyong tidak pernah bisa berbohong. Laki-laki itu sanagat sensitif dan itu semua bisa terlihat dari matanya yang bulat dan indah.
Eunae tahu Taeyong benar-benar bahagia.
Taeyong kemudia melihat ke arah perut Eunae. Tangan laki-laki itu terjulur untuk mengusap pela perut Eunae yang masih sangat rata.
"Anak Papa jangan nakal ya. Tolong jaga mama baik-baik, dan sehat terus ya." Taeyong berucap dengan nada seperti anak kecil sambil terkekeh membuat Eunae tidak kuasa menahan perasaan senangnya yang membuncah.
Akhirnya tanpa aba-aba perempuan itu menarik wajah Taeyong dan mencium bibir laki-laki itu dengan lembut.