Entah sudah berapa kali Winwin mengganti posisi duduknya. Dia sedang ada di ruang tengah menonton tv yang bahkan tidak dia perhatikan apa yang ada di dalamnya.
Winwin sebenarnya bosan. Harusnya dia pergi dengan teman-temannya hari ini. Tapi karena kedua orang tuanya ada urusan dan harus pergi, Winwin terpaksa menunda acara nongkrongnya demi menjaga sang adik. Padahal adiknya sudah besar.
Bagaimana lagi, ancamannya motor akan disita. Ya, Winwin pilih duduk diam saja dirumah walau sebenarnya sangat bosan. Dia juga tidak akan membiarkan teman-temannya main ke rumah karena pasti rusuh. Akan ada banyak cucian piring kotor dan rumah yang menjadi berantakan yang mau tidak mau Winwin yang bertanggung jawab nantinya.
"Misi" "Pakeeeet"
Suara bergemuruh langkah kaki yang berlari memenuhi ruang. Winwin yang sedang berada di ruang tengah pun tidak lagi merasa heran dengan adiknya yang akhir-akhir ini sering membeli barang-barang online.
"Beli apa lagi dah" Celetuk Winwin saat melihat sang adik sudah berjalan masuk. Dikira Winwin, remaja perempuan itu akan membuka bungkusnya di ruang tengah seperti biasa. Tapi ternyata dia sudah masuk ke kamarnya sekarang.
Winwin jadi merasa curiga.
Karena iseng dan tidak memiliki hal lain untuk di lakukan, Winwin berjalan menuju kamar sang adik.
"Dih-- lemari lo aja udah penuh pake beli-beli baju lagi" Celetuk Winwin di ambang pintu kamar sang adik saat melihat isi paket adiknya yang ternyata sweater.
"Gak beli kok ini" Sahut adik Winwin. Senyumannya begitu ceria melihat sweater berwana mocca yang dia pegang.
"Terus?"
Seolah mengatakan hal yang seharusnya tidak dikatakan, adik Winwin reflek menutup mulutnya dengan telapak tangan kanan.
"Di beliin pacar lo?" Sergap Winwin penuh selidik. Melihat adiknya yang tidak berkutik, sepertinya dugaannya benar.
"Masih kecil jangan minta aneh-aneh sama pacarnya" "Orang duit aja masih minta sama ibuknya" Winwin terkekeh dalam hati. Merasa dirinya sudah seperti orang tua yang mengomel.
Sang adik mendengus. Menoleh penuh pada Winwin. "Bilang aja bang Winwin iri"
"Dih-- dasar bocil" "Gue juga pernah dapet sweater" "Dibikinin langsung sama pacar gue" "Lebih special dong!" Sahut Winwin menggebu. Sang adik terlihat tidak peduli dan mencoba menempelkan sweater pada tubuhnya. Melihat refleksinya di kaca apakah cocok untuknya.
"Yah-- jadi keinget mantan kan" Winwin mencebik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.