抖阴社区

Part.16 || Queen vs Senior Songong

33.8K 2.2K 20
                                        

Queen duduk di kloset salah satu bilik toilet. Memijit pelipisnya seraya melihat kembali semua pesan yang ia dapat lebih kurang satu tahun terakhir ini. Semua pesannya selalu dengan kata-kata yang sama.

"Siapa lo sebenarnya?" lirih Queen benar-benar tidak bisa lagi berpikir jernih. Kepalanya benar-benar terasa berat dan berdenyut.

Pertama kali Queen mendapatkan pesan seperti ini, ia pikir hanya kerjaan orang iseng. Namun semakin lama ia selalu mendapatkan pesan tersebut. Saat Queen mencoba melacaknya, nomor orang itu langsung tidak aktif.

Satu yang Queen yakini, bahwa orang yang mengiriminya pesan ini bukanlah dia. Ya, Queen sangat yakin.

Suara pintu toilet yang terbuka dengan keras membuat Queen mendongak dari layar ponselnya namun tidak membuatnya beranjak dari tempatnya saat ini. Queen hanya duduk diam sembari bersedekap. Mendengar suara cewek yang sekarang terdengar marah.

"Bener-bener, ya. Kenapa sih Tristan harus suka sama cewek kayak Grizel? Cewek itu nggak lebih cantik kok dari gue!!"

"Ya, iyalah, Claudia, kemana-mana juga cantikkan elo kali! Nggak usah dibandingin, deh! Beda kelas kalian mah! Level lo lebih tinggi dari Grizel."

"Terus Tristan dapat darimana video kalau gue sengaja nyiram Grizel pake kuah bakso itu? Gue yakin ini pasti rencana Grizel buat gue makin jauh sama Tristan! Sialan! Kenapa Tristan lebih milih cewek jalang itu dibanding gue sih?! Bikin kesel aja!!"

"Mungkin dia pakai pelet kali, supaya Tristan mau sama dia. Toh dulu Grizel nggak secantik sekarang. Pasti oplas dia."

"Maybe, makanya dia bisa dapatin Tristan."

"Bener sih, upik abu mana bisa dapatin seorang pangeran. Kecuali ... dia pake jampi-jampi."

Ketiga cewek itu tertawa. Lebih tepatnya tawa mengejek orang yang barusan mereka gibahkan.

Queen menghela napas. Jujur telinganya panas setiap kali mendengar bisik-bisik setan yang suka sekali membicarakan orang lain seperti ini. Queen bahkan berpikir, apa untungnya sih membicarakan keburukan orang lain? Memangnya mereka sudah paling benar sampai membicarakan orang? Nggak juga.

Dengan santainya Queen berdiri, membuka pintu bilik toilet yang ia tempati dan berjalan keluar. Ketiga cewek yang tertawa itu langsung terdiam kala melihat Queen yang sedang mencuci tangannya di wastafel. Gadis itu bersikap tenang seperti biasa. Seolah tidak mendengar perkataan ketiga cewek itu yang notabenenya adalah seniornya sendiri.

"Itu Queen, temennya Grizel. Gimana dia bisa disini?" bisik salah satu teman Claudia—Jessi namanya. Orang yang membuat rencana dimana Claudia dengan sengaja menumpahkan kuah baksonya pada Grizel. Sampai kulit Grizel memerah dan sedikit melepuh karenanya.

"Apa tadi dia denger apa yang kita omongin?" Cewek disebelah kiri Claudia ikut berbisik—Ina namanya.

"Emangnya kenapa?" tanya Claudia. Mereka bertiga berbisik-bisik. Walaupun sebenarnya Queen masih bisa mendengar pembicaraan mereka, tapi Queen lebih memilih untuk tuli saja saat ini. Tidak mau mencari masalah, kalau ia menyahut akhirnya nanti malah terpancing emosi.

"Kalau dia denger terus aduin ke Tristan, bisa habis riwayat lo, Clau. Tristan akan benci sama lo terus menjauh dari lo, dan lo nggak bisa dapatin Tristan lagi."

"Kenapa? Kalian takut sama dia? Dia itu cuma junior. Jadi nggak usah takut," ujar Claudia.

"Tunggu!" Dengan cepat Claudia mencekal lengan Queen saat gadis itu hendak pergi. Queen menoleh dengan wajah tenangnya seperti biasa.

"Kenapa?" tanya Queen seraya melirik ke arah tangannya.

"Gue mau ngomong sama lo."

Queen mengangkat alisnya. Menatap kedua teman Claudia yang berdiri dipintu toilet, menguncinya. Sekarang hanya mereka berempat yang berada didalam toilet.

ALTHAIR [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang