抖阴社区

Part 9

56.5K 5.8K 916
                                    

Taeyong sedang bersantai di apartemennya, ya karena hari ini ia di bebaskan dari pekerjaannya karena ulah bos cabulnya itu jadi ia bisa sedikit bersantai. Namun sungguh, bagian belakang Taeyong masih terasa sangat sakit. Sialan berapa lama ia menghabiskan waktu bersama Jaehyun semalam?


Ia hanya mengingat saat di mobil saja, ia ingat jika ia yang merayu Jaehyun terlebih dahulu. Ia ingat ketika dengan kurang ajarnya ia menduduki paha Jaehyun dan meminta lelaki tampan itu untuk menciumnya. 


"Arrrgghhhh." Taeyong mengusak rambutnya kasar. "Tidak, tidak itu di bawah kesadaranku. Ya itu di bawah kesadaranku, aku tidak mungkin melakukannya." Tambahnya. 

Lelaki bermarga Lee itu memukul kepalanya sendiri, mencoba mengingat apa saja yang ia lakukan semalam. Namun hanya beberapa saja yang ia ingat, huft. 


Ponsel yang berada di atas nakas berbunyi, seseorang menelponnya. Meraih benda pipih tersebut Taeyong melihat siapa yang menghubunginya, ternyata itu bos cabulnya, membuat Taeyong membuang napas lelah.


Memutar bola mata malas Taeyong pun mengabaikan telepon dari bosnya itu. Namun tiba-tiba saja ada ide jahat yang membuat Taeyong langsung saja memencet tombol hijau pada ponselnya. 


"Ya halo bos, ada apa?" Sapa Taeyong ramah. Ya karena ada maunya, jika saja tidak ada maunya tidak mungkin Taeyong mau menyapa Jaehyun dengan selembut itu. 


"Taeyong, aku merindukanmu."  


Taeyong bergedik ngeri mendengar suara Jaehyun yang sedikit berat itu. "Kau kan bisa kesini jika merindukanku? Kita punya janji makan siang bukan?" Taeyong berbicara dengan nada yang sedikit manja. 


Ia juga merasa jika suaranya sangat menggelikan, sungguh Taeyong tidak pernah seperti ini sebelumnya. 


"Oke baby, aku akan segera ke apartemenmu. Aku ingin memelukmu." 

Taeyong berpose seperti orang ingin muntah ketika mendengar Jaehyun memanggilnya dengan sebutan 'baby'. "Baiklah, namun aku menginginkan sesuatu." 

"Apa yang kau inginkan? Makan siang di restoran mahal? Pergi jalan-jalan? Atau ada yang lain?" Balas Jaehyun cepat. 

Lelaki bermarga Lee itu meluncurkan aksinya. "Iya aku ingin makan dan jalan-jalan denganmu jika kau membelikanku pakaian yang ku inginkan, bagaimana?" Taeyong tersenyum licik.


Suara tawa Jaehyun terdengar sangat ringan di telinga Taeyong. "Itu mudah, tunggu aku sampai apartemenmu, aku akan meminta pelukan dan ciuman darimu lalu kau akan mendapatkan semua pakaian yang kau inginkan."


Bibir Taeyong mengerucut, apa Jaehyun ini sangat terobsesi sangat bibirnya? 


"Oke, aku akan menunggumu di apartemenku." 


"Wait me baby, just a bit." 


Sambungan telepon terputus, Taeyong kembali merebahkan tubuhnya dengan senyum di wajah cantiknya. Ah iya Taeyong akan menguras uang Jaehyun agar lelaki tampan itu kapok dan tidak lagi mengganggunya. Dengan begitu hidup Taeyong akan tenang tanpa gangguan bos cabulnya itu. 


"Oke Taeyong sekarang kau harus mandi dan tinggal menunggu bosmu datang." Taeyong bangkit dari tidurnya lalu bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. 


Dua puluh menit berlalu kini Taeyong keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang sudah fresh dan harum, ia mencari pakaian untuk ia pakai. Tidak perlu yang mewah karena ia akan mendapatkan pakaian yang lebih mewah dari Jaehyun nanti. 


Mettled {Jaeyong}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang