抖阴社区

                                    

Lelaki bermarga Lee itu menggelengkan kepalanya, "Arrghh tidak, aku harus bekerja. Lagi pula bos harusnya ke kantor bukan malah santai seperti ini." 



"Ayo bilang iya kau mau menjadi istriku maka aku akan pergi ke kantor hari ini." Balas Jaehyun dengan santai. 


Taeyong memukul dada Jaehyun sedikit keras. "Bos gila!" 



"Ya benar aku gila karena mu Jung Taeyong." Jaehyun kembali mencuri kecupan pada pipi Taeyong. 


"Lee Taeyong." 

"Soon to be Jung."

"Never." Taeyong menatap nyalang ke arah Jaehyun. 

Jaehyun mengangguk lalu mengeratkan pelukan keduanya. "Yeah I never let you go honey." 


Setelahnya Jaehyun bangkit dari tidurnya lalu mengangkat Taeyong ala bridal ke arah kamar mandi. "Ya! Ya! Apa yang akan kau lakukan?" Tanya Taeyong panik.


Tidak menjawab pertanyaan Taeyong, lelaki Jung itu memasuki kamar mandi lalu mendudukkan Taeyong di samping wastafel. "Kau mau apa?" Tangan Taeyong menutupi tubuh depannya. 


Jaehyun terkekeh pelan. "Aku ingin mengajakmu sikat gigi dan cuci muka baby, namun jika kau berpikiran yang lain ayo kita lakukan." 


"Ck, mesum." Dengus Taeyong lalu ia meraih sikat gigi yang sudah Jaehyun beri pasta gigi di atasnya. Tenang saja itu sikat gigi baru, bukan bekas lelaki Jung itu. 


Keduanya menyikat gigi dan mencuci muka bersama, setelahnya Jaehyun kembali membawa Taeyong keluar kini ia menggendong Taeyong ala koala membuat tangan Taeyong dengan terpaksa mengalung indah di leher Jaehyun. "Turunkan aku! Aku masih memiliki kaki dan kakiku masih berfungsi dengan baik." 


Jaehyun mencium bibir Taeyong singkat. "Sstt kita sarapan ya, kau semalam tidak menghabiskan makananmu. Aku takut kau sakit." 


"Peduli apa kau jika kau sakit?" Sarkas Taeyong. 



Dengan perlahan Jaehyun meletakkan Taeyong di kursi meja makan lalu mengukungnya disana. "Aku peduli padamu karena kau takdirku Jung Taeyong, aku akan menjadi ayah dari anak-anakmu nanti." Jaehyun kembali mencuri kecupan pada bibir Taeyong. 


"Aku tidak akan hamil." Taeyong memalingkan wajahnya. 


Jaehyun terkekeh. "Aku mengeluarkannya di dalam kemarin, tiga kali." 


"Aku lelaki kalau kau lupa." Ingat Taeyong, ia kembali menatap mata Jaehyun. 


Tangan Jaehyun menangkup wajah si cantik dengan gemas, ia memencet pelan pipi itu hingga membuat bibirnya maju sedikit. Dengan begitu ia mencium bibir Taeyong dnegan sangat lembut membuat Taeyong hampir saja terbuai akan ciuman lembut Jaehyun. 



"Ibuku laki-laki baby, kita hanya perlu menunggu satu sampai dua bulan lagi." Jaehyun mengedipkan sebelah matanya lalu berjalan menjauhi Taeyong untuk menyiapkan sarapan. 


Tubuh Taeyong sedikit merinding mendengar ucapan Jaehyun, ia bergidik ngeri. Kalau apa yang Jaehyun katakan itu benar, maka ia akan mengandung anak dari bos cabulnya itu? Dan mereka harus menikah? Oh sungguh ini bencana untuk Taeyong.


Taeyong tidak bisa membayangkan bagaimana hari-harinya bersama lelaki mesum itu, membayangkannya saja sudah membuat Taeyong pening apalagi menjalaninya secara nyata? 



Oke Taeyong, besok kau harus ke dokter dan periksa apakah kau memiliki rahim atau tidak. Taeyong bertekad untuk memeriksakan dirinya ke dokter besok untuk memastikan. Ia belum siap jika memang satu atau dua bulan lagi ia akan mengandung anak bos cabulnya itu. 


Mettled {Jaeyong}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang