Balas Dendam (COMPLETED) ?

"Seperti yang kamu katakan, aku bersedia untuk kembali denganmu, tapi dengan satu syarat jangan pernah mengulangi apa yang terjadi di masa lalu." Soraya mengatakan itu dengan malu-malu.

Wajahnya sudah pasti terlihat layaknya kepiting rebus yang siap untuk disantap.

"Baik, aku pasti tidak akan mengulangi apa yang terjadi di masa lalu. Terima kasih, Soraya." Tanpa aba-aba Jack langsung memeluk Soraya begitu saja.

Soraya yang mendapat serangan mendadak itu sedikit terkejut sebelum mendorong Jack dengan keras.

"Jangan memelukku sembarangan! Kita belum menikah lagi! Ingat besok untuk tidak perlu menjemputku, aku ada urusan tidak akan berangkat ke perusahaan." Soraya mengatakan itu dengan Sebal dan meninggalkan Jack.

"Eh, kenapa? Apa kau ingin melakukan sesuatu yang salah?" tanya Jack penasaran.

"Ini bukan urusanmu cepatlah pulang," usir Soraya.

Jack menolak dan mengekori Soraya dari belakang. "Aku tidak mau, aku ini masih berstatus sebagai suamimu. Katakan kepadaku siapa tahu aku bisa membantumu."

Soraya tak mempedulikan Jack dan terus berjalan menuju dapur melaksanakan niatnya untuk mengambil minuman yang tertunda karena berbincang dengan Jack.

"Ayo katakan kepadaku apa yang mau kamu lakukan, aku tidak ingin kamu mendapat masalah." Jack terus memaksa agar Soraya memberitahukan apa yang ingin dilakukan oleh wanita itu.

"Aku akan mencari Aprillia dan memberikan bagian harta untuknya, apa sudah puas, sekarang silakan pulang dan cepat istirahat besok harus bekerja," jawab Soraya kesal.

"Untuk apa menemui wanita itu lagi? Dia sudah begitu keterlaluan dan menghinamu begitu saja, kenapa masih ingin memberikan bagian untuk wanita itu?" tanya Jack tak mengerti.

"Dia dibesarkan oleh ayahku sudah sewajarnya dia mendapatkan bagian untuk hak yang ditinggal oleh ayah. Meski ayah tak mengatakan bagian untuk Aprillia, tetapi dia tetaplah anak dari ayah, aku tidak tahu mengapa, yang jelas aku tidak mungkin mengambil bagian untuknya." Soraya menjelaskan apa yang ingin dia lakukan.

Semua harta yang didapat oleh ayahnya adalah dibangun dari nol bersama dengan ibunya, Kartika datang saat ayahnya sudahlah sukses.

Namun, hal itu tak menutup kemungkinan bahwa Kartika juga ikut andil dalam membesarkan nama perusahaan ayahnya itu dan Aprillia sebagai anaknya memiliki hak untuk mendapatkan warisan juga.

"Baiklah, aku akan menemanimu untuk datang menemui wanita itu. Aku sudah sangat yakin dia akan membuat ulah." Jack memutuskan setelah memikirkan apa yang dikatakan oleh Soraya.

"Tidak perlu, aku pasti bisa menangani April sendirian, aku sudah belajar banyak dari masa lalu."

"Aku tidak menerima penolakan. Kalau begitu aku akan pulang lebih dulu, selamat malam, cepatlah beristirahat dan mimpikan aku." Jack berpamitan dan mencium kening Soraya.

Perlakuan manis seperti itu ternyata dapat membuat Soraya bungkam dan lagi-lagi merasakan pipinya yang memanas juga jantungnya berdetak lebih cepat dan lebih cepat lagi.

"Uhm, selamat malam juga," lirih Soraya.

Jack tersenyum kecil dan meninggalkan dapur. Begini saja sudah cukup untuknya, Soraya bersedia kembali dengannya itu sudah lebih dari cukup, mereka akan memulai semuanya dari awal dan hidup layaknya keluarga bahagia lainnya.

Orang pertama yang ingin diberitahu atas kabar bahagia ini adalah keluarganya, mereka sudah menantikan kapan momen seperti ini akan datang.

***