抖阴社区

1. the beginning of a story

68 9 7
                                        

Langit tanpa kehadiran bintang, bagaikan gambaran sebuah kesedihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit tanpa kehadiran bintang, bagaikan gambaran sebuah kesedihan.
Hujan yang turun menggambarkan sebuah tangisan...

____

Seoul 14 Desember 2022

Aku berjalan seorang diri dengan tatapan kosong. menyusuri jalanan kota Seoul, diperjalanan ramai yang ku rasa begitu sepi. udara malam terasa begitu dingin menusuk tulang-tulangku. Padahal aku sudah memakai jaket yang lumayan tebal.

banyak manusia yang berlalu lalang bersama kekasih nya, membuat ku teringat akan seseorang.

Aku tersenyum tipis.

Membayangkan kisah ku dengan seseorang dulu. ya... dulu.

Aku mengeratkan tanganku memeluk tubuhku. seperti nya musim salju akan segera datang.

Aku terus berjalan dengan perasaan kosong. Memasang earphone yang tersambung pada handphone ku pemberian kak taeyong sebagai kado ulang tahun ku tahun lalu. menyalakan lagu yang cukup keras.

Mungkin karena aku terlalu amat merindukan nya. Hatiku rasanya seperti tersayat, seperti nya berjalan seorang diri dalam keramaian itu tidak baik.

Tujuan ku menara namsan.entah kenapa hatiku mengajak nya untuk ketempat ini.

Katanya di tempat itu kita bisa mengabulkan apa yang kita ingin.

Itu mitos. Namun aku tetap akan mencoba untuk melakukan nya.

hatiku semakin sakit saat memandang langit Seoul tanpa bintang dan pemandangan lampu-lampu yang tersorot pemukiman warga.

Aku teringat satu nama

Na jaemin.

Tak lama... salju pertama turun.

Lalu perlahan-lahan cairan bening meleleh dan jatuh di kedua pipiku.

Aku terduduk menangis seorang diri... Menggenggam surat yang diberikannya 3 tahun lalu dan poto kami yang ku ambil sewaktu masih SMA yang ada didalam nya. banyak manusia yang melihat ku dengan sorot mata aneh.

Mungkin mereka menganggap ku sudah gila.

Mereka benar, aku sudah gila. Na jaemin membuat ku gila.

Aku tidak pernah mengira salju akan turun hari ini. Aku belum siap.

Aku membencinya.

Tangisan ku semakin keras, dada ku rasanya begitu sesak. Suara itu datang lagi... Memori ku dengan na jaemin 3 tahun lalu. Kembali terputar di kepalaku.

"Na, kamu suka guguran bunga atau hujan salju?"

"Hujan salju"

"Kenapa kamu harus jawab itu na... Hiks..." Aku memukuli dadaku yang rasanya semakin sesak.

[1]. Salju PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang