抖阴社区

                                    

Lelaki cantik yang selalu menolaknya itu membuat Jaehyun tertarik dan sangat ingin memilikinya. Mungkin awalnya Jaehyun hanya menginginkan Taeyong secara fisik saja namun semakin kesini ia meyakinkan dirinya jika ia sudah jatuh pada pesona Taeyong dan tertarik ingin memiliki Taeyong dari segi fisik maupun batin. 


Taeyong memutar bola matanya malas. "Lagipula kenapa pula kau menyukaiku?" 


"Kau cantik." 

"Aku tampan!" Sergah Taeyong galak. 

"Kau bisa berkaca baby, kau terlihat sangat cantik, manis dan aku sangat menyukaimu." Balas Jaehyun. 

Pipi Taeyong mengembung kesal. "Tapi aku tidak menyukaimu." Balasnya. 


Jaehyun meletakkan satu tangannya di dada. "Akh, it's so hurt baby, but aku percaya kau akan menyukaiku nanti." 

"Terserah." Taeyong pun kembali duduk dengan menyandarkan punggungnya, sungguh kenapa Jaehyun selalu berbicara omong kosong seperti itu sih. 

Menyukainya? Memang iya? Tidak mungkin, Taeyong yakin Jaehyun pasti memiliki banyak wanita atau lelaki manis di belakangnya. Mungkin saja Jaehyun hanya akan memanfaatkannya menjadi salah satu simpanannya kan? Oke Taeyong kau tidak boleh percaya pada Jung Jaehyun. 


Tak sampai dua puluh menit mobil Jaehyun sudah berhenti di kantornya. Biasanya Jaehyun akan berhenti di pintu masuk dan membiarkan penjaga untuk membawa mobilnya ke basement namun kali ini Jaehyun langsung membawa mobilnya sendiri ke basement karena ia bersama Taeyong. 


Saat melihat si cantik ingin keluar dari mobilnya Jaehyun pun menahannya. "Apa lagi bos?"

"Ke ruanganku ya, aku memiliki sesuatu untukmu. Jangan lupa buatkan aku kopi oke." 

Taeyong melepas paksa tangannya dari genggaman Jaehyun. "Baik bos." Balas Taeyong malas. Karena ini area kantor maka ia tidak bisa seenaknya pada Jaehyun, bisa-bisa ia kehilangan pekerjaan nanti. 

Setelahnya Taeyong pun keluar dari mobil Jaehyun lalu bejalan masuk menuju ke dalam kantor. Melihat Taeyong yang sudah hilang dari pandangannya, Jaehyun pun terkekeh pelan lalu keluar dari mobilnya. Oke ia akan menunggu Taeyong di ruangannya. 

Sampai di lantai ruangannya, Jaehyun melihat Eunbi yang sudah berada di meja kerjanya. Wanita cantik itu berdiri ketika melihat Jaehyun lalu membungkuk sopan. "Selamat pagi Sajangnim." Sapanya.


"Pagi, tolong kirimkan jadwalku hari ini ke email ya dan juga berkas kemarin yang aku minta tolong bawakan ke dalam ya." 

"Baik Sajangnim." 

Setelahnya Jaehyun pun masuk ke dalam ruangan besarnya, ia duduk di kursi kebesarannya lalu membuka laptopnya. Ia menunggu jadwal yang di kirimkan oleh Eunbi. 


Ketukan di pintu membuat Jaehyun menoleh dan melihat Eunbi yang masuk ke dalam ruangannya dengan membawa berkas yang Jaehyun minta. "Letakkan di meja saja." Pinta Jaehyun. 


Dengan begitu Eunbi pun meletakkan berkas tersebut sebelum membungkuk dan kembali berjalan keluar. 

Belum sempat Jaehyun menyentuh berkas yang baru saja ia minta, pintu ruangannya kembali terbuka dan memperlihatkan Taeyong yang berjalan masuk ke ruangannya dengan secangkir kopi di tangannya. 


Senyum di wajah Jaehyun pun mengembang, ia menyuruh Taeyong mendekat dan meletakkan kopi tersebut di atas meja. "Sini baby." Jaehyun menepuk pahanya, menyuruh Taeyong duduk di pangkuannya. 


Mettled {Jaeyong}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang