抖阴社区

                                    

Sampai di depan ruangan Jaehyun, lelaki cantik itu mengetuknya pelan. Mendengar suara sahutan Jaehyun, ia pun membuka pintu ruangan tersebut dan melihat Jaehyun yang sedang duduk di kursi kerjanya. 

"Bos?" 


Jaehyun mendongak dan sedikit terkejut ketika melihat yang datang ke ruangannya ternyata Taeyong. "Ya ada apa?" Tanya Jaehyun, fokusnya kembali ke arah laptopnya. 


Lelaki cantik itu mengulum bibirnya sebelum bertanya. "Kenapa bos belum pulang?" Tanyanya pelan. 

Sebelah alis Jaehyun terangkat. "Masih ada pekerjaan yang harus aku kerjakan." 

"Kau baik-baik saja?" 


"Aku baik, sebaiknya kau pulang karena hari sudah terlalu sore." Balas Jaehyun akhirnya, ia hanya tidak mau di ganggu saat ini terutaman sama Taeyong. Karena akan mengingatkannya dengan Taeyong yang makan bersama wanita dan berbohong padanya. 

Lelaki Lee itu menautkan kedua tangannya, sungguh kenapa sepertinya Jaehyun berbeda saat ini? Seperti bukan Jaehyun yang Taeyong kenal sebelumnya. "Kau ingin aku temani?" Tawar Taeyong. 


Menghela napas pelan, Jaehyun pun menatap Taeyong yang duduk di hadapannya. "Tidak perlu Lee Taeyong, sebaiknya kau pulang dan beristirahat." 


Mendengar jawaban Jaehyun membuat Taeyong sedikit mendengus, pada akhirnya ia pamit dan keluar dari ruangan Jaehyun. Tumben sekali lelaki tampan itu seperti ini? Dan tidak ada panggilan menggelikan untuknya? Seperti baby, honey, sayang atau yang lainnya? 


Tidak, Taeyong tidak berharap namun sedikit aneh ketika Jaehyun memanggilnya hanya dengan namanya apalagi dengan nama lengkapnya. 


"Oke Taeyong mungkin Jaehyun sedang mau sendiri, nanti malam mungkin ia akan menghubungimu. Oke sebaiknya kau pulang." Ia bermonolog seorang diri. 


Setelahnya ia kembali berjalan menuju lift dan turun, ya sebaiknya ia pulang dan beristirahat seperti apa yang Jaehyun katakan tadi padanya. 

Berbeda dengan sebelumnya, kini Jaehyun kembali merasakan emosi yang sangat mendalam dalam dirinya. Ia melempar cangkir yang berada di meja ke arah tembok dan membuat cangkir tersebut hancur berkeping-keping. 

"Arggh Lee Taeyong." Ia berteriak tertahan. 

Baru kali ini ia hampir menggila karena satu orang dan itu adalah Lee Taeyong, sungguh Jaehyun tidak biasanya seperti ini. 


Jika boleh egois, Jaehyun bisa dengan mudah memindahkan wanita yang makan siang bersama Taeyong tadi ke cabang perusahannya yang berada di luar negeri dan itu akan membuatnya tenang karena wanita itu tidak akan bertemu dengan Taeyong lagi. 

Namun kembali lagi, memang Jaehyun siapa? Ia bukan siapa-siapa bagi Taeyong. Ia hanya lelaki cabul yang menyebalkan bagi Taeyong. 

Mengambil ponselnya Jaehyun pun menghubungi seseorang. "John kau dimana?" 

"Di rumah, ada apa bro?"

"Temani aku minum." Ajaknya. 

"Tentu, aku tunggu di tempat biasa."


Setelah mendengar jawaban dari orang yang ia telepon, Jaehyun pun merapikan mejanya sebelum berjalan keluar dari ruangannya. Ia menuju lift dan memencet tombol yang mengarah langsung ke basement. 

Sampai di basement ia langsung memasuki mobilnya dan melajukannya keluar dari area kantor. Karena masih jam pulang kantor, jalanan sedikit ramai dan macet. 


Mata Jaehyun mengeliling dan tatapannya jatuh pada seseorang yang berdiri di halte bus bersama banyak orang, ya itu Taeyong. Dalam hatinya ia sangat ingin menghampiri lelaki cantik itu dan mengantarnya pulang namun emosinya masih mendominasi dirinya, ia hanya takut nantinya ia akan berucap kasar atau membentak Taeyong tanpa sadar, itu akan menyakiti Taeyong. 


Dengan begitu Jaehyun meraih ponselnya dan menghubungi seseorang. "Tolong jemput Taeyong di halte bus dekat kantor sekarang." 

Setelah mengatakan itu Jaehyun langsung saja memutus sambungan teleponnya dan kembali fokus ke jalanan di depannya. 


~~


Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, namun sampai saat ini Taeyong belum mendapatkan pesan apapun dari Jaehyun. Bukan karena apa, biasanya lelaki tampan itu akan mengirimi banyak pesan padanya meskipun itu hal yang tidak penting. Namun sekarang satu pesan pun tidak ada. 


Oh iya, tadi saat ia sedang menunggu bus di halte tiba-tiba ada supir yang menghampirinya lalu berkata ingin mengantarnya pulang. Awalnya Taeyong tidak mau karena ia takut supir itu akan menculiknya atau melakukan hal aneh padanya. 

Namun saat supir tersebut menunjukkan identitas dan card yang hanya di miliki supir di kantor tempatnya bekerja, akhirnya Taeyong pun ikut dengan supir itu. 


"Apa aku hubungi saja ya?" Monolognya. "Namun untuk apa aku menghubungi Jaehyun? Tidak ada hal penting yang harus kami bicarakan." Lanjutnya. 


"Namun untuk apa? Kan bukan urusanku juga." Tambahnya. "Jika aku menghubunginya nanti Jung cabul itu akan mengira jika aku menyukainya, padahal aku tidak." 


Ya lagi-lagi Taeyong mengelak dan mengatakan jika ia tidak menyukai Jaehyun. Padahal sedari tadi lelaki cantik itu sedikit uring-uringan perkara Jaehyun yang belum menghubunginya sampai saat ini.

Taeyong pun menatap langit-langit kamarnya, ia juga bingung kenapa dirinya seperti ini. Bukan karena apa, namun ia sepertinya sudah terbiasa dengan tingkah Jaehyun yang menyebalkan. 


"Oke kita hubungi saja, bicara apapun yang ada di kepalamu Lee." Ucapnya pada dirinya sendiri. 

Dengan begitu ia meraih ponselnya yang berada di atas nakas lalu menghubungi nomor Jaehyun. Namun tidak di angkat, sampai tiga kali ia menghubungi nomor tersebut tetap saja tidak di angkat. 


"Oke mungkin Jaehyun sudah tidur, ya lelaki tampan itu pasti kelelahan." 

Dengan begitu Taeyong pun kembali meletakkan ponselnya lalu merebahkan tubuhnya di atas ranjang. "Oke mungkin besok Jaehyun sudah kembali seperti biasa." Ya setelah mengatakan itu Taeyong pun memejamkan matanya, ia sangat lelah dan mengantuk. 

Taeyong tidak tahu saja jika Jaehyun bertingkah seperti itu karena cemburu padanya yang makan siang bersama Jisoo tadi. 

TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mettled {Jaeyong}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang