MY BIGGEST REGRET?

"Iya, silahkan duduk Rosé. Anggap aja kayak rumah sendiri." Ucap Jeffrey saat melihat Rosé baru keluar dari kamarnya.

Wanita itu tertidur saat Jeffrey memberi kompresan pada perutnya. Jadi dia baru bangun dan selesai mandi.

"Ga kebalik pak? Ini kan emang apartemen saya." Lirih Rosé sembari berjalan ke arah Jeffrey yang sedang makan malam di meja makan.

Jeffrey tertawa, "Your home is my home."

Rosé memutar matanya malas, "Ga pulang?" Tanya nya sambil mencomot kentang goreng yang dibeli Jeffrey.

"Oh ngusir?"

"Itu namanya, NANYA."

"Aku mau nginep disini aja lah."

"Udah minta izin sama tuan rumahnya?"

"Ga perlu, dia pasti izinin kok."

"Sok tau banget."

Jeffrey terkekeh, "emang kamu ga bolehin aku tidur disini? Ga kasihan sama aku ditidurnya di kantor mulu? Sendirian dan kesepian."

Rosé mengetuk dagunya seraya berfikir. Di lihat dari muka Jeffrey memang agak memprihatinkan.

Ya kasihan juga kalau diusir malam-malam begini. Mana tadi udah baik banget lagi mau nyembuhin penyakit yang di derita Rosé.

"Ya udah boleh, tapi disini tuh cuman ada dua kamar. Yang satu punya aku, yang satu lagi punya—"

"Aku?" Potong Jeffrey.

"Bukan!"

"Yah, terus?"

" Punya Lisa."

Lisa adalah sahabat Rosé yang tinggal di apartemen ini juga. Tapi wanita berdarah Thailand itu sedang balik kampung ke Bangkok dan baru pulang satu bulan lagi.

Dan lagi, Lisa sangat menjaga yang namanya privasi. Jadi saat dia pergi, dia juga membawa kunci kamarnya pergi. Konon katanya Lisa takut kalau stok Snack favoritnya di colong oleh Rosé.

"Terus aku tidur di mana? Di ruang tengah?"

"Ga bisa, AC nya rusak."

"Di ruang depan?"

"Ga bisa, Banyak nyamuk."

Jeffrey mendengus kesal. Dari banyak nya ruang yang ada di sana tidak ada tempat untuk Jeffrey. "Jual ajalah apart kamu ini, banyak banget masalahnya."

"Ga bisa, ini harta warisan."

"Ya udah, aku balik ke kantor lagi aja." Jawabnya lesu. Pupus harapan untuk menginap di rumah pacar.

"Eh tunggu dulu dong, masih ada pilihan. Yang pertama di WC,"

Jeffrey melotot, "Please ros, jangan repot-repot. Mendingan aku tidur di kantor aja."

"Dengerin dulu...
Yang kedua di kamar aku." Jelas Rosé yang hampir membuat Jeffrey melompat kegirangan.

Biasalah buaya.