Jujutsu No Kaisen x Reader [HIATUS]

Ohohohoho~
Karena Isa lagi senang jadi double update!

selamat menikmati chapter kali ini readers!

***

Setelah menghabiskan waktu hanya untuk menceritakan soal Akira, akhirnya mereka bersiap-siap memulai latihan.

Sementara itu bagaimana dengan Yuuji-kun tersayang?

"Kusso..."

Yuuji yang terinjak oleh Sukuna hanya bisa berkata kasar.

"Tempat ini bukanlah alam baka. Melainkan penghalang sihirku." Jelas Sukuna.

"Penghalang sihir? Seperti yang dikatakan Fushiguro, ya?"

"Bisa dikatakan juga kau berada didalam pikiran ku, artinya kita masih hidup. Kalau kau menerima persyaratan ku akan kusembuhkan jantungmu dan membuat mu hidup kembali."

Sukuna melemparkan seringainya pada Yuuji.

"Sok banget, kau ini berlagak sekali ya, tapi pada akhirnya kau sama sekali tidak mau mati, kan?!"

"Ceh, situasinya berubah, bodoh. Ada hal-hal menarik disekitarmu, mana mungkin aku melepasnya begitu saja. Lagi pula, kalau menunggu sedikit lagi, aku akan melihat hal menakjubkan."

***

"Gakko(sekolah)? Kenapa aku harus ketempat seperti itu?"

"Baaka, ya untuk belajarlah! Berteman, bersosialisasi! Dan buat koneksi!"

"Iya da (Gak mau)."

Perempatan imajiner muncul didahi (Name).

"Kono gaki... rasakan ini!"

"Uwahh! Ittai-ittai! (Name)!!"

*Silahkan pikirkan hukumannya sendiri :v

Saat ini mereka tengah jalan-jalan mengelilingi Tokyo. Karena (Name) tak bisa selalu mengawasi Akira, jadi dia memutuskan untuk menyekolahkannya kesekolah umum.

"Bahkan kau hanya bisa menyelesaikan 4 dari 10 soal yang kuberikan, kalau nilai akademisnya saja begitu akan susah loh untuk mencari uang nanti."

"Uuuh... Tapi... sekolah itu agak...aku memiliki kenangan buruk tentang sekolah."

"Ooh jadi kau takut dibully ya. Sou sou, daijobu dayo."

Akira memandang (Name) dengan tatapan meragukan.

"Kenapa kau sungguh percaya diri?"

"Fufu, selama kau berpengaruh dan memiliki uang akan kupastikan tidak ada yang berani menindasmu."

(Name) menepuk surai hitam Akira.

"Begini-begini aku masih punya uang loh!"

Setelah diyakinkan oleh (Name), akhirnya Akira mau bersekolah. Tentu saja (Name) memastikan bahwa sekolah yang dimasuki oleh Akira adalah sekolah elit dengan penjagaan yang layak dan sistem pembelajaran yang bagus.

Setelah memilihnya ia langsung memberi sumbangan -sogokan- pada sekolah itu agar lebih memperhatikan Akira.

"Kore."

(Name) melemparkan cek dengan jumlah angka yang cukup banyak untuk membuat seorang kepala sekolah swasta ternganga.

"Kalau sampai aku mendengar hal yang tidak mengenakkan dari adikku..."

Mata (Name) langsung mendingin dan menatap kepala sekolah berserta wakilnya. Seketika keduanya berkeringat dingin.

"Aku, akan merobohkan sekolah ini loh."