[CERITA MASIH LENGKAP]
Hanya cerita sederhana tentang seorang mahasiswa yang dipertemukan dengan satu gadis manis dari kampus lain.
Laki-laki itu tertarik, jatuh cinta lalu berubah menjadi obsesi yang besar. Keinginan untuk memiliki gadis itu seutuh...
sumpah ga nyampe lima belas menit pas aku cek udah terpenuhi aja, heh kalem atuh gaes.
tapi makasi ya, luv banyak-banyak pokonya 💜
selamat membaca :)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak ada yang pernah memahami atau melihat sendiri dari sudut pandang seorang Neo selama ini.
Rasa cinta Neo kepada Beryl yang tak pernah menuntut banyak hal. Tak berekspektasi lebih akan sampai ke pelaminan. Tak berharap bisa selamanya dipersatukan.
Neo menyukai Beryl saat duduk di bangku SMA. Jarangnya interaksi diantara mereka, jadi pertanyaan kenapa Neo bisa menjatuhkan hatinya pada Beryl yang notabenenya tak pernah ia ajak bicara. Bahkan jika berada di ruangan yang sama dan tak begitu banyak nyawa.
Beryl pun demikian. Tidak pernah terlintas dipikirannya sedikit pun tentang Neo yang menyukainya.
Neo mendapat penolakan di pernyataan cinta pertamanya, tapi Neo tidak menyerah begitu saja. Ia sebenarnya termasuk orang yang ambisius, meski tingkatannya tak seperti Alkana yang sudah mencapai batas.
Dengan usahanya, Neo mengambil hati Oma-nya Beryl. Sering berkunjung ke rumah dan mengirim banyak makanan kesukaan sang Oma.
Semata-mata agar Oma-nya Beryl mau merestui hubungannya dengan cucunya.
Dan ya, atas dukungan dari Oma, Beryl menerima Neo. Awalnya tanpa perasaan, lama-lama Beryl mulai membalas perasaan Neo sama tulusnya.
Hubungan mereka tak pernah ada masalah, mereka bahkan menjalin hubungan yang sehat dengan tidak mengumbar atau mempublikasikan kepada banyak orang disekitarnya.
Tapi mungkin ada satu masalah pada hubungan mereka. Yaitu, jarak. Itu sebenarnya bukan jadi hal besar yang harus dipermasalahkan bagi Neo. Tapi bagi Beryl, itu cukup bermasalah.
Beryl selalu melarang Neo datang ke kota dimana Beryl menjalani kehidupan kuliahnya. Sungguh, bukan karena Beryl tidak rindu. Tapi karena Beryl tahu diri.
Neo sudah bekerja keras di kotanya, ia menghabiskan waktunya dengan kerja dan kerja. Sampai tak ada waktu untuk memikirkan hal lain, kecuali Beryl.
Beryl tidak mau merampas waktu Neo lebih banyak lagi. Neo butuh waktu untuk dirinya sendiri. Neo tidak perlu memikirkan harus menemui Beryl disaat-saat tertentu. Beryl tahu, Neo sudah cukup lelah.
Lalu semesta mempertemukan Beryl dengan laki-laki yang sifat dan perilakunya sangat berbeda sekali dengan kekasihnya, Neo.
Alkana Antrasena. Si bungsu dari keluarga yang terpandang. Tampan, bisa mendapatkan apapun yang dia mau, keluarga yang bahagia. Yang entah bagaimana bisa tertarik pada gadis biasa Beryllium Benzena.
Demi Tuhan, Beryl tidak pernah meminta kisah cintanya akan jadi seperti ini.
Bahkan setelah apa yang sudah menimpa hubungan mereka, Neo tetap menjadi selayaknya pasangan yang pengertian. Ini semua bukan kehendak Beryl. Neo selalu berusaha berpikir positif tentang gadis yang dicintainya.