Sequel Sexy Bitch [Re-publish]
Cerita ini sudah selesai publish bulan Juni 2021, namun di re-publish.
Selesai re-publish : 03 September 2021
***
Christian Ashton Allister, pria tampan yang terkenal akan sifatnya yang dingin dan kejam. Hatinya seolah...
Lily terbangun dari tidurnya yang sangat nyenyak, ia merasakan tubuhnya sangat lemas. Ia memandangi kamar yang ia tempati, kamar luas dengan desain yang mewah dan elegan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia mengerutkan keningnya, mengapa ia bisa berada di sini?
Lily mendudukkan dirinya dan terperanjat kaget saat melihat dirinya begitu kacau. Ia masih mengenakan bajunya yang sobek dan celana dalam. Ia teringat kejadian semalam, mengingat perlakuan pria brengsek itu.
Air matanya kembali membasahi pipinya, entah mengapa ia merasakan teramat sesak di dadanya. Ia membenci pria itu, namun kini ia diharuskan untuk selalu bertemu dengannya.
Ceklek!
Pintu kamar itu tiba-tiba terbuka, Lily mendongak untuk melihat siapa yang masuk ke dalam kamar tersebut. Lily langsung menutupi tubuhnya dengan selimut saat melihat kedatangan pria yang ia benci.
Pria itu perlahan mendekat ke arahnya, Lily semakin menunduk takut.
"Tak perlu ditutupi, aku sudah melihat setiap inchi dari tubuhmu. Bahkan merasakannya.'' Chris berbisik pada kalimat terakhir tepat di telinga Lily membuat gadis itu merinding.
Setelah itu ia duduk di ranjang menghadap Lily. Sementara Lily membuang pandangannya ke arah lain karena tidak ingin menatap pria itu.
"Aku ingin berbicara padamu." Chris membuka suara.
Lily tak kunjung menatap Chris, ia masih enggan untuk melihat wajah pria itu.
"Tatap mataku saat aku berbicara, Lily." Ucap Chris dengan suara rendah. Lily pun menoleh karena ia tahu betul Chris tidak akan main-main jika sudah seperti itu.
"Good girl." Ucap Chris.
"Pertama, aku telah membelimu. Jadi kau harus memanggilku," Chris menggantung ucapannya seolah menunggu jawaban dari Lily.
"Chris." Jawab Lily.
"Bodoh," dengus Chris.
"Sir." Ucap Chris.
Lily memutar bola matanya mendengar penuturan pria itu.
"Aku tidak mengizinkanmu untuk memasang wajah angkuh seperti itu." Ucap Chris.
"Sorry," ucap Lily.
"Selanjutnya, aku akan ke kamarmu seminggu dua kali."
Lily mengerutkan keningnya merasa bingung dengan penuturan Chris.
"Untuk?" tanya Lily.
"Melayaniku, jalang."
Lily menahan napasnya, ia masih belum terbiasa dengan mulut Chris yang pedas itu. Jalang katanya?
"Dan ini kamarmu, jangan pernah memasuki kamarku jika tidak ku minta."
"Sisanya, itu terserah kepadamu. Kau bebas pergi kemana pun kau mau. Aku akan mencukupi semua kebutuhan dan keinginanmu."