Sequel Sexy Bitch [Re-publish]
Cerita ini sudah selesai publish bulan Juni 2021, namun di re-publish.
Selesai re-publish : 03 September 2021
***
Christian Ashton Allister, pria tampan yang terkenal akan sifatnya yang dingin dan kejam. Hatinya seolah...
Lily mengangkat kedua alisnya heran, tumben sekali pria itu meminta maaf dan tidak memaksa seperti biasanya?
"K-kalau begitu aku pulang, besok kau kujemput." Ucap Chris.
Pria itu langsung berdiri dan menuju pintu keluar. Suasana menjadi sangat canggung tidak seperti biasanya.
***
Keesokan paginya, Lily tengah bersiap-siap untuk melakukan pemotretan dengan Beauty Cosmetics tentang kerjasamanya.
Ini masih pukul enam pagi padahal pemotretan diadakan pukul delapan pagi. Ia bangun lebih awal karena sangat bersemangat melakukan pemotretan pertamanya. Selain itu ia juga ingin membuat sarapan terlebih dahulu.
Lily menatap pantulan dirinya di cermin. Hari ini ia mengenakan crop tanktop berwarna hitam dengan luaran blazer berwarna putih. Ia juga mengenakan rok span berwarna hitam selutut. Dan terakhir, ia memilih heels simpel berwarna hitam. Penampilannya sederhana namun terlihat anggun dan elegan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lily melirik ke arah ranjang bayi, tampak putranya masih terlelap. Lily memutuskan untuk memasak sarapan terlebih dahulu untuk dirinya. Ia menuruni tangga dan menuju dapur.
"Nyonya ada yang mencarimu," ucap pelayan yang menghampiri Lily. Lily mengerutkan keningnya, siapa yang bertamu pagi-pagi seperti ini? Ia pun berjalan ke arah ruang tamu untuk menemui orang tersebut.
***
Chris mengenakan kemeja lengan panjangnya, seperti biasa tangannya ia gulung ke atas menunjukkan urat-urat di tangannya yang kekar, tidak lupa kancing teratas ia biarkan terbuka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia tidak suka berpakaian terlalu formal karena menurutnya itu mengganggu pergerakannya dan tidak keren. Meskipun sebenarnya ia tetap mempesona dengan mengenakan apa saja.
"Kau memang tampan!" ucap Chris sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah pantulan dirinya di cermin.
Ia menatap jam di pergelangan tangannya, pukul setengah tujuh pagi. Ingin tahu apa yang membuat ia repot sendiri pagi-pagi seperti ini? Ya, ia akan menjemput Lily. Padahal Lily mengatakan akan pergi pukul delapan pagi. Ia hanya tidak ingin pria aneh itu lebih dulu darinya.