Tiga bulan berlalu ...
Lily tengah bersiap-siap untuk menuju ke toko kuenya. Hari ini ia akan mengontrol tokonya yang sudah mulai dikenal orang-orang. Setiap hari mereka menambah loyang karena banyaknya permintaan. Tokonya itu banyak digandrumi oleh anak muda. Siapa sangka pemiliknya pun masih muda? Hanya saja sudah memiliki anak.
"Da-da-da!"
Lily terkekeh pelan saat mendengar celotehan putranya di ranjang. Sepertinya ia sudah mulai bosan karena ditinggalkan ibunya berdandan walau hanya sebentar.
Lily menghampiri putranya dan sontak Baby El menatap Lily dengan tersenyum sumringah, ditambah matanya yang besar tampak berbinar. Putranya itu bertumbuh semakin menggemaskan. Ia sudah mulai aktif berceloteh, ia juga sudah bisa tengkurap. Ia sudah mulai ekspresif. Putranya juga terbilang tidak rewel dan satu lagi, ia memiliki manik mata yang mirip dengan milik Chris. Itu cukup mengobati rasa rindunya kepada Chris.
"Kau bosan sayang?" ucap Lily.
Seolah mengerti, Baby El langsung mencebikkan bibir memasang ekspresi sedih nan imut. Lily terkekeh dan langsung menggendong putranya.
Ia membawa beberapa mainan Baby El agar ia tidak bosan nanti. Setelah siap semua, ia turun dan berangkat bersama Nanny Baby El. Ya, ia butuh seseorang yang menjaga Baby El apabila ia sedang sibuk. Meskipun putranya itu tetap menjadi prioritas utamanya.
Lily menjadi lebih dewasa dari sebelumnya. Ia dapat mencari uang sendiri untuk mencukupi kebutuhannya, ia mampu mencari uang namun ia juga tidak lalai dalam mengurus anak. Tokonya pun semakin berkembang di bawah tangannya. Dan yeah! Tentu saja ia bertambah cantik. Setelah melahirkan, seluruh auranya seakan-akan keluar begitu saja.
Ia memiliki paras yang cantik dan juga inner beauty. Memiliki anak bukan berarti ia tidak merawat dirinya. Tidak heran beberapa pria mendekatinya, namun Lily dapat menjauh dari semua pria itu. Ingin tahu siapa yang membantunya? Ya benar, Daniel. Setiap kali ada pria yang berusaha mendekati Lily atau bertindak kurang ajar, Lily selalu menarik Daniel dan memintanya untuk berpura-pura menjadi kekasih Lily.
Ponsel Lily berdering, baru saja dibicarakan, kini pria itu tampak menelponnya.
"Lily,"
"Ya, ada apa Daniel?"
"Kau di mana?"
"Aku sedang menuju toko,"
"Baby El bersamamu?"
"Ya Uncle," ucap Lily sambil meniru suara anak kecil.
Terdengar kekehan dari seberang sana.
"Baiklah, nanti aku menyusul ya. Aku ingin bermain dengan Baby El." Ucap Daniel.
"Okay!"
"Kau hati-hati." Ucap Daniel lalu pria itu mematikan sambungan telepon tersebut.
Tidak lama Lily tiba di depan toko kuenya yang tampak ramai pengunjung. Para pelayan toko itu menyapa Lily dengan hangat saat Lily tiba. Tidak, Lily tidak meminta mereka untuk menunduk ataupun membungkuk pada Lily. Ia tidak suka diperlakukan seperti itu, ia hanyalah orang biasa dan tidak perlu dihormati sampai seperti itu. Para karyawannya pun sangat senang memiliki atasan seperti Lily, mereka juga akrab dengan Lily. Lily juga sudah menganggap mereka seperti keluarganya.
"Halo Nyonya Lily!" sapa karyawannya sebagai penjaga kasir.
"Halo!" ucap Lily.
"Wah kau membawa Baby El!" seru penjaga kasir itu.
"lya Aunty, Baby El ikut Mommy." Ucap Lily yang menyuarakan putranya.
"Aku masuk ya," ucap Lily.

KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD!
RomanceSequel Sexy Bitch [Re-publish] Cerita ini sudah selesai publish bulan Juni 2021, namun di re-publish. Selesai re-publish : 03 September 2021 *** Christian Ashton Allister, pria tampan yang terkenal akan sifatnya yang dingin dan kejam. Hatinya seolah...