[Novel bisa dibeli di Shopee @anpublisher]
Kisah cinta ini seperti tteokbokki hangat yang siap dinikmati. Dengan gabungan rasa pedas, manis, gurih dan.. bikin nagih(?) siap memanjakan siapapun yang akan menikmatinya dengan perasaan bahagia yang mel...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mulai hari ini, Jiyeon membuka hati untuk Jeon Jungkook, si pria keras kepala yang sejak dulu hanya menginginkan Jiyeon untuk mengisi ruang hatinya. Tidak ada kalimat 'aku mencintaimu', tapi sepertinya dua insan tersebut sudah lebih dari paham dengan arti cinta itu sendiri.
Ini memang terdengar aneh. Tapi.. beberapa menit lalu, Jungkook 'berjanji untuk tidak berjanji'. Dia menuruti apa yang Jiyeon inginkan, berusaha untuk tidak membuat Jiyeon kembali mengingat masa lalu yang menyakitkan dengan Kim Taehyung.
Betapa bersyukur dan bahagianya Jungkook saat ini. Penantian panjangnya tidak sia-sia. Dia akhirnya mendapatkan lampu hijau dari sang pujaan hati. Tampak senyum manis Jungkook belum luntur. Sampai-sampai Jiyeon sendiri khawatir, bagaimana kalau bibir Jungkook tidak bisa kembali ke bentuk semula. Ya ampun.
"Ya Jungkook-ah.."
"Hmm?"
"Berhenti tersenyum seperti itu."
"Kenapa? Apa aku terlihat tampan?" Jungkook melebarkan senyumnya. Gigi kelinci menggemaskan itu semakin menyempurnakan senyum khasnya.
"Chh.. apa kau benar Jeon Jungkook bosku??" sindir Jiyeon.
"Eoh. Aku ini bosmu, temanmu, kekasihmu, suamimu-"
"Jungkook-ah.. aku lapar." Tangan Jiyeon mengelus perut.
"Kau ingin makan apa?"
"Ramyeon pedas dengan telur dan- AAKH!" pekik Jiyeon mengelus kening yang barusan disentil pelan oleh Jungkook. "Yaak Jungkook-ah!"
"Wae?? Mau lagi?" Jiyeon memanyunkan bibirnya, "kata Dokter kau sakit karena kurang istirahat dan pola makanmu tidak teratur. Lalu sekarang, kau malah ingin makan ramyeon pedas dalam kondisi perut kosong?" omel Jungkook seperti kakek-kakek.
"Lalu aku harus makan apa?"
"Tentu saja bubur dari Rumah Sakit ini," jawab Jungkook menakuti.
"Shireoyo!" tolaknya cepat.
Jungkook tiba-tiba berjalan keluar ruangan. Membuka pintu dan hanya mengeluarkan setengah badannya. Dia memanggil Soojin yang masih setia menunggu di luar. Entah apa yang mereka bicarakan, Jiyeon sibuk mengelus perutnya yang keroncongan.
"Aku menyuruh Soojin membeli makanan untukmu." Jungkook berjalan kembali ke tempat semula, duduk di samping Jiyeon.
"Sabar ya, perut." bisik Jungkook di perut Jiyeon.
Jiyeon terkekeh geli, "Kau pikir di perutku ada bayi?"