"Lee Taeyong, lelaki ini baru saja keluar dari ruangan Jung sajangnim loh, ups apa yang dia lakukan di ruangan bos selama hampir dua jam?" Sindir Jiho, wanita itu melirik Taeyong sekilas.
Sementara Taeyong kini hanya menghela napas pelan, ia menyatukan kedua tangannya dengan resah. Kini ia mendengar teman-teman satu tempat kerjanya saling berbisik dan itu tambah membuat Taeyong sangat gugup.
"Apa yang kau lakukan di ruangan Jung sajangnim Lee Taeyong-ssi? Oh Tuhan bagaimana bisa karyawan biasa seenaknya berdiam diri di ruangan bos." Jiho terus saja memojokkan Taeyong di depan seluruh karyawan.
Ren yang berada di sana cukup bingung dengan suasana ini, ia ingin membela Taeyong namun ia juga tidak tau bagaimana caranya, Wonwoo pun juga hanya diam, bahkan ia sudah tidak ingin lagi mendengarkan ocehan Jiho yang tidak jelas.
Jiho memasang senyum miring sebelum bertepuk tangan kecil. "Well, jika kalian tidak tau, Lee Taeyong baru saja merayu Jung sajangnim dan menggoda beliau habis-habisan." Ujar Jiho yang membuat seluruh ruangan menjadi sedikit gaduh.
Taeyong menggeleng, "aku tidak melakukannya." Elaknya.
"Lalu apa yang karyawan lakukan di dalam ruangan bos selama hampir dua jam eh? Kau hanya karyawan biasa Lee Taeyong, jika kau adalah sekretaris Kwon maka aku akan percaya bahkan jika kau berada di ruangan Jung sajangnim satu hari penuh." Balas Jiho lagi, ia mencecar Taeyong.
Dengan kasar Jiho menyentuh kemeja Taeyong. "Tadi pagi kau menggunakan kemeja berwarna biru muda, dan sekarang kau memakai warna abu-abu? Kemana kemeja biru mudamu huh?"
Taeyong menggigit bibir bawahnya pelan, ia memang menggunakan kemeja Jaehyun saat ini karena kemeja yang ia pakai tadi pagi kancing atasnya terlepas karena ulah Jaehyun.
Ren yang melihat perlakuan Jiho sudah sangat keterlaluan pun mencoba menghampiri Jiho dan Taeyong. Namun saat ia ingin melangkah dari meja kerjanya, bahunya ditahan. Saat menoleh ia mendapati bosnya yang kini sudah terlebih dahulu melangkah ke arah Jiho dan Taeyong.
Karyawan lain yang melihat bosnya itu hanya terdiam, mereka menunduk hormat pada Jaehyun sementara Jiho belum menyadari keberadaan Jaehyun.
Dengan sekali hentak tangan Jaehyun melepaskan tangan Jiho yang berada di kemeja Taeyong, "aku yang menyuruhnya tetap tinggal di ruanganku, jadi apa masalahnya denganmu?" Tanya Jaehyun dengan nada dingin.
Taeyong yang mendengar suara kekasihnya itu mendongak pelan, ia melihat Jaehyun yang sudah berdiri di sampingnya, berhadapan dengan Jiho langsung. Tangan lelaki Jung itu masih berada di bahu Taeyong yang tadi di sentuh Jiho dan mengusapnya pelan.
"Jaehyun, kau harusnya—"
"Kau siapa? Kau bahkan sudah menerima surat pemecatan kemarin, lalu untuk apa kau kesini? Untuk apa kau mengurus karyawanku? Kau bahkan tidak memiliki hak berada di kantor ini lagi." Jaehyun memutus ucapan Jiho dan mencecarnya dengan pertanyaan.
Sebenarnya Jaehyun sudah mau pergi ke ruangan meeting tadi, namun karena ia ingin melihat Taeyong sudah sampai ruangannya atau belum, ia melihat cctv ruangan Taeyong. Dan betapa terkejutnya ia ketika melihat Jiho berada di dekat kekasihnya itu.
Tanpa menunggu lama Jaehyun berjalan ke arah lift dan turun ke lantai ruangan kerja Taeyong, ia mendengar beberapa cecaran yang Jiho lontarkan pada kekasihnya itu dan itu membuatnya sangat kesal.
"Kau harus profesial Jaehyun, dia hanya karyawan biasa yang bahkan tidak berhak berada di ruanganmu lama seperti tadi."
"Siapapun yang berada di ruanganku itu urusanku, pekerjaanku dan tidak ada hubungannya sama sekali denganmu. Tidak ada pertaruran dari kantor ataupun dariku sendiri untuk karyawan tidak boleh berada di ruanganku. Ruanganku, hakku."
"Tapi—"
"Bawa wanita ini keluar." Ucap Jaehyun pada penjaga yang sudah ia panggil sebelumnya.
Mendengar perintah dari bosnya itu dua penjaga tersebut langsung mendekati Jiho dan langsung memaksanya keluar dari sana. "Ya Jaehyun, kau harus mendengarku jika lelaki itu tidak baik. Dia hanya menginginkan hartamu!!"
"Hartaku bukan urusanmu!" Balas Jaehyun lagi.
Dengan masih memberontak dan berteriak, dua penjaga itu berhasil membawa Jiho keluar dari ruangan kerja Taeyong.
Setelah melihat Jiho sudah tidak nampak lagi, Jaehyun menunduk dan mengelus pelan rambut Taeyong. "Kau bisa lanjut bekerja sayang, aku kembali ke ruang meeting ya."
Taeyong menyentuh tangan Jaehyun yang berada di bahunya. "Terimakasih." Bisiknya pelan.
Lelaki Jung itu tersenyum lebar lalu mencubit pelan pipi Taeyong. Ia melihat karyawan lain yang berada di sana. "Kembali bekerja." Titahnya, dengan begitu seluruh karyawan disana langsung kembali ke meja kerjanya masing-masing.
Jaehyun berjalan mendekati Ren dan berucap. "Jika wanita tadi datang lagi kesini tolong langsung hubungi aku."
Ren mengangguk paham. "Baik sajangnim."
Setelahnya Jaehyun langsung berjalan menuju lift dan memencet lantai ruangan meeting. Ia harus mencari cara agar Jiho tidak bisa lagi seenaknya pada Taeyong.
TBC
Hi long time no see 😌

KAMU SEDANG MEMBACA
Mettled {Jaeyong}
Fanfiction[BxB] [Yaoi] [Gay] [Mature] [Mpreg] "You, your heart, your body, your body are all only mine, it's all mine no one else can touch or even have it except me." Jangan salah lapak ?????? ???? Jung Jaehyun x Lee Taeyong
Part 33
Mulai dari awal