抖阴社区

40 ? Pemakaman Bintari - Ending

7.1K 747 92
                                        

WAJIB VOTE DAN FOLLOW AKUN INI TERLEBIH DAHULU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WAJIB VOTE DAN FOLLOW AKUN INI TERLEBIH DAHULU. TERIMAKASIH BESTIE.💖

***

Suasana pemakaman dipenuhi dengan isak tangis keluarga. Yulia memeluk papan nisan anaknya dengan erat, sedangkan Vera menatap makam adiknya dengan datar tanpa menangis sedikitpun.

Setelah kejadian kemarin, Bintari sama sekali tidak muncul lagi dihadapan mereka semua. Tiba-tiba, ia menghilang begitu saja.

Kana memeluk Yulia dari samping, lalu tersenyum kepadanya. "Tante jangan nangis lagi ya? Bintari udah bahagia disana," ujarnya.

"Terimakasih banyak ya. Kamu sama temen-temen kamu udah bantuin nemuin Bintari. Tante gak tau harus ngomong apalagi sama kalian selain terimakasih," ujar Yulia.

Mala, Mada dan Beni ikut berjongkok menatap Yulia dengan haru.

"Sekarang ini kita harus banyak berdoa buat Bintari. Tante gak boleh terus-terusan nangis kaya gini ya?" ujar Mala berusaha menguatkan, Yulia pun hanya bisa mengangguk.

"Kalian gak langsung pulang kan? Mampir dulu ya kerumah Tante." ujar Yulia dan dianggukkan oleh mereka.

***

Sesampainya dirumah almarhum Bintari, mereka semua duduk di ruang tamu, menatap banyaknya bingkai foto cantik tersebut.

Ssssshhhhh

"BINTARI?!" ucap Kana spontan.

Ya, Bintari hadir kembali dihadapannya mereka. Kali ini berbeda, sosoknya terlihat sangat cantik dan bersih. Sampai-sampai Beni pun bangun dari duduknya dan tidak berkedip sama sekali.

"Gila cantik banget aslinya." gumam Beni sangat terpukau.

"Sekarang gue udah bahagia," ujar Bintari tersenyum.

"Gue ikut seneng. Gue gak akan lupain lo, Bintari. Lo akan selalu ada dihati gue," ujar Mala tersenyum.

"Begitupun juga gue Mal. Kalian semua bakal terus gue inget. Makasih banyak ya. Sekarang gue mau pergi." ujar Bintari.

Belum sempat mereka menjawab, suara keramaian orang terdengar sangat jelas dari arah pintu luar.

"Itu ada apa ya?" tanya Mada.

Tatapan mereka teralihkan pada Yulia yang berlari keluar dari arah dapur. Sontak, mereka semua pun mengikutinya dari belakang.

Kaki Kana terpaku, setelah melihat apa yang ada dihadapannya saat ini. Ya, kakeknya datang bersama Putra.

"Kakek?" gumam Kana pelan, ia masih enggan menatap omnya. Kana masih sangat marah kepadanya.

"Putra?" tanya Yulia kaget.

Sedangkan Putra menatap wajah Yulia dengan penuh penyesalan. Pria tersebut dengan tulus meminta maaf kepada Yulia dan mengakui semua kesalahannya.

Bagai tersambar petir, sungguh. Yulia sangat terkejut mendengar pengakuan Putra barusan. Ia menampar wajah Putra dengan sangat kencang dan menangis kembali. Sedangkan, Mala, Mada dan Beni masih menahan tubuh Yulia agar tidak makin berontak.

BINTARI [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang