抖阴社区

Part 11

1.1K 98 1
                                        

Pagi ini Rafa bangun cukup awal. Dia juga sudah siap dengan seragam sekolahnya. Lelaki itu menuruni anak tangga dan berjalan menuju dapur.

"Pagi Ma, Pa, Fara"

"Pagi" jawab mereka kompak.

Rafa langsung meneguk habis segelas susu putih yang terletak di atas meja.

"Mah, Pah, aku berangakat" pamit Rafa sambil menyalami tangan kedua orang tuanya.

"Loh? Gak sarapan dulu?" Tanya Aditya.

"Udah telat. Aku berangkat. Assalamualaikum" ucapnya sambil mengacak rambut Fara sebelum dia melangkah pergi.

"Waalaikumsalam"

"Kesambet apaan tuh anak?"

《~_~》

Saat ini motor Rafa memasuki parkiran SMA Artesa. Sekolah masih cukup sepi karena lelaki itu datang cukup pagi.

Langkahnya membawanya menuju kelas dia. Lalu sesampainya di kelas terlihat Zidan dan Farel sudah datang. Lelaki itu mendudukkan dirinya di bangkunya sambil tak henti hentinya tersenyum.

Farel dan Zidan saling melempar tatapan kemudian mereka bergidik ngeri melihat Rafa yang sedari tadi tersenyum senyum. Adakah sesuatu yang merasuki Rafa?

"Serep!! Lo masih waras kan?!" Tanya Farel.

"Alhamdulillah gue waras" jawab Rafa tanpa menghilangkan senyumannya.

"Lo kesambet apaan sih?! Tumben lo dateng pagi, sambil senyum senyum lagi" kata Farel yang tak dihiraukan sama sekali oleh lelaki itu.

Kemudian dua orang memasuki ruang kelas. Dia Bian dan Galang. Tatapan mereka langsung jatuh kepada Rafa yang masih dalam posisinya.

Bian menatap Farel dengan tatapan bertanya sementara Farel hanya mengedikkan bahunya.

"Rap, lo sakit?" Tanya Bian.

"Enggak"

"Ngapa dia?" Tanya Galang sambil meletakkan tasnya di mejanya.

"Gak tau, lagi jatuh cinta kali" jawab Farel.

"Lo lagi jatuh cinta, Rap?" Tanya Bian. Tanpa sadar, Rafa mengangguk singkat.

"Hah?!" Pekik mereka bertiga.

"Lo beneran jatuh cinta?!!!"

"Lo udah ada First love?!"

"Daebak!!"

"Apaansih kalian!! Berisik!!" Ucap Rafa yang mulai tersadar.

Bian menangkup wajah Rafa.
"Serius lo jatuh cinta?! Sama siapa?! Dimana?! Kapan?! Kenapa?! Gimana bisa?!" Tanya Bian beruntun. Sementara Rafa menepis kasar tangan Bian.

"Apaan sih?! Siapa yang jatuh cinta?!"

"Tadi lo gue tanya lo mangut mangut"

"Mana ada!!"

"Ada"

"Gak!!"

"Ngelak aja terus!"

Kring!!

Suara bel masuk menginstrupsi perdebatan mereka. Lalu mereka kembali duduk di tempatnya masing masing ketika seorang guru memasuki kelas.

"Selamat pagi anak anak!!"

"Pagi pak!!"

"Baik, kita mulai pelajarannya. Nah kita sudah mempelajari materi tentang puisi di pertemuan sebelumnya. Sekarang, kalian coba membuat puisi. Nanti di bacakan satu persatu di depan kelas. Paham?!" Tanya Pak Joko.

Rey's Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang