抖阴社区

Part 23

857 88 4
                                        

Hari ini adalah hari minggu. Rey memutuskan untuk lari pagi di taman sekitar apartnya.

Dari pada ia berdiam di apartemennya. Biasanya di hari minggu seperti ini Rey main ke basecamp.

Tapi hari ini ia sedang malas kesana. Pikirannya sedang kacau tak karuan.

Gadis itu memakai kaos lengan pendek berwarna lylac dan celana panjang hitam dipadukan sneakers putih. Telinga kanannya terdapat airpods yang ia gunakan untuk mendengarkan lagu.

Disaat sedang berputar, dia melihat seorang lelaki yang sangat familiar baginya.

"Jordan?" Panggil Rey ketika sudah dekat dengan lelaki itu. Jordan.

"Rey? Lo disini juga?" Tanya Jordan.

"Hm"

Lalu Jordan mendudukkan dirinya di bangku taman. Lelaki itu menepuk bangku itu isyarat agar Rey juga duduk disitu.

Dengan malas gadis itu mendudukkan dirinya disamping Jordan.

"Bukannya lo keluar kota?" ucap Rey.

"Hm, baru balik semalem" jawab Jordan.

"Lo mau keluar dari Victor kan?"

Sontak pertanyaan yang keluar dari mulut Jordan mampu membuat gadis itu menoleh dengan tatapan bertanya.

"Lo boleh keluar. Dengan satu syarat" lanjutnya.

Gadis itu mengangkat sebelah alisnya pertanda bertanya 'Apa?'

"Hancurin The Lion"

Deg

Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang bersembunyi di balik pohon. Dan mendengar pembicaraan mereka dari mulai perkataan Jordan untuk menghancurkan The Lion.

"Hancurin?"

"Kenapa? Gak sanggup?" Tanya Jordan sembari menampilkan senyum devilnya.

Rey hanya menghembuskan nafasnya kasar. Lalu menatap tajam Jordan.

"Gue denger lo juga deket sama Rafa. Leader The Lion. Itu bisa jadi senjata buat lo ngehancurin mereka"

"Tapi Jordan, musuh kita cuma satu dan ini gak ada kait-"

"Ada Rey!!" Potong Jordan cepat.

"Tunjukkin sisi iblis lo yang sebenernya. Queen of Devil"

"Pikir baik baik omongan gue" ujar Jordan lalu segera bangkit dan meninggalkan Rey yang masih termenung mencerna perkataan lelaki itu.

"Rey"

Gadis itu dikejutkan dengan suara bariton seorang laki laki dari arah belakangnya. Suara itu cukup familiar baginya.

Rey menoleh dan matanya melebar ketika melihat siapa yang memanggilnya.

"Rafa?" Gumam gadis itu.

"Gue gak nyangka ternyata ini alasan lo masuk Artesa sekaligus maksud setiap perkataan lo buat gue jangan percaya sama siapa pun" ucap Rafa.

Yap, Rafa. Dia yang menguping dibalik pohon. Tadinya dia ingin mencari udara segar dengan berjalan jalan di taman.

Namun dia melihat Rey sedang berbincang dengan seorang laki laki.

Tentu ia terkejut bukan main ketika mendengar lelaki itu mengatakan untuk menghancurkan The Lion.

Rafa terkekeh pelan.
"Gue emang bego"

"Emang" sahut gadis itu datar.

"Gue udah percaya sama lo"

"Gak ada yang nyuruh lo percaya gue"

Rey's Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang