= She's Mine =
"Ayoo kesini love" teriak seorang perempuan cantik dengan senyum yang mengembang. Ia memegang sebuah lolipop warna-warni. Hanya memakai pakaian casual saja sudah membuat mata yang menatapnya terperangah. Ia melambai-lambaikan tangan meminta kekasihnya untuk mendekat. Sang pria hanya terkekeh melihat perempuannya sangat hiperactive dan melompat-lompat kegirangan dari tadi.
"Ada apa sayang ku. kau sangat bahagia sekali" ucap pria itu mengusap lembut puncak kepala perempuan itu.
"Aku ingin naik komedi putar" ucap perempuan cantik itu sambil menampilkan puppy eyes nya. Sang pria hanya mengernyitkan dahi sebentar lalu melingkarkan tangan nya di pinggang kekasihnya. memeluk posesive. Bagaimana tidak. Sedari tadi banyak laki-laki seumurannya yang terang-terangan memandang kekasihnya. mengibarkan bendera perang. sang perempuan membalas pelukan kekasihnya. keduanya berjalan menuju komedi putar.
"Ayo naik Azura sayang. kau mau yang mana?" tanya pria itu sambil membantu kekasihnya untuk naik.
"aku mau yang kuda putih love." ucap perempuan itu sambil menaiki kuda pilihannya.
"Kamu duduk di sebelah aku" lanjut perempuan itu .menunjukkan kuda emas yang ada disampingnya. pria itu tak membantah, dia berjalan ke kuda itu. Sesekali tersenyum saat bertemu pandang dengan kekasihnya. Keduanya asyik bermain bahkan tak menghiraukan waktu yang kian malam. Mereka sedang berada di pasar malam. Entah ide gila apa yang membawa seorang Astha dan Aileen sampai ke tempat ini, tempat yang baru pertama kali mereka kunjungi. Berbanding terbalik dengan tempat-tempat yang sering mereka kunjungi seperti cafe dengan pelayanan terbaik, timezone dan tempat yang membutuhkan budget wow.
"Udah ah love.. kepala aku mulai pusing" ucap aileen sambil memegangi dahinya. Dengan cepat astha berhambur mendekati kekasihnya memastikan tidak terjadi apa-apa pada aileen.
"Duduk situ azura" ucap astha sambil membawa kekasihnya duduk di salah satu bangku panjang ,jauh dari keramaian pasar malam. Di bawah pohon dan menghadap kota. Terlihat dari tempat itu bagaimana indahnya lampu-lampu dari gedung dan rumah-rumah warga. Mempesona. Bintang pun tak mau kalah ,gemerlapnya lebih dari biasanya.
"Kamu nggak papa sayang?"tanya pria itu memastikan.
"Udah nggak apa-apa love. udah nggak pusing kok" ucap aileen dengan mantap.
"Azura"
"hmm" jawab aileen sambil mengadahkan wajahnya menatap bintang. Kakinya terus berayun-ayun karena kursi yang ia duduki cukup tinggi. Ia pun mempererat lilitan jaketnya agar lebih hangat.
"Ada apa love?" tanya aileen. sedari tadi astha tampak resah seperti ada kata yang ingin ucap tapi tak kuasa untuk lolos dari bibirnya.
"Aku ingin membicarakan sesuatu. Tapi aku mohon kamu dengarkan aku sampai selesai memberi penjelasan. Kamu boleh pukul aku, kamu boleh marah sepuas-puasnya. Tapi aku mohon jangan ucapkan kata keramat dalam cinta, jangan minta 'Putus'. " ucap astha dengan nada penuh penekanan. Aileen tercekat, kemudian menormalkan lagi ekspresinya.
"bicara saja love. akan kudengarkan" ucap aileen.
Astha menghela nafas panjang ,tangannya meraih tangan aileen. menyelipkan jemari nya pada jemari aileen. Tautan itu sangat erat.
"Aku dan agam membuat taruhan. Seperti dulu-dulu, hanya tentang kekuasaan. Dan-" ucap astha memberi jeda dan menghela nafas panjang. memastikan oksigen pada tubuhnya cukup untuk mengungkap kenyataan perih ini.
"Dan kamu bahan taruhannya. siapa yang berhasil berpacaran denganmu selama satu bulan ,dialah pemenangnya. Kau boleh katakan aku brengsek. iya itu ku akui. Kau boleh katakan aku tega. iya, itu dulu. Setelah detik berganti detik,menit berganti menit,jam berganti jam, hari berganti hari rasa cinta itu tumbuh dengan sendiri nya. Aku mulai menyukai mu bahkan aku tak mengetahui kapan tepatnya cinta itu mengakar kuat di hatiku. Kau boleh marah padaku azura. Kau boleh menamparku sepuas-puasnya. Tapi yang kamu harus tau, Aku sangat mencintaimu. Tak ada keraguan sedikitpun. sama sekali tidak ada" ucap astha dengan nada cukup tinggi beradu dengan ketegangan hati nya. Mencoba meyakinkan pada aileen, dia benar-benar mencintainya.
"Aku sudah tau semuanya. Terimakasih sudah mencoba jujur sama aku" ucap aileen sambil tersenyum simpul.
"Kamu sudah tau. dari mana?" tanya astha dengan emosi yang campur aduk.
"tenang love. aku tau dari ag-am" ucap aileen agak terbata. membuat astha sedikit tercekat.
"Harusnya aku yang jelasin. Aku yang buat taruhan ini. Harusnya--"
Belum sempat astha menyelesaikan ucapannya , aileen telah membungkam ucapan astha dengan bibirnya. Pria itu tercekat, namun beberapa menit kemudian ia membalas ciuman itu. bibir itu diam tak bergerak, tatapan mata mereka lah yang berbicara seolah berkata Aku-mencintaimu . Aileen melepas pagutan itu. pipi nya tiba-tiba memanas, menjalar ke telinga hingga jantungnya pun ikut berdegup cepat.
"pipi mu merona sayang" goda astha. Hal itu membuat pipi aileen kian panas. hembusan angin sama sekali tak membantu mendinginkannya.
"aku percaya pada mu love. bahkan aku bertekad membuat kamu benar-benar cinta sama aku" ucap aileen sambil menggigit bibir bawahnya.
"Kau berhasil sayang. kini aku benar-benar mencintaimu.---"
"jangan gigit bibirmu seperti itu ,nanti berdarah sayang. Kau gugup?. Akan ku buat kau tak gugup" ucap astha sambil mendekatkan wajahnya pada wajah aileen. hembusan nafas keduanya beradu. Aileen reflek memejamkan matanya. Namun yang ia rasakan hanya angin yang berhembus di kelopak matanya. Setelah itu hanya gelak tawa astha yang terdengar, aileen terkecoh dengan sifat jail kekasihnya.
"Pipimu merah sekali sayang."
"asthaaa.. kau jahil sekali." ucap aileen sambil berlari mengejar astha menuruni bukit itu.
"Tunggu sayang. aku melihat sesuatu."
"Kau mencoba membohongi ku astha"
"Tidak. sungguh. kemarilah sayang" ucap astha. aileen berjalan mendekati kekasih nya, matanya terperangah. Hamparan bunga lily berbagai warna menyambutnya.
"indah" gumam aileen sambil berjalan mendekati astha.
"sama seperti kau" ucap pria itu sambil memeluk kekasihnya dari belakang. Menaruh dagu nya pada pundak aileen.
"Aku mungkin bukan pria sempurna. Aku bahkan bukan khalil gibran yang pandai merangkai kata. Tapi yang Harus kamu tau, Aku sungguh-sungguh mencintai mu. --" ucap astha sedikit memberi jeda. dia meraih kotak beludru dari saku nya dan berlutut di depan aileen.
" Dengan kesadaran penuh dan rasa cinta yang benar-benar kurasakan. Aku bersumpah atas nama cinta dan Tuhan yang memberi kehidupan, Aku sangat mencintaimu lebih dari yang kau tau.
Aileen Azura Atmaja. Be Mine, Please?? "
Buliran krystal luruh di pipi aileen. ia benar-benar tak mengerti tentang semua. Sebuah kebencian yang berubah menjadi cinta dalam sekejap mata. Kebohongan yang terkalahkan oleh rasa cinta. Dan pengungkapan yang terkalahkan oleh pembuktian. Pria angkuh yang ia temui dulu telah membuktikan segala cinta nya. Sekarang ia berlutut di depannya, berniat melamarnya. meminta nya menjadi alasan astha bahagia dan terpuruk. Menjadi wanita pertama yang astha temui saat bangun dan ingin tidur.
" Yes, i do" ucap aileen nada mantap.
Astha meraih tangan aileen, menyematkan cincin bertahtakan berlian putih. Ia pun memeluk kekasihnya dengan erat, menumpahkan rasa cinta. Menghempas rasa benci, kecewa,sedih dan ragu.
End.
-----------
Note : huahhh ending juga emak *lap ingus* *sujud syukur* ..
terimakasih readers setia. kalian the best lah.. kalo tanya ini short story? jawaban nya iya. dari awal gue cuma mau buat 10 part eh melebar jadi 12 part.
Anak-anak ku , Astha-Aileen-Agam. emak padamu nak *cipok atu atu*
Beb reino, maapkan author tak menampilkan mu di ending. soalnya loe selalu bikin suasana nggak romantis a.k.a rusuh wkwkwk.
Kalo ada waktu author bikinin epilognya.
Tunggu next project aku, "Sparkling Love" . COMING SOON.. mau nyelesain yang ada dulu.akhir kata , author ucapkan terimakasih :) *kecup becek* *hahahaa*

KAMU SEDANG MEMBACA
She's Mine
Teen FictionCinta mempertemukan dua anak manusia, Menautkan hati keduanya , dan Menjaganya atas nama cinta. #Happy Reading#