= She's Mine =
Akhirnya bel pulang berbunyi, artinya aku bebas dari astha. Bisa menghirup udara kebebasan lagi. Terhindar dari cowok nyebelin itu. Aku melangkah kan kaki di koridor sekolah, banyak mata menatapku sinis. Ini gara gara aku yang sekarang berstatus 'pacar' astha. Ku rapikan rambutku yang tersapu angin lembut, dandanan hari ini sangat menyiksa ku. Gerah itu lah yang kurasakan. Berkali kali kurapikan rambut ku.
"Biarku rapikan"
Aku menoleh kesebelah, aku terkejut saat astha merapikan rambutku. Dia menyelipkan rambutku di telinga. Sial!!! pipiku memanas seketika.
"ngapain kesini?" sungutku
"nganterin kamu pulang"
heoll.. gue belum bebas. hueee
"nggak perlu, gue bisa pulang sendiri."
"sayangnya nggak ada pilihan"
ckck.. selalu saja seperti ini. dasar mr. maksa
Tanganku di genggam nya erat dan kami berjalan menuju parkiran. Semua penghuni sekolah memandangiku dan astha. Dengan reflek aku menundukkan wajah.
"dongak"
"hmm"
"Azura sayang.. dongak!! jangan nunduk gitu"
aihhh sayang sayang .. geli banget dengernya
Dengan enggan aku mendongakkan kepalaku ,menatap lurus jalan di depan. Astha masih menggandengku possesive. Dia membukakan pintu untukku dan sekarang dia telah duduk di bangku kemudi.
"sudah siap?" tanyanya
"iya"
Tiba tiba saja dia mendekat padaku, wajahnya semakin mendekat kearahku. Hembusan nafasnya menderu diwajahku. Aku memejamkan mata, entahlah itu gerakan reflek. Dia memakaikan seatbelt untukku.
"Kau lupa memasang nya"
huaaa gue mikir apa tadi.. sampai merem gitu.
"Kenapa merem merem gitu.. pengen gue cium"
blush!! gue yakin nih pipi gue udah kayak udang rebus. malu malu maluuuuuuuuuu
"nggak pa pa.. udah jalan buruan." sungutku
Dia tersenyum kepadaku dan segera menyalakan mesin mobilnya. Tak bisa ku pungkuri saat astha tersenyum dia sangat tampan. Astaga mikir apa aku tadi.
"boleh gue nyalain radio?"
kuberanikan diri membuka suara.
"tentu"
Kunyalakan radio, sebuah lagu dunia milik berdua by melly goeslaw mengalun indah.
Berjumpa denganmu belum kusuka ..
Sedikitpun rasa cinta tak ada ..
Melamunkan saja aku tak sudi.
Di mataku kau yah, biasa saja..
Makin lama dekat ada yang beda..
Bersama dirimu tenang hatikuckck.. lagu apaan ini. nyindir gue banget.
Aku mendengus sebal, dan menggigit bibir bawahku. ini lagu nyindir banget. Ku tengok astha dia hanya bersandung kecil. haduh kalo dia diem gitu cakep banget. heooll.. ngomong apa gue tadi.
Getar cinta ini baru terasa ..
Kini ku tak ingin jauh darimu..
Kau dan aku satu ,
Terikat dalam cinta..hueee mamaaa.. radio nya minta di banting. napa liriknya gitu amat ckck.
Seperti nya dunia hanya milik berdua.
Kunanti kan waktu yang membawa aku padamu ..
Jangan ada ragu pasti ku kan bahagiakan muMusik masih mengalun di dalam mobil. Ku hela nafas berkali kali , kenapa jarak sekolah ke rumah jadi bermil- mil gini. Nggak nyampe nyampe.
****
Kulihat azura berjalan di koridor sekolah, dia tampak buru buru. Sesekali ia merapikan rambutnya yang tersapu angin. Dengan sedikit berlari kukejar dia. Entah apa yang ada dipikiran ku, seorang astha ngejar ngejar cewek. hfttttt.
"biarku rapikan"
Kuselipkan rambutnya ke telinga, dia sangat cantik. Dengan langkah pelan kugandeng tangan nya posessive. Makhluk2 disekolah ini memperhatikan langkahku dan azura. Termasuk agam, kulihat dia mengintip dari balik pilar dinding dekat perpustakaan. Kubuka kan pintu untuk azura, ku dekatkan wajahku padanya. Jangan berfikir aneh2, aku hanya memakaikan seatbelt untuknya. Tapi tindakanku itu di terima azura dengan salah, dia memejamkan mata. Astaga dia sangat lucu. Kulirik agam yang masih setia mengintipku , kudekatkan wajahku hingga ku rasakan nafas gadis itu menderu. Kalo orang melihat kami dari jauh mungkin mereka mengira aku dan azura berciuman. Mobil sport ku memang sengaja kubuka bagian atasnya. Di lorong lorong sekolah kulihat beberapa siswa tampak syok apalagi seorang Agam, dia tampak frustasi. Kugoda azura, wajahnya memerah membuatnya tambah cantik. dan aku ingin sekali mencubit pipinya.
tahan astha!!
Dia mengalihkan pembicaraan dengan menyalakan radio. Sebuah lagu yang tak kuketahui siapa penyanyinya mengalun memenuhi mobilku. great song!! Liriknya sanggup membuat azura kikuk dan beberapa kali mendengus sebal. Kurasa lirik itu cukup menyindirnya. Fix!! Azura mulai menyukai ku. Aku bersenandung kecil mengikuti alunan musik dan sesekali melirik nya.
"Sudah sampai"
Dia keluar dari mobilku.
"terimakasih"
Dengan cepat aku keluar dari mobil dan berjalan mengekorinya.
"ngapain ngikutin gue?" sungut nya
"mau mampir "
"nggak boleh"
Aku mendengus sebal. Tak beberapa lama seorang wanita paruh baya mendekati kami.
"eh astha.. masuk dulu yukk"
dewi fortuna masih memihakku ..
Aku tersenyum penuh kemenangan. Ku ikuti azura masuk kedalam.
"makan dulu yukk" ajak mama azura
Aku telah duduk di meja makan. Tak beberapa lama azura berjalan ke meja makan. Dia sangat cantik memakai dress maroon yang jatuh tepat diatas lutut. Dia tampak cemberut, kurasa dia tak suka dengan pakaian itu. Aku tertawa kecil.
"Kenapa ketawa?"
"nggak. lg pengen aja"
Dia mendengus sebal dan sesekali memelototi mamanya. Mamanya hanya tersenyum simpul menanggapi azura.
"Astha kelas berapa sekarang?"
Mama azura mulai bertanya padaku.
"Kelas 11 tante.."
"kakak kelas nya aileen dong .. kok bisa kenal aileen"
"Azura nya cantik sih tan.. jadi bikin saya terpesona sejak pertama kali kita ketemu tanpa sengaja di lapangan basket"
Entah apa yang ada dipikiranku, kalimat itu meluncur bebas dari mulutku. Azura tampak terkejut mendengar jawabanku.

KAMU SEDANG MEMBACA
She's Mine
Teen FictionCinta mempertemukan dua anak manusia, Menautkan hati keduanya , dan Menjaganya atas nama cinta. #Happy Reading#