[i]Lock Down | EPEX ?

"Tentu saja bisa, aku kan manusia."

"K-kau manusia?" tanya Wish memastikan.

"Iya, apa kau kira aku seomul? Apakah perlu ku buktikan jika aku manusia."

"Ah-tidak perlu, a-aku percaya kau manusia."

Wish yakin orang didepannya adalah seomul, tapi kenapa dia sangat yakin bahwa dia adalah manusia.

"Kenapa kau memanggilku, apa kau butuh bantuan?" seomul itu tersenyum ramah, namun mata merah mereka terlihat tajam.

"Oh-apakah kau tahu minimarket terdekat disini?"

"Tentu saja tahu, aku adalah rakyat asli disini. Kau tinggal jalan terus sampai menemukan persimpangan, lalu belok ke kiri, nah minimarket berada tepat di kiri jalan."

"Terimakasih banyak." Wish menunduk hormat.

"Iya sama-sama." Seomul itu pun pergi, Wish langsung bernafas lega.

Namun dia masih heran, bagaimana bisa seomul bersifat layaknya manusia. Apakah dia memang manusia yang memakai softlens merah untuk berkamuflase. Tapi otot yang menonjol dikulitnya tidak menunjukkan bahwa dia manusia.

Apa dia seomul yang menyamar menjadi manusia, tapi seomul tidak mungkin memiliki pikiran. Jadi bagaimana cara seomul menyamar?.

Dia segera menghilangkan pikiran itu, dan segera berlari menuju minimarket yang diberi tahu oleh manusia-seomul tersebut.

Dia sedikit ternganga saat sampai, ini bukan minimarket-melainkan supermarket. Bangunan ini terlalu besar untuk disebut minimarket.

Wish segera masuk kedalam, dia tidak bisa mengontrol rasa takjubnya. Semua barang lengkap disini, bahkan beberapa barang masih tertata dengan rapi.

Tempat ini terlihat seperti supermarket yang masih aktif, yang membedakan hanya tidak ada orang disini.

Dia sebenarnya berat melakukan ini, namun keadaan yang memaksanya untuk mencuri. Lagi pula jika membeli pun tidak akan bisa, tidak ada pegawai disini.

Wish berkeliling untuk mencari kantong yang akan ia gunakan untuk membawa bahan makanan.

Dia pun menemukannya, sebuah totebag khusus belanja berukuran besar. Dia segera memasukkan apapun yang bisa dikonsumsi, termasuk obat-obatan juga.

Tidak lupa dia juga mengambil barang yang sekiranya diperlukan, seperti senter, pisau, korek api, dan barang penting lainnya.

Dia bahkan menemukan alat kejut listrik disini, tanpa pikir panjang, dia segera mengambil semuanya. Dia juga mengambil beberapa alat yang bisa melindungi mereka dari seomul.

Merasa tidak cukup, dia pun mengambil satu totebag lagi dan memasukkan lebih banyak makanan dan minuman.

Setelah merasa cukup, dia segera kembali ke hotel. Dia yakin yang lainnya sudah bangun sekarang.