Keadaan di mobil sangat hening, Wish fokus menyetir. Jeff yang duduk disamping Wish hanya diam sambil melihat pemandangan yang disuguhkan oleh alam. Yang lain sudah terlelap karena terlalu lelah.
"Bang Wish tau jalannya?" Jeff membuka percakapan.
"Nggak tahu pasti sih, tapi kalo kita ikutin jalan yang mengarah ke selatan, pasti sampe tujuan kok."
"Kok berhenti bang?" tanya Jeff karena Wish tiba-tiba menghentikan mobilnya.
"Ssst ... liat di depan sana?" ujar Wish berbisik.
Jeff segera melihat apa yang ditunjuk Wish. Ada 5 seomul yang sedang mondar-mandir di depan. Memang cuaca sedang mendung, apalagi mereka sedang berada di daerah hutan. Hutan yang lembab adalah habitat yang tepat untuk para seomul.
"Kenapa nggak kita tabrak aja bang?"
"Nggak inget kejadian di pom bensin? Mereka itu selalu bergerombol, kalo kita lukain salah satu dari mereka, bisa-bisa mobil kita dikeroyok. Tau sendiri kan tenaga mereka bener-bener kuat banget." Wish menjelaskan dengan berbisik.
"Jadi kita harus nunggu mereka pergi gitu?" Wish mengangguk.
Satu seomul berjalan kearah mereka, 4 seomul yang lain pun mengikuti. Jeff semakin takut dan mendekat kearah Wish.
"Gimana bang?" tanya Jeff panik.
"Gapapa, kalo gak ada gerakan atau suara, mereka gaka bakalan nyerang kok." lirih Wish.
Seomul semakin berjalan mendekat, salah satu dari mereka mengintip lewat kaca jendela tempat Jeff duduk. Jeff pun langsung terkejut dan mematung, dia melihat dengan jelas wajah seram seomul di sampingnya yang hanya berbatasan kaca.
Jeff menatap Wish dengan tatapan bergetar, dia sangat ketakutan dan hampir menangis.
"Tenang." Wish mengucapkan itu tanpa suara.
Akhirnya mereka berdua pun terdiam mematung, menunggu para seomul itu pergi. Untung saja yang lain sedang tidur, jadi tidak terjadi kegaduhan yang akan mengundang lebih banyak seomul.
Sudah lebih dari 20 menit mereka terdiam seperti itu, para seomul juga tidak kunjung pergi dan hanya mondar-mandir di sekitar mobil mereka.
Tidak ada cara lain, mereka harus segera bertindak atau waktu mereka akan terbuang percuma. Wish mulai bergerak, tangannya mencari-cari sesuatu di laci mobil.
"Cari apa bang?" bisik Jeff.
"Sesuatu yang bisa dilempar, gue bakal lempar benda yang jauh buat ngalihin perhatian mereka."
"Kalo mereka malah nyerang mobil kita gimana bang?" raut kepanikan terpancar jelas di wajah Jeff.
"Tenang aja, gue bakal hati-hati kok!"
Wajah Wish mulai risau karena tak kunjung menemukan barang yang cocok untuk di lempar.
Mata Wish tidak sengaja menangkap jam tangan Jeff yang dipakai di tangan kiri Jeff.
Jeff mengerti tatapan itu, "Jangan bang, ini jam tangan favorit gue." rengeknya.
"Lo mau selamat kan? Kita terkadang harus berkorban buat dapetin suatu hal."
Jeff menunduk, menatap jam tangan kesayangannya. Lalu dia melepas jam tangannya dan menyerahkannya kepada Wish dengan wajah murung.
"Nanti gue beliin lagi, yang sama persis deh." Wish mengusap rambut Jeff lembut, mencoba menghibur adik sepupunya itu.
Wish pun mulai beraksi, dia membuka setengah kaca mobil. Tangannya ia julurkan keluar sampai lengan atas, lalu dengan cepat ia lemparkan jam tangan Jeff sejauh mungkin. Bahkan ia arahkan sampai menabrak pohon agar menimbulkan suara.

KAMU SEDANG MEMBACA
[i]Lock Down | EPEX ?
FanfictionH???? ??? ??? ???????, ???? ???? ??????? ???s???. N???? ?????? ??????? ??????? ??????. ???x ?? ??x ?????? ? ??·??·?? ???? ? ??·??·??