抖阴社区

                                        


Jeno terdiam. Sebenarnya ia takut Jaemin marah karena menciumnya di depan wanita sok imut itu, apalagi di taman, tempat yang notabenenya untuk umum. Belum lagi si Yeji itu mengadukannya pada neneknya tadi.

"Kok diem? Kalo orang nanya tuh dijawab"- Jaemin bangkit dari acara rebahannya. Ia mendekat ke arah Jeno.

Jaemin menatap wajah yang lebih tua yang sedang menunduk. Dengan ibu jari dan telunjuknya, Jaemin menarik pelan dagu sepupunya hingga menghadap ke arahnya.

Chup

Jaemin mengecup pelan bibir yang lebih tua sekitar sepuluh detik. Ia menatap mata Jeno lalu tersenyum lembut. Tangannya terangkat mengusak rambut hitam yang terasa sangat lembut ditangannya.

"Aaaa"- Jaemin membuka mulutnya, mengisyaratkan pada yang lebih tua untuk menyuapinya kripik kentang. "Tegang banget lo kek lagi sidang skripsi aja"- sambungnya saat ia menerima suapan kripik dari lelaki di depannya.

Jeno berdehem untuk menetralkan dirinya. Ia menatap Jaemin yang kini sedang mengambil pakaian santai dari lemarinya.

"Lo ngga marah?"- tanya Jeno takut-takut.

"Hm? Marah kenapa?"- Jaemin berjalan ke arah toiletnya.

"Karena gue nyium lo di depan Yeji"

Jaemin tertawa mendengar pernyataan pacarnya itu. Sebelum ia memasuki toilet, ia pun berkata.

"Justru gue bangga, ternyata pacar gue seberani itu-nekat banget lo-cemburu yaaaa cie cemburu cieee kiw"- ucap Jaemin lalu segera memasuki kamar mandi dan menguncinya setelah melihat Jeno yang ingin melemparnya dengan vas bunga.

Jaemin meledakkan tawanya di dalam kamar mandi sedangkan Jeno sedang mengumpat pada lelaki yang sedang menertawainya.

"Dikamar mandi ngga boleh cekikikan tolol!"- umpat Jeno kesal.

Jaemin di dalam sana justru semakin senang dengan respon pacarnya itu. Ini seperti sebuah hiburan untuknya.

Tiga puluh menit kemudian Jaemin pun menyelesaikan acara mandinya. Ia keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambut nya dengan handuk berwarna putih.

Jeno yang melihatnya sedikit kecewa. Ia pikir ia akan melihat Jaemin keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada, handuk yang menutupi bagian bawah dan air yang menetes dari rambut-seperti yang ia lihat dalam drama korea dilaptop temannya. Namun kenyataannya saat ini Jaemin sudah memakai pakaiannya dengan rambut yang sudah setengah mengering.

Jika dalam drama adegan selanjutnya adalah sang wanita memperhatikan perut sixpack si pria lalu si pria sengaja mendekatkan dirinya ke si wanita, si wanita mengelus perut itu dengan gugup hingga setan berbisik pada keduanya untuk bercumbu, maka sangat berbanding terbalik dengan yang Jeno alami saat ini karena baru saja Jaemin melempar handuk putih itu tepat ke wajah Jeno.

"Sialan lo! Nyari ribut?!"- bentak Jeno sambil melempar balik handuk tersebut ke wajah Jaemin.

Jaemin terkekeh. Sebenarnya ia hanya ingin menggoda Jeno saja. Pacarnya itu sangat lucu saat sedang marah seperti ini.

"Mau.. Yuk di ranjang aja ributnya"

Jaemin menarik lengan Jeno lalu membawanya ke ranjang. Dengan sadisnya Jaemin mendorong tubuh Jeno hingga lelaki itu tertelungkup sambil mengaduh.

Grep

Jaemin menindih tubuh yang lebih tua untuk memeluknya, membiarkan Jeno keberatan dengan bobot Jaemin yang kini sedang menghirup aroma tubuh Jeno, mulai dari leher hingga bahu.

Rival With Benefit - [JAEMJEN] ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang