抖阴社区

15

2.3K 273 62
                                        

***

Rienzo dan Jerome saat ini tengah mengganti pakaian milik mereka dengan pakaian steril yang sudah di siapkan oleh rumah sakit sebelum memasuki ruang ICU. Jantung milik Rienzo kali ini berdetak lebih kencang, ia ingin segera melihat keadaan adik kesayangannya itu.

Setelah selesai berganti pakaian, Rienzo dan Jerome lantas berjalan masuk ke dalam ruang ICU untuk melihat Tyan. Di sana terlihat sebuah selang dan beberapa alat medis terpasang di tubuh milik pria kecil tersebut.

Kedua mata Rienzo memanas saat dirinya melihat keadaan sang adik yang harus bernapas dengan bantuan selang oksigen dan alat-alat yang menempel di tubuh Tyan lainnya. Bahkan Tyan juga harus menggunakan cervical corall karena cidera leher yang ia alami saat ini, hati mana yang tidak akan hancur jika harus melihat orang yang mereka sayangi terbaring lemah seperti saat ini.

"Jangan bikin Tyan sedih," ucap Jerome pelan pada Rienzo sebelum menghampiri pria kecil yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit itu.

Rienzo lantas menarik napasnya dalam-dalam dan menghembuskan nya pelan, setelah itu ia menyusul Jerome yang sudah berada di samping adik nya.

Saat kedua orang itu berada di sisi Tyan, pria kecil itu menatap kedua nya secara bergiliran.

"Abang s-sakit..." ucap Tyan dengan suara yang sangat pelan dan terdengar serak.

Tangis Jerome dan Rienzo pun pecah saat itu juga, hati mereka terasa sangat hancur kala mendengar suara serak dan menyakitkan milik Tyan.

Rienzo menggenggam erat tangan milik sang adik dan juga mengusap pelan surai milik pria tersebut, "yang mana yang sakit hm?"

Tetes air mata terlihat membasahi ujung mata milik Tyan, "semua nya Abang hiks, sakit.." rintih Tyan.

Rienzo mengecup kening milik adiknya itu, "maaf, maafin Abang karna ga bisa jagain kamu."

Jerome pun menepuk pelan pundak Rienzo untuk menenangkan pria tersebut, meskipun dirinya sendiri juga sedang merasakan hancur yang luar biasa di hati nya saat ini.

"Abang jangan tinggalin adek ya, adek pengen liat Abang sampe adek berhenti nafas." ucap Tyan di sela-sela tangisnya dengan suara yang sangat pelan.

Kedua orang itu terkejut bukan main saat mendengar ucapan Tyan barusan.

Jerome pun menggelengkan kepalanya, "adek jangan ngomong gitu ya.. di sini ada bang Rienzo, ada bang Jero sama yang lain juga. Kita nungguin kamu sembuh."

Kedua mata milik Tyan kembali meneteskan air mata, "tadi adek liat ayah sama bunda mau jemput adek bang, boleh ya adek ikut ayah sama bunda?" Tanya Tyan sembari tersenyum getir.

"Adek! Ga boleh ngomong kayak gitu, bang Enzo yakin besok adek udah sembuh. Nanti kalo udah sembuh bang Enzo ijinin adek ikut Balck rose touring, bang Enzo kasih ijin juga buat kamu beli miniatur Spongebob sepuasnya dan abang yang bayar, kamu juga boleh makan apapun yang kamu mau, kamu juga boleh pergi main tanpa harus ada mata-mata dari abang tapi kamu janji jangan pernah tinggalin abang ya.. tahan sebentar sakitnya, abang ga bisa hidup tanpa kamu di sini." Ucap Rienzo menggenggam erat tangan milik sang adik.

Jerome benar-benar tak kuat melihat ini, sosok yang biasanya terlihat galak dan banyak bicara itu kini harus terbaring lemah dengan alat-alat yang menyeramkan menempel di beberapa bagian tubuhnya.

Tyan pun tersenyum melihat kedua orang itu, lalu ia menatap mata Jerome beberapa saat, "abang Jerome titip bang Enzo ya.."

"ADEK!!" Teriak kedua nya saat melihat Tyan kembali menutup mata nya.

MY WORLD IS YOU {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang