"PANGGIL DOKTER JER CEPETAN!!" Ucap Rienzo yang terlihat sangat panik.
"Bangun Tyan!! Kamu bercandaan nya ga lucu," ucap Rienzo menepuk-nepuk pelan pipi milik Tyan.
Tak membutuhkan waktu yang lama dokter pun datang, "permisi tuan saya harus mengecek keadaan pasien," ucap dokter itu.
"Dok tolong adik saya dok, jangan biarkan apapun yang buruk terjadi pada adik saya dok!" Ucap Rienzo panik.
Jerome yang melihat kepanikan Rienzo dengan cepat menarik tubuh besar itu untuk keluar dari ruang ICU agar tidak menggangu kegiatan pemeriksaan medis itu.
"Zo udah!! Biarin dokter meriksa Tyan dulu," ujar Jerome pada lelaki yang memiliki tubuh lebih besar darinya itu.
"Suster siapkan ruang operasi, pasien harus segera di tangani saat ini juga!" Teriak sang dokter pada beberapa suster.
"LEPASIN JER, GUE MAU LIAT TYAN!!" Teriak Rienzo penuh frustasi.
"Iya gue paham tapi lu juga harus kontrol diri lu anjing! JANGAN KEK BEGINI ZO," bentak Jerome menarik paksa Rienzo keluar dari ruangan itu.
Di luar ruangan itu terlihat Leon, Bima dan lainnya terlihat begitu terkejut.
"Tyan gimana bang?" Tanya Leon menghampiri kedua orang itu.
Rienzo ataupun Jerome sama sekali tak menjawab pertanyaan tersebut. Rienzo terduduk lemas di lantai rumah sakit itu, ia mencengkram kuat rambut miliknya.
"GUE BAKALAN BALES SIAPAPUN YANG BIKIN ADEK GUE SEKARAT KAYAK BEGINI!!" Teriak Rienzo dengan penuh emosi.
Bima yang terlihat akan mendekati Rienzo saat itu di tahan oleh Jerome, "udah biarin jangan di ganggu, biarin dia nenangin diri nya sendiri."
Bima pun mengangguk paham dan tak berselang lama beberapa suster dan dokte mendorong ranjang milik Tyan keluar dari ruang ICU.
"Loh loh Tyan mau di bawa kemana?" Tanya Leon kebingungan.
Semua nya terkejut dan panik, saat melihat sebagian tubuh Tyan di tempeli oleh selang dan alat-alat medis itu di bawa keluar dari ruang ICU.
Bahkan mata milik Daniel, Haris dan Jejen pun terlihat berkaca-kaca saat melihat kejadian itu.***
Di tempat lain saat ini Kai berjalan dengan cepat masuk ke dalam ruang aula dengan sebuah balok kayu yang ia bawa di tangan kanan nya itu.
PLANK!
Kai melempar kan balok kayu itu di depan seluruh mahasiswa baru, "BERDIRI LU SEMUA!!"
Seluruh mahasiswa dan panitia yang berada di sana lantas terkejut dengan kedatangan Kai barusan.
"Kai lu ngapain!" Tegur salah satu panitia.
Pria yang mendapatkan teguran itu lantas memberikan tatapan mata membunuh, "lu diem."
Setelah itu Kai berjalan mendekati barisan para mahasiswa itu, "ini kerjaan siapa gue tanya?"
Ia mengangkat kertas yang memiliki bercak darah itu tinggi, "lu ngaku sendiri atau seret lu kedepan sekarang juga!"
Raut wajah Kai saat ini benar-benar menyeramkan, membuat semua orang yang berada di sana bergidik ngeri jika melihatnya.
"Maksud lu apaan sih Kai!" Ucap salah seorang panitia yang berjalan menghampiri Kai.
Panitia itu langsung merebut kertas yang di bawa oleh Kai dan langsung membaca isi dari kertas tersebut, "hadiah milik mu berada di lantai tiga gedung F.69 selamat menikmati nya Tyan. What the fuck! Ini artinya hadiah yang harusnya Tyan dapet di ganti pake kertas ini?"

KAMU SEDANG MEMBACA
MY WORLD IS YOU {END}
Random? BXB ? SEMI BAKU ? LOKAL ? Bagaimana jadinya jika seorang pembuat onar yang tampan, kaya dan banyak di sukai oleh sub ataupun wanita di kampus jatuh cinta dengan adik musuh bebuyutannya, tak akan mudah baginya untuk mendapatkan cinta dan persetuj...