"Jungkookie," panggil Taehyung.
Jungkook melirik dengan wajah dinginnya, lalu Jimin memutuskan untuk langsung buka suara.
"Di mana Hasa?" tanyanya yang langsung mendapat tatapan tidak ramah.
"Berhenti menanyakan dia. Kau tidak perlu memikirkannya, Hyung" sahut Jungkook ketus.
"Oh, wow ... aku tidak tau kalau memikirkan seseorang itu dilarang," kata Jimin.
"Hanya memikirkan Hasa yang dilarang, Jim. Benar, kan, Jungkookie?" timpal Taehyung dengan senyum tipis khas darinya.
Jungkook tidak merespon. Dia hanya berjalan keluar dan berdiri di depan pintu rumah bordil. Sekarang waktu telah menunjukkan pukul sebelas malam, angin semakin kencang, meskipun begitu, Jungkook tak merasa kedinginan.
Soohyun berjalan ke arahnya. Jungkook melirik dan mengangkat telapak tangannya—masih memakai sarung tangan kulit, lalu Soohyun menaruh satu buah cerutu khusus di sana.
"Ada masalah besar, Mr Jeon?" tanya pria itu.
Dia paham sekali bagaimana Jeon Jungkook, pria itu hanya mengisap cerutu atau rokok jika terlampau kalut.
"Jangan ajak aku bicara," jawab Jungkook yang tidak berhubungan dengan pertanyaannya.
Soohyun mengangguk. Dia menjaga jaraknya dari Jungkook sekarang lalu diam-diam memperhatikan pria itu. Di luar ekspetasinya mengenai Jungkook yang sedang menahan amarah, nyatanya seperti kebalikannya.
Si pemuda Jeon mendongak dengan mata terpejam sambil mengisap cerutu, ketika dia mengembuskan asapnya, matanya terbuka dan bibirnya tersenyum tipis.
Jungkook meraba bibirnya sendiri setelah itu lalu kembali mengisap cerutu dan mengembuskannya.
"Mr Jeon, di mana nona Hasa?"
"Pingsan," jawab Jungkook.
"Apa terjadi sesuatu yang—"
"Dia pingsan karena aku," potong Jungkook.
Soohyun mengerjapkan matanya berulang kali lalu tertawa pelan dan Jungkook melirik bingung.
"Apa ada yang lucu, Soohyun hyung?" tanyanya.
"Anda tidak pernah membuat seseorang pingsan lalu langsung mengisap cerutu. Maaf jika saya lancang, apa Anda menyakiti nona Hasa?"
Kening Jungkook berkerut.
"Tidak. Aku ingin memberinya surga tadi."
Jungkook menoleh ke belakang dan menemukan Hasa berdiri di hadapan Taehyung yang memegang pergelangan tangannya.
"Kau baru saja bangun tidur?" tanya Taehyung begitu lembut.
Hasa menatap ke arah tangannya lalu dia berniat melepaskan itu tapi si pemuda Kim nampak bersikeras menolak.
"Ya.... Aku pingsan tadi."
"God! Apa Jungkook memukulmu?" sahut Jimin.
"Aku ... aku pingsan karena terkejut, sekaligus kepalaku pusing karena terlalu banyak minum," jawab Hasa.
Tangan Taehyung terangkat menyentuh wajah si gadis Han lalu menuntun gadis itu duduk di sebelahnya.
"Kita pergi," ujar Jungkook begitu keras dari arah pintu.
Taehyung menoleh dengan wajah bosan, namun dia kembali fokus pada Hasa setelahnya. Sedangkan Jimin langsung berjalan keluar.
"Hasa, dia sudah menyentuhmu?"
Rasa panas yang terasa begitu asing menjalari wajah si gadis Han. Hasa berdehem sebelum kembali melirik Jungkook yang menatap tajam.
"Dia tidak bermaksud begitu, kurasa. Tapi Jungkook membuatku terkejut ketika dia membuka celananya. Aku terpeleset, lalu jatuh, dan semuanya gelap. Ketika terbangun, aku hanya sendirian di kamar lantai atas" jawab Hasa jujur.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAGENTA ?
Fanfiction[Mature + Erotic] Semua orang memiliki hasrat yang kuat, gelap, dan liar. Lantas Hasa bertanya-tanya, hasrat macam apa yang dimiliki pria tidak bisa disentuh serta dingin seperti Sir Jeon? - Menika...
PART 4 - Crash Landing on You
Mulai dari awal