抖阴社区

24. Sadar

4.5K 564 147
                                        

Klik bintang dulu bestie! Selamat membaca <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Klik bintang dulu bestie!
Selamat membaca <3

Ruby melangkah dengan rasa senang. Degup jantungnya tak beraturan. Regan sudah benar-benar hilang dari hatinya. Setiap mengingat namanya, Ruby sudah tak merasakan hal seperti dulu. Hal itu sudah tergantikan oleh satu nama, yaitu Arsen. Apalagi saat dirinya teringat Arsen pernah menciumnya di lapangan.

Namun baru saja hatinya menghangat, semua mendadak hilang ketika dirinya melihat Arsen sedang berdua bersama Tamara di pojok dekat dinding. Hal yang membuat semua rasa senang dalam diri Ruby hilang dan hancur. Dilihat dari matanya yang sembap, Ruby dapat memastikan jika Tamara habis menangis.

"Makasih, Ar. Lo pertama yang mau terima gue apa adanya." Tamara menatap Arsen.

"Ya."

"Gue sayang sama lo, Arsen." ucap Tamara.

"Gue juga." balas Arsen.

Ruby langsung mundur. Menjauh. Matanya memburam. Kepalanya terasa berat. Ruby tak menyangka jika Arsen akan berbuat seperti itu dibelakangnya. Laki-laki itu menoleh dan seketika menyadari jika ada orang lain di tempat ini. Ruby menggelengkan kepalanya seperti tak percaya pada apa yang dia lihat.

Arsen bergerak menjauh dari Tamara. Cowok itu mengejar Ruby. "Ruby?"

"Lo brengsek!" pekik Ruby tepat di hadapan Arsen.

Arsen jelas terkejut. Ini pertama kalinya seseorang berani mengucapkan kata itu padanya.

"Ruby."

"JANGAN SENTUH GUE!" Ruby menolak saat Arsen hendak meraih tangannya. "Lo pikir lo siapa? Bisa berlaku seenaknya ke gue? Mulai sekarang gue gak akan pernah datang untuk temui lo lagi. Cowok bukan cuma lo doang, dan gue pantas dapat yang lebih baik!" ucap Ruby lalu melangkah pergi. Dirinya sudah terlampau muak.

Arsen terkejut. Dadanya serasa di hantam sesuatu.

Bagas yang sedang mengembalikan alat olahraga mengerutkan kening melihat Ruby dengan wajah kesalnya. Kemudian disusul Arsen dibelakangnya.

"Ruby." Arsen masih berusaha memanggil untuk menjelaskan semua yang terjadi. Dirinya gugup, tangannya menjadi dingin sekarang.

"Apa sih?!" Ruby berbalik menatap Arsen.

Cowok itu semakin terkejut saat menatap Ruby. Tak ada tatapan kasih sayang dan cinta seperti biasanya. Harusnya ia senang, tapi malah sebaliknya. Dirinya menjadi resah dan takut kehilangan.

"Denger dulu penjelasan gue. Ayo duduk." ucap Arsen.

"ENGGAK!" tolak Ruby mentah-mentah. "Gue udah muak sama lo. Gue gak sepenting itu buat denger penjelasan tentang hubungan lo, kan?"

Hal itu membuat Arsen kembali teringat dengan traumanya tentang sebuah hubungan dan komitmen.

"Pergi." ucap Ruby. "Mending lo pergi, temui Tamara. Gue nggak mau lihat lo sekarang." kata Ruby pada Arsen.

[??] Favorite CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang