抖阴社区

26

247 18 0
                                    

⚠️ cw spoiler film, little bit violence

ˏˋ°•⁀➷

Rumah Setara dipenuhi teriakan dari Kiara yang marah-marah karena barusan setoples kerupuk pedas jatuh berserakan di atas karpet. Setara sendiri yang menyenggolnya, tapi yang marah besar malah pacarnya.

"Kan jadi kotor beb!" Kiara mendengus, itu camilan favoritnya jika berada di rumah Setara.

"Masih ada stok, itu yang udah jatuh dibuang aja." Setara mengambil tisu untuk membersihkan kekacauan yang tak sengaja ia buat.

Karen dan Juwana sendiri sedang duduk anteng tanpa mengeluarkan suara. Karen masih dalam suasana kehilangan pujaan hati yang ia sayangi, ternyata ada alasan kenapa Setara mengajaknya maraton. Untuk menghilangkan rasa pedih yang satu ini. Setara awalnya tidak tahu Karen akan putus (lagi), ia mengajak Karen menonton hanya karena ingin menghilangkan bosan. Belajar terus menerus membuat kepalanya pusing.

Mereka telah menonton hampir empat jam lamanya, selama menonton ada banyak hal yang mereka rasakan. Dari mulai tawa, rasa kecewa, rasa terharu, animasi yang mereka tonton kali ini hanya Luca dan Raya the last dragon.

"Mau ganti gak? Ini mau nonton apa lagi, lur?" Tawar Setara mengganti menu pada televisi lebarnya. Karen menggelengkan kepala bingung. Sempat terpikir menonton ulang Zootopia, tapi ia pikir itu akan membosankan teman-temannya.

"Film horror mau tah?" Setara meminta pendapat. Juwana langsung menyetujui, sementara Kiara dan Nana pikir-pikir dulu.

"Jangan dong, yang komedi aja." Karen menolak.

"Tara, nonton horror Thailand. Itu apa sih Ju, yang release 2020 tuh," Ungkap Nana mencoba mengingat film yang direkomendasikan oleh salah satu temannya di sosial media.

"Bentar cari aja dulu di sininya." Setara keluar dari aplikasi Disney+ dan beralih membuka Netflix di tv android miliknya.

"The Maid judulnya," Lanjut Nana menunjukkan layar ponselnya.

"Anjeng! Kaget gue. Eh ini serius mau ini? Ini keknya ga terlalu serem." Setara memegangi dadanya, barusan ia kaget melihat sosok hitam yang muncul trailer. Cuma Setara yang melihat, pasalnya yang lain justru sibuk memainkan ponsel.

"Boleh."

"Terserah deh," Balas Karen dengan berat hati. Ia tidak terlalu suka film bergenre horror/slasher.

Karen duduk di sebelah kanan Kiara, sementara di sebelah kirinya hanya tembok putih yang selalu ia jadikan sandaran bila main ke rumah Setara. Karen mendengarkan Setara dan Juwana yang mengobrolkan trailer film, katanya sih tidak terlalu seram.

Tak jarang Karen menutup matanya dengan telapak tangan, atau ia mengalihkan pandangan ke arah lain. Setara terus menggerutu, jumpscare dan volume televisinya mendukung jantung berpacu lebih cepat. Kiara mengecilkan volume, takut tetangga Setara terganggu.

"Woee... Boneka monyetnya idup anjir." Juwana ikut berkomentar.

"Pembantu yang lain udah tua-tua, dia doang yang cantik." Kiara melihat dengan seksama.

Menit demi menit terlewati, yang paling banyak berteriak tentu anak perempuan. Kiara menyumbang suara terbanyak, di susul Karen yang kadang menutup mulutnya sendiri supaya tidak ikut berteriak. Filmnya lumayan seru, dan sekarang Karen cukup paham bagaimana alur film tersebut.

"Bangsat kok ada adegan ginian njing." Setara menutup matanya, dari menit sebelumnya memang digambarkan si tuan dan nyonya rumah menyukai pelayan perempuan yang menghilang secara misterius sebelum digantikan oleh pelayan baru yang bernama Joy.

Deliberate ; Ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang