抖阴社区

~?~04

6 2 0
                                        

Vote!!
Coment !!
Happy reading semuanya 🎉

Jangan berharap pada seseorang
-Queenca

~♥”04

Enca menuruni tangga berjalan menuju perpustakaan sekolahnya.

Sangking terburu-burunya dia tidak sengaja menabrak seseorang

Bruk

"maaf"ucap Enca merasa bersalah

Gadis itu mendongak menatap orang di hadapannya"sekali lagi gue minta maaf"ujar gadis itu

"iya gapapa,lain kali hati-hati"ucap siswa itu dan Enca hanya mengangguk

Siswa itu menjulurkan tangannya"gue Kelvin"

Enca membalas uluran tangan siswa itu"Enca"ucapnya sambil tersenyum manis kemudian pamit untuk pergi

Enca berjalan dengan langkah cepat menuju perpustakaan,gadis itu mengedarkan pandangannya saat memasuki ruangan penuh buku itu.

Senyumnya mengembang saat melihat orang yang ia cari"kano"panggil gadis itu pelan saat berhasil duduk di samping laki-laki itu.

Arkan tersenyum kemudian menyodorkan sekotak susu coklat pada gadis itu"minum,gue tau lo suka itu"bisik cowok itu membuat senyum di wajah Enca semakin mengembang

Enca dengan senang hati meminum susu itu,menutupi wajahnya dengan buku agar tidak ketahuan oleh penjaga perpustakaan.

Gadis itu memandang wajah tampan Arkan dari samping,entah kenapa ia merasa bahwa sahabatnya juga merasakan perasaan yang sama akan dirinya.

Lamunan gadis itu buyar saat Arkan tiba-tiba berdiri dari duduknya"mau kemana ?"tanya gadis itu

Arkan menunduk menatap sahabatnya dengan senyum cerah"mau nembak cewek"ujarnya kemudian melenggang pergi meninggalkan Enca yang mematung di tempat.

Nembak cewek ?siapa ?apakah dirinya yang akan di tembak ?atau orang lain ?

Entah kenapa Enca yakin bahwa dirinya lah yang akan menjadi orang itu.

Dengan langkah ringan gadis itu keluar dari ruangan perpustakaan berjalan melewati koridor-koridor kelas.

Sesekali membalas sapaan para murid yang menyapanya.

Langkah gadis terhenti saat Arkan berdiri di depannya dengan membawa sebuket mawar merah"lo mau gak jadi pacar gue ?"ujar laki-laki itu mantab

Cowok itu menatap mata Enca dalam seolah ia bener-benar tulus akan perasaannya.

Enca tersenyum kemudian tangannya terangkat untuk menerima buket bunga itu.

Belum sempat mengambil ucapan Arkan membuat gerakan tangan Enca terhenti"bagus ga ca ?kira-kira Kano di terima Silvi gak ya kalau kayak tadi ?"laki-laki itu berdiri mengusap tenguknya yang tidak gatal

Deg

Enca menurunkan tangannya kemudian tersenyum"bagus kok,Caca yakin kano pasti di terima"ucap gadis itu dengan senyum palsu

OUR PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang