Gadis itu mendekati ketiga anak yang sedang terbaring dilantai kesakitan. Berbisik, "Jika kalian ingin lapor, lapor saja~ karena aku sudah punya bukti rekaman apa yang kalian lakukan~ jadi.... bukankah lebih baik kita lupakan semua hal ini?? Anggap saja ini adalah karma dari perbuatan kalian itu♡"
Gadis itu berdiri dan menghampiri Baekjin. Ia mengeluarkan tangan kepadanya dan berkata, "Cepat berdiri dan ikut aku."
Dengan grogi Baekjin memegang tangan perempuan itu dan berdiri. Mereka berdua keluar dari kelas.
Semua murid dalam kelas meliat mereka dan berbisik-bisik.
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
[ WEAK HERO x READER ]
Disclaimer: Seopass
Story by: cherryhousehold
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
Di koridor
Dengan lusuh dan kesakitan Baekjin mengikuti perempuan itu dari belakang. tentu saja dari belakang.
Gadis itu merasa canggung. Bagaimana tidak, ia tiba-tiba menyuruh seorang anak laki-laki yang habis dihajar untuk mengikutinya.
Ia bahkan tak mengenalinya.
Selama berjalan, (Y/N) memasang wajah masam.
Merasa bingung kenapa dirinya mau membantu anak malang ini.
Seolah-olah dirinya langsung bergerak secara otomatis untuk menolongnya.'Apa aku disantet ya?' Pikirnya.
20 detik dengan awkward silence, akhirnya mereka telah sampai si UKS. Entah mengapa tidak ada seseorang pun disana.
"Kau, duduk di kursi itu." Perintah gadis itu sambil menunjuk kursi di sebelah kaca.
Baekjin mengangguk kepalanya dan pergi ke arah kursi. Sedangkan perempuan itu mencari obat dan plester di lemari.
"Terima kasih...." ucap Baekjin dengan suara yang kecil. SANGAT KECIL
BRAK!!
Gadis itu menutup pintu lemari dengan keras, dengan kesal berteriak, "Kau!... kenapa kau baru bicara sekarang HUH??! daritadi sangat canggung! Kau tidak tau betapa malunya diriku! Rasanya aku ingin mengubur diriku ditanah ಥ益ಥ ."
Menghampiri Baekjin dengan kotak P3K, perempuan itu duduk berhadapan dengan Baekjin, "Omong-omong, jika mau ucap terima kasih harus dengan suara yang besar dong... masa bisik-bisik sih?" Cemberut gadis itu sambil mengobati muka Baekjin yang memar.
"B-Baik!" Balas Baekjin yang masih gugup.
Jarak antara mereka sangat dekat. Sangat dekat.
Tanpa sadar, muka Baekjin yang masih polos itu memerah."Namaku (Y/N), (Y/F/N)" salam gadis itu.
"A-a-aku Baekjin Na... sa-salam kenal..." jawab Baekjin gagap.
"PFT... kau ini kenapa sih? Pertama kali bicara pada perempuan ya?" Ejek (Y/N).
"Selain ibu dan ibu guru iya..." balas Baekjin yang malu.
(Y/N) berkedip mata 2 kali.
'Damn, aku baru ngomong apa sih?!'
'Sial.... aku tidak mau mengubah suasana menjadi lebih canggung.' Batin (Y/N)
"Halah~~~ ngapain juga bicara sama orang-orang yang sama sekali tidak mempedulikanmu itu?? Mendingan bicara sama aku aja kan? Hehe...hehe.." kekeh (Y/N) gugup yang berusaha untuk menghilangkan rasa canggung.
'Wooy! Mulutku ini kenapa sih??'
"Iya...." balas Baekjin sambil menatap (Y/N).
"Tuh kan bener, bagaimana jika kita berteman saja? Hm?" lanjut (Y/N) yang senang karena Baekjin setuju dengan pendapatnya.
!!!!
Baekjin kaget, ia tidak pernah merasakan apa itu 'pertemanan'. Tidak ada orang yang mau berteman dengannya.
Dengan grogi Baekjin bilang, "O...oke."
"YEAYEAH!! selamat atas teman pertamamu Baekjin!" ucap (Y/N) berdiri dengan gembira.
(Y/N) mengulurkan tangannya ke Baekjin.
"Kita resmi menjadi teman, oke?"
"Oke.." jawab Baekjin dengan tangannya yang sedang bersalaman dengan gadis didepannya.
"Kita mau merayakan ini dimana ya..?"
"Me-merayakan apa?-"
"Hmmm...."
"?........"
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
[6 tahun kemudian, di kantor Yeoinaru]
"Apa yang kau pikirkan sambil menatapku gitu?" Tanya Baekjin ketus yang merasa tidak nyaman dengan tatapan yang diberi oleh gadis didepannya.
"Hm?" Jawab (Y/N) yang telah sadar dari lamunannya.
"Apa kau sudah selesai mengurusi dokumen tentang bisnis transportasi dan kekalahan SMA Yuseon?"
"....... hehe :)"
"Cepat selesaikan atau kau tau apa akibatnya."
"Aku tidak ngerti maksudmu~" Ucap (Y/N) sambil memainkan bolpen yang diletakkan diatas hidungnya.
"Jangan pura-pura bodoh, kau tau apa yang kumaksud."
"Memang apa? Aku sama sekali tidak ngerti apa yang kau katakan :)"
"Kau-(ꐦ𝅒_𝅒)"
"Hehe... jika diliat-liat, kau ini sungguh berbeda ya?" tunjuk (Y/N) yang menghiraukan kata-kata Baekjin.
"Apa maksudmu-"
"6 tahun yang lalu loh~ saat kita pertama kali bertemu, kau itu beda banget sumpah." sambung (Y/N) sambil menunjuk bolpennya pada muka Baekjin
"...... ha?"
"Kau tau maksudku"
"Sama sekali tidak," senyum Baekjin hangat.
"UGHHH ಠ_ಠ"
To Be continued...
{Jika ingin jadi pembulli ya harus kuat dong~ masa kalah sama anak perempuan sih~? }
-(Y/N)
•v•v•v•v•v•v•v•v•v•v•
{Notes dari author tercinta} wkwkwkwkHaloooooooo selamat datang di fanfic ku ini~
Di fanfic ini tentu saja ada banyak baku hantamnya;)
Menulis cerita sebenarnya bukan hobiku tapi,,,,, entah kenapa akhir-akhir ini lagi ada mood aja mau bikin fanfic.
(Maap kalo ceritanya garing/gaje/kaku. Author masih newbie ×v×)Di cerita ini (Y/N) adalah tokoh utamanya.
(Y/N) "lebih dekat" dengan aliansi; Karena merupakan teman pertama Baekjin Na dan tentu saja... (Y/N) suka baku hantam juga :)Tidak ada orang yang mengetahui keberadaan (Y/N) di aliansi kecuali Baekjin Na dan Seokhwon?? (Si kacamata itu).
(Y/N) sangat suka berkelahi.
Bahkan hanya beberapa orang tertentu yang tau bahwa ada 1 perempuan di aliansi. Tapi tidak tahu siapa perempuan tersebut.
(Y/N) sangat kuat. SANGAT KUAT. (Mungkin selevel dengan Baekjin) makanya menjadi "senjata rahasia" Baekjin.
Pls support my fanfic and enjoy! :)
Thanks♡xoxo
{\__/}
( ˘ ³˘ )
❤ < \

KAMU SEDANG MEMBACA
[WEAK HERO] x Reader
Action(Y/N), tangan kanan dan teman pertama Baekjin Na sekaligus "mata-mata" aliansi. Keberadaan (Y/N) sama sekali tidak diketahui oleh shuttle patch bahkan para anggota aliansi lainnya. Di sekolah (Y/N) dikenal sebagai anak teladan dan berprestasi. Akan...
#01 OLD DAYS
Mulai dari awal