Beberapa hari kemudian
Bar, jam 19:30
Third person POV:
"Hiks... hiks, padahal aku pikir bakal dapat keuntungan besar hari ini berkatmu..." tersedu sedih seorang wanita dipojokan.
"Aagh!– bisakah bibi jangan berisik? Aku ini sedang bekerja tahu!" teriak (Y/N) kesal yang sedang mengepel lantai.
"Gimana aku gak sedih? Ka-kau lebih memilih menjadi cleaning service dibanding menjadi hostess di bar-ku ini! Padahal parasmu itu sungguh cantik!" Sedih bibi (Y/N) sang pemilik bar itu, "Kau bisa dapat berjuta-juta per harinya."
"Idih- aku ini masih anak dibawah umur tahu. Masa aku jadi hostess sih? Tidak diperbolehkan dan tidak tertarik," balas (Y/N), "Lagipula, sebelumnya kau sudah setuju kan? Bahwa aku akan menjadi cleaning service aja."
"Hiks... banyak anak dibawah umur disini kok, pelanggan yang kau liat sekarang itu seumuran denganmu, dan kupikir tadi kau sedang bergurau-"
"Jangan lupa bayar 1 juta per jam ya~" balas (Y/N) yang pergi dari bos-nya.
"Yaak! Jangan pergi! Dengarkan aku dulu! Dan kau tidak mungkin dibayar 1 juta per jam sebagai cleaning service! Yaak (Y/N)–!" Teriak wanita itu kesal walaupun (Y/N) menghiraukannya.
banyak anak dibawah umur disini kok, pelanggan yang kau liat sekarang itu seumuran denganmu.
Mengingat perkataan bibinya itu membuat harga diri (Y/N) tercoreng, "Sialan... Kenapa aku melamar pekerjaan disini ya? Dasar bar kelas rendahan," Gumamnya, "Tapi gajinya lumayan sih."
"APA YANG BARUSAN KAU KATAKAN?" Teriak bibi yang dengar gumaman (Y/N) tadi.
"!!! A-a-a enggak! Si-sial!" Terkejut (Y/N) yang kabur dari bibinya.
-----
(Y/N) yang mengenakan pakaian cleaning service sedang mengepel sekitar ruangan bar VIP.
Lalu ia merasa ada yang menghampiri dan meluk pinggangnya. Dengan cepat, ia membalikan pandangannya.
"Hei cantik~ mau temani kami minum?" tanya seorang pria yang nunjuk ke arah teman-temannya.
(Y/N) hanya menatap mereka dengan wajah datar lalu menghiraukannya dan kembali bekerja.
Melihat sikap wanita yang berada di pelukanya, membuat pria itu semakin tertarik dan bersenyum sinis, "Hehe... lagi jual mahal ya~?" Tangan pria itu mengusap keatas tubuh (Y/N) dengan pelan. "mau dibayar berapa?"
(Y/N) yang sudah tidak tahan dengan tingkah bajing*n ini langsung menghajar wajah pria itu dengan sikutnya.
BUAGH!–
"Agh! Dasar Jal*ng!" Teriak pria itu yang melayangkan satu tamparan keras kearah pipi kanan (Y/N).
PLAK!
(Y/N) hanya bisa terdiam, tamparan yang dia terima sama sekali tidak sakit, melainkan membuatnya naik tikam dan ingin menghajar bajing*n ini.
(Y/N) mengangkat dan mengusap pel lantai kearah wajah pria tersebut. Dan menendang lututnya.
"Hmph–! J-jorok!"
DUG!
"AGH!"
"B-bangs*t!" Seru pria itu yang melayangkan tinjunya.
(Y/N) dengan santai menghindarinya, "Terlalu lamban, beg*"
Tidak mengulur banyak waktu, (Y/N) kembali menendang wajah pria itu dengan keras sampai darah sang pria bercucuran.

KAMU SEDANG MEMBACA
[WEAK HERO] x Reader
Action(Y/N), tangan kanan dan teman pertama Baekjin Na sekaligus "mata-mata" aliansi. Keberadaan (Y/N) sama sekali tidak diketahui oleh shuttle patch bahkan para anggota aliansi lainnya. Di sekolah (Y/N) dikenal sebagai anak teladan dan berprestasi. Akan...