Harry terbangun dengan keadaan yang masih lemah, rantai penyerap sihir sudah Severus lenyapkan.
"Proffesor Severus, dimana Draco ? Apakah dia baik-baik saja ?" Mata hijau itu menatap dengan cemas.
"Mereka sedang bertarung dibawah" jawabnya dengan jujur.
"Bertarung ? Lalu bagaimana dengan Draco sekarang?!" Karena sebelum pingsan Harry melihat Draco yang mencoba menyelamatkannya.
"Tenang saja, kakek'mu juga ikut membantu" pasti Harry sangat cemas sekali.
Bahkan tubuh itu sangat rapuh setelah banyak mendapat perlakuan tak senonoh dari Voldemort.
.
.
.
.Draco terbatuk-batuk mengeluarkan darah segar di mulutnya, bahkan pedang di tangan sudah beralih pada Voldemort yang jahat.
Dia melihat Istavan yang juga kewalahan, kenapa setelah kebangkitannya kembali Voldemort malah semakin kuat saja.
"Menyerah ? Atau tetap ingin mati ?!" Voldemort berkata main-main. "Tapi walaupun menyerah, kau akan tetap mati" wajah datarnya memang sangatlah sadis dimata mereka semua.
"Aku tidak akan pernah menyerahkan diri padamu lagi!" Draco berteriak lantang, pertahanan diri dan kehormatannya takkan dia pertaruhkan pada iblis sampah seperti Voldemort.
"Masih banyak omong kosong rupanya, baiklah kalau begitu" Baginya Draco adalah bocah lemah yang tak berguna.
Tangan Voldemort memegang pedang ditangannya dengan kuat, lalu akan segera menyerang Draco yang tengah lemah.
Mata istavan melotot tajam, pria itu sungguh gila. Bahkan pedang suci Emilia yang tak bisa dipegang siapapun bisa dipengang olehnya.
"Draco awas!" Istavan berteriak dari arah sisinya.
"Expelliarmus" Teriakan dari arah belakang Voldemort terdengar.
Itu Harry! Syukurlah dia berhasil melucuti pedang dari tangan pria gila itu. Jika tidak, mungkin pedang itu sudah tertancap di dada Draco.
"Ck.... mengganggu!" Lalu Voldemort melihat kearah belakang punggungnya dimana tempat Harry berada. "Sudah bangun sayangku ? Mau ikut bermain bersama" tawarnya penuh kegilaan.
"Kau gila...!!! Berhentilah atau aku akan membunuhmu !" Teriak Harry marah.
"Membunuh ? Bahkan kau lebih lemah dariku!" Mata Dark Crimsons Voldemort berkilat dengan tajam.
"Bajingan kau! Ava Kadavra" dengan penuh kemarahan Harry menyerang pria itu dengan sihir kutukan yang penuh dengan dendam didalamnya.
Sihir itu anehnya tidak mengenai Voldemort, bahkan pria itu tidak terluka sedikitpun.
"Bagaimana bisa...???" Harry berbisik bingung.
"Terkejut ? Kalau begitu bersiaplah, mari kita bermain!" Voldemort lalu memberi serangan-serangan sihir pada Harry dengan brutal.
Harry menangkis sihir yang dilempar dengan susah payah, bahkan dia melihat teman-temannya dan pasukan Prairi Emeralda yang datang untuk ikut membantu juga terluka.
Mereka kewalahan melawan para mayat yang selalu kembali hidup itu.
Tapi akhrinya dia paham jika Voldemort yang mengendalikannya, dan yakin jika Voldemort mati, maka mayat itu juga akan ikut mati, dia harus mencari kelemahan pria itu.
Lalu Harry memejamkan mata membuat perisai sihir seperti yang diajarkan neneknya, tubuhnya bahkan sudah berubah kedalam bentuk seraphim.
Wujud seraphim adalah pertahanan yang paling kuat baginya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Draco (Drarry) TAMAT
General FictionDarco melanjutkan studinya di hogwarts setelah perang usai. Nama keluarganya kembali bersih setelah harry membantu mereka dalam pengadilan. Tapi yang lebih dari itu adalah Harry Potter yang culun berubah drastis saat kembali sekolah. Pesonanya bahka...