Maaf.."
Hanya kata itu yang bisa Dimas ucapkan
Rindu pun hanya diam, dia tidak mau bicara sama sekali dengan cowok jangkung yang duduk di sebelah nya ini
"Maaf in gue, gue... gue.. engga sengaja" Dimas mulai menunjukkan wajah sendu nya, penuh rasa b...
Di tengah perjalanan pulang Dimas memulai percakapan
"Udah mendingan kok" Jawab rindu tanpa ekspresi sembari memperhatikan jalanan dari dalam mobil
"Perut lo?" Pertanyaan Dimas menggantung
"Perut gue kenapa?" Rindu penasaran dengan apa yang akan dimas ucapkan
"Boleh engga gue pegang perut lo? Sorry kalau permintaan gue berlebihan, tadi kan lo bilang mual siapa tau kalau gue pegang perut lo mualnya jadi hilang" Dimas sangat berhati-hati dalam bicara karena takut rindu tidak nyaman bersama dengan nya
Diluar dugaan rindu meng iya kan permintaan dimas tanpa debat apapun Ia mengangguk memperbolehkan dimas mengelus perut nya Dimas pun menepikan mobilnya ke samping Untuk sekedar berhenti dulu sejenak
"Hai kidz ... ini daddy? Eh enak nya dipanggil apa ya? (Gurau Dimas dengan kepala menenggak ke atas memandang wajah rindu, rindu pun tanpa sadar tersenyum dengan cantiknya gemas), baik-baik disana jangan bikin bunda kamu kesulitan, daddy sayang kamu, sehat selalu ya sayang" Itulah yang dimas ucapkan sambil mengelus perut rindu yang masih rata namun sudah terasa keras dibagian perut nya
Tubuh rindu seketika bergetar, apa yang dimas ucapkan mengganggu pikiran nya Dimas terlihat tulus menyayangi anak yang ada di dalam perut rindu Apakah dimas bisa juga mencintai nya? Ada rasa yang tidak biasa yang mulai rindu rasakan berdesir dalam hati nya. Rasa ini ... rindu tidak mengerti. Tidak dapat dijabarkan hanya bisa ia rasakan.
****
"Mama... papa..." rindu menghambur ke dalam pelukan kedua orang tuanya
"Kangen banget sih" Ucap rindu menyembunyikan kesedihan nya
"Bohong deh buktinya kamu asik banget nginep di rumah Bella, sampai-sampai kamu ga nelepon mamah atau papah" Ucap arni sembari mencubit pipi gembul anak nya
"Hehehe" Rindu tertawa manja di pelukan kedua orang tua nya
"Oh iya pah, rindu mau bicara sama papa"
"Bicara apa nak, bicara aja langsung .. pasti lagi ada mau nya ya? Jangan yang aneh-aneh mintanya" Ucap fajar dengan nada canda an nya
"Apa an sih pah, ga aneh-aneh kok, rindu cuma mau minta izin sama papah dan mamah"
"Izin? Izin apa sayang? Jadi penasaran papa"
"Nanti ya rindu mau ganti baju dulu, nanti kita bicara in lagi"
Rindu menaiki tangga memasuki kamarnya untuk berganti pakaian
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rindu berdecak membaca pesan dari dimas, "gue takut banget ketahuan, ini udah jauh banget. Apa yang gue laku in Tuhan, skenario kebohongan ini bikin gue stress"