Bugh!
Satu pukulan mendarat di pipi Jeno.
"Woy apa-apaan lo!", seru Haechan diikuti dengan anggota Dreams yang membantu mengamankan Jeno dari amukan Hendery.
Kejadian itu tentunya sangat mengejutkan dan membingungkan bagi Jeno dan Cherry yang baru saja tiba di basecamp.
Setibanya mereka di basecamp, Jeno langsung ditarik paksa turun dari motornya oleh anak-anak Cheetah yang terlihat telah menunggu kedatangannya sedari tadi di depan basecamp, dan satu pukulan pun mendarat di wajahnya.
"Bangsat lo Jen! Lo udah ngapain aja ke si Yayak sampe dia masuk rumah sakit?!"
"Hah?! Yayak masuk rumah sakit?", tanya Jeno bingung sambil menoleh ke arah teman-temannya meminta penjelasan.
"Halah nggak usah sok nggak tau gitu. Lo kan yang udah bikin dia babak belur dan masuk rumah sakit, anjing?! JAWAB!! IYA KAN?!"
"WOY SANTAI DONG!", teriak Haechan.
"Jen, jawab bukan lo kan yang ngelakuin itu ke Yayak?!", tanya Renjun.
Jeno membulatkan matanya, "Gue bener-bener nggak tau apa yang kalian semua maksud! Bahkan gue belum ketemu Yayak sama sekali hari ini. Gue juga baru tau kalo dia masuk rumah sakit."
"Terus lo pikir kami harus percaya sama omongan lo, bangsat?!"
"Wait wait, emangnya kalian ada bukti kalo Jeno pelakunya? Kalian juga datang nuduh Jeno tanpa punya bukti kan! Jadi tuduhan kalian juga nggak berdasar!", jelas Mark.
"Kalo mau, gue bisa panggil polisi sekarang atas tuduhan kekerasan yang udah lo lakuin ke Jeno. Kalo pun kasus Yayak juga diselidiki nantinya dan terbukti bukan Jeno pelakunya, kalian semua yang akan kena hukumannya. Gimana?", lanjutnya mengancam.
"Hen, mendingan sekarang kita mundur dulu aja, masih belum ada bukti, terlalu beresiko.", bisik Dejun pada Hendery.
Hendery pun diam dan berpikir sejenak. Ia lalu menggerakkan tangannya mengode anggota Cheetah untuk mundur. Mereka pun akhirnya pergi meninggalkan basecamp Dreams.
"Are you okay, Jen?", tanya Mark mendekati Jeno.
Jeno mengangguk dan menyeka lembut darah di sudut bibirnya.
Seketika ia tersadar, ada yang ia lupakan sedari tadi.
"Dimana Cherry?"
Jeno khawatir dan matanya menelusur ke sekitar mencari Cherry.
"Kak Cherry ada di dalam basecamp, tadi kak Jaemin yang ngajak dia masuk.", ucap Chenle.
Tanpa berpikir panjang Jeno berlari ke dalam basecamp.
Di sana, terlihat Cherry yang duduk di sofa dan menyender pada bahu Jaemin. Jaemin terlihat tengah mengelus pundak Cherry dan menenangkannya. Mata Cherry terpejam, badannya gemetaran, dan sesenggukan.
"Cher!", panggil Jeno menghampiri Cherry.
Cherry perlahan membuka matanya. Air mata lolos begitu saja saat ia menatap Jeno yang ada di hadapannya.
"Maaf ya, situasi barusan pasti bikin lo kaget banget.", ucap Jeno menghapus air mata Cherry.
"Harusnya tadi gue anter lo pulang dulu."
Cherry hanya diam tidak membalas perkataan Jeno.
"Jen, gue aja yang anter Cherry pulang.", ucap Jaemin.
"Nggak usah, gue aja. Dia ke sini sama gue, jadi gue yang harus anter dia pulang."
"Nggak apa, gue pulang sama Jaemin aja, Jen.", ucap Cherry.

KAMU SEDANG MEMBACA
ILY My Protector | Jeno
Fanfiction[Cerita Lengkap] Cherry, seorang murid baru yang pindah dari sekolah lamanya karena suatu alasan tertentu, tidak menduga akan bertemu dengan tujuh bintang sekolah yang menamai diri mereka dengan sebutan Dreams. Awalnya, ia sempat berkonflik dengan s...