21++ (DEWASA)
!!! WARNING !!!
Dilarang keras bagi remaja dibawah umur!! Kawasan 21+ HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN!
Bagi yang HOMOPHOBIA dilarang keras membaca cerita ini.
Semua yang ada didalam cerita ini, hanya kehaluan author saja. Jangan dibaw...
Sorry, guys. Up nya jam segini. Soalnya, kalo siang sibuk banget sama tugas dan kerjaan gue. Tapi, gue tetep usahain kok, buat terus up ceritanya. Dukung gue terus ya.
ENJOY, GUYS..
Zee kembali memasuki kamar dengan koper kecil dan sekantuk kresek belanjaan ditangannya. Gadis itu berjalan, lalu duduk disofa panjang ruang utama.
"Christy? Belanjaannya mau disimpen dimana?" tanya Zee sedikit berteriak. Gadis itu mengambil satu kaleng soda dan meneguknya.
"Simpen disitu dulu. Nanti, aku yang beresin didapur." teriak Christy menyahuti dari dalam kamarnya. Gadis itu tengah asik dengan media socialnya.
"Aku aja yah, yang simpen." seru Zee meminta izin.
Namun, Christy tidak menyahuti. Tak ambil pusing, Zee pun segera membawa kresek belanjaan itu menuju dapur. Gadis itu, mulai menyimpan dan menatanya dengan rapih.
Dikamarnya, Christy sedang senyum-senyum sendiri menatap ponselnya. Ia tengah memandangi foto dirinya bersama Zee sedang makan malam dimall tempo hari itu. Christy baru melihat postingan dari instagram Zee tersebut.
"Heh? Ngapain senyum-senyum sendiri?" pekik Zee yang berhasil mengejutkan Christy. Gadis itu, dengan refleks membalikan ponselnya. Dan mendapat tatapan intimidasi dari Zee.
"Hayo.. Lihat apaan?" goda Zee yang mendekati Christy. Gadis itu terduduk ditepi ranjang. Berpura-pura ingin meraih ponsel Christy.
"Ng-nggak. Gak ada apa-apa, kok." sergah Christy membantah.
• ekspresi Zee kala itu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zee pun beranjak dan melangkah menuju meja belajar untuk mengambil ponselnya. Namun, gadis itu terhenti saat melihat laptop asing diatas meja tersebut. Zee terdiam. Gadis itu tau apa isi didalam laptop tersebut. Karena tempo hari, ia pernah membuka dan melihat isi laptop tersebut.
"Christy? Laptop siapa nih?" tanya Zee pura-pura tak tau. Tangannya hendak meraih laptop tersebut.
Saat Christy menoleh mengikuti arah tangan Zee. Seketika, matanya membulat sempurna.
"JANGAN!" teriak Christy kala itu.
Zee terkejut. Gadis itu langsung menghentikan pergerakan tangannya. Ia menoleh menatap Christy heran.
"I-itu laptop aku." lanjut Christy yang terlihat panik sendiri.
"Kamu beli kapan?" tanya Zee lagi.
"Hm. Bu-bukan. Aku ng-nggak beli. I-itu dikasih sama kak Tian." jawab Christy sedikit gelagapan.