抖阴社区

                                        

"Kapan? Kok, aku baru tau?" Zee terus bertanya ingin memojokan sahabatnya itu.

"Waktu itu. Pas ke-kemarin main kerumah ka Tian. A-aku dikasih laptop itu." jelas Christy masih gelagapan.

"Baik banget, kak Tian. Boleh buka, gak?" tanya Zee dengan tangan yang hendak membuka lipatan laptop tersebut.

"JANGAN!!" teriak Christy untuk yang kedua kalinya.

Zee langsung menarik tangannya kembali. Menoleh kearah Christy dan menatap heran sahabatnya itu.

"Ma-maksud aku, jangan dulu dinyalain." lanjut Christy mencoba menjelaskan.

"Kenapa?" Zee benar-benar sangat ingin tau.

"Hm. Ya-ya pokoknya jangan dinyalain dulu." balas Christy bingung.

Jangan sampe Zee tau sama apa yang ada didalam laptop itu. batin Christy waswas.

Zee menatap laptop itu sejenak. Lalu, beralih menatap Christy dengan mata mengintimidasinya. Seakan-akan, ia sedang mencurigai Christy.

"Apa? Kok, liatinnya gitu?" tanya Christy menyadari tatapan Zee tersebut.

Perlahan, Zee mendekat dan duduk ditepi ranjang, tepat disamping Christy. Gadis itu membawa wajahnya mendekati wajah Christy. Masih dengan tatapan mengintimidasinya.

Christy memundurkan kepalanya hingga terpojok ke kepala ranjang. Gadis itu mulai takut dengan apa yang dilakukan Zee saat ini. Zee menatapnya begitu lekat.

"Zee? Ka-kamu ngapain?" tanya Christy gugup sekaligus takut.

"Kamu fikir aku gak tau." seru Zee berbisik didepan wajah Christy.

Susah payah Christy menelan ludahnya. Wajah keduanya hanya berjarak sekitar sepuluh senti saja. Christy dapat merasakan hembusan nafas Zee yang beraturan menerpa wajahnya.

"Ta-tau apa?" tanya Christy semakin gugup.

"Aku udah tau, apa isi laptop itu." bisik Zee lagi tanpa merubah posisinya.

Deg

Pupil mata Christy melebar. Dadanya berdebar dua kali lebih cepat. Ia terkejut dengan apa yang Zee katakan. Apakah ia tidak salah dengar? Gadis itu semakin panik.

"Ka-kamu udah tau?" tanya Christy ragu. Ia ingin memastikan.

Zee terdiam menatap Christy dengan serius. Christy masih menunggu jawaban Zee.

"Ya, nggaklah." seru Zee yang dengan cepat menjauhkan kembali wajahnya.

"Kan, kamu belum bolehin aku buat buka tuh laptop." lanjut Zee seraya bangkit dari tempatnya.

Christy menghela nafasnya lega. Setidaknya, Zee benar-benar tidak tau dengan apa yang ada didalam laptop tersebut. Eh, tunggu dulu.

"Ka-kamu beneran belum tau?" tanya Christy yang masih penasaran.

Zee yang baru saja meraih ponselnya, kembali menoleh kearah Christy. Sebelah alisnya terangkat.

"Kamu udah tau?" balas Zee balik bertanya.

Dengan ragu, Christy mengangguk pelan.

"Berarti, aku boleh buka nih?" tanya Zee lagi.

"Eh, jangan!" Christy kembali melarang.

"Kenapa sih? Dari tadi gak boleh buka nih laptop? Bikin penasaran aja. Aku jadi, curiga." protes Zee lagi dengan mata mengintimidasinya.

"U-udah, gak usah penasaran. Cuma laptop biasa, kok." sarkah Christy menegaskan.

The Only Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang