Halilintar membuka matanya perlahan. Netranya kini tertuju pada sosok yang tertidur disamping nya sembari menggenggam tangannya.
Ice?
Ya, Ice terus menggenggam tangan sang kakak semalam hingga ia tertidur disamping sang kakak. Ia mengedarkan pandangannya dan mendapati kelima saudaranya yang lain juga ada disana. Ya, mereka semua sepakat untuk tidur di kamar ketiga kakak tertuanya untuk menjaga Halilintar.
Hali kemudian mengubah posisi nya menjadi duduk. Ice terbangun karena merasakan sedikit pergerakan.
"Kak Hali?" Panggil nya sembari menggosok matanya.
"Maaf ya kakak membuatmu terbangun" ujar Hali.
"Kakak baik-baik saja kan? Ada yang sakit? Mau aku bangunkan yang lain?" tanya Ice.
Halilintar tersenyum karena mendengar pertanyaan yang terus dilontarkan oleh Ice. "Tidak aku baik-baik saja, maaf karena membuat kalian khawatir"
"Kak Hali, sebenarnya apa yang terjadi kemarin? Apa Adu Du menyerang mu lagi?" Tebak Ice.
Tentu saja ia berfikir bahwa Adu Du lah yang menyerang sang kakak, karena alien mana lagi yang hobi nyari masalah dengan mereka.
"Tentu saja bukan, bukan Adu Du." sahut Halilintar.
Ah benar juga, jika Adu Du yang kak Hali lawan, kak Hali tidak mungkin terluka separah ini. Jangan jangan...
-Ice-"Kau tidak perlu cemas soal hal itu, masalah ini bukan masalah serius kok" ujar Hali.
Untuk sementara aku tak bisa memberitahu kalian masalah ini maaf, cepat atau lambat kalian akan tahu dengan sendirinya.
-Halilintar-Ice menatap Hali dengan tatapan curiga, yang ditatap hanya menatapnya balik dengan santai.
"Kak Hali? Kak Gem, kak Hali udah bangun!" Seru Blaze yang berhasil membangunkan keempat saudaranya yang lain.
"Ssttt masih pagi jangan teriak-teriak" tegur Hali.
"Tahu ni, dasar kompor lo kira kita tinggal di hutan" celetuk Ice.
"Diem lo kulkas" sahut Blaze.
"Kak Haliii!" Duri langsung melompat dan memeluk Halilintar dengan erat.
Halilintar mengernyit ketika Duri memeluk nya. Ia lalu melepaskan pelukan Duri lalu meletakkan telapak tangannya di kening sang adik.
"Kau demam?" Tanya nya.
Yang ditanya hanya tersenyum dan tidak menjawab pertanyaan sang kakak.
"Ya, sejak pulang sekolah kemarin, makanya semalam ku larang dia ngobatin luka mu" ujar Taufan dengan mata yang masih terpejam.
"Tapi sekarang boleh kan?" Tanya Duri dengan wajah memelas.
"Tetap tidak" ujar Hali.
Ochobot yang baru saja hendak membangunkan para elemental mendapati keenamnya sedang berbincang dengan Halilintar.
"Eh kalian sudah bangun rupanya"
"Hanya kami tidak dengan yang satu ini" ujar Blaze sembari melirik ke arah Taufan yang masih memejamkan matanya di sofa.
"Aku sudah bangun" sahut Taufan kemudian melirik Blaze.
"Tapi matamu masih terpejam kak Tau" ujar Blaze sembari tertawa kecil.
Taufan berdecak sebal mendengar ucapan dari sang adik.
"Cepat bersiap, atau kalian akan terlambat." Ujar Ochobot.
"Terkhusus untuk Hali dan Duri kalian tidak perlu masuk hari ini" ujar Tok Aba yang baru saja memasuki kamar tersebut.
"Tapi Tok!" Bantah Duri dan Hali.
"Banyak lah alasan korang, tak de bantahan" ujar Tok Aba.
"Baik Tok."
Akhirnya para elemental pergi ke sekolah mereka tanpa Halilintar dan Duri.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Disekolah kelima elemental ini berkumpul dihalaman sekolah. Mereka sedang berbincang mengenai penyebab Hali terluka semalam.
"Kira-kira apa yang terjadi semalam" ujar Blaze.
"Aku rasa, ada sesuatu yang kak Hali lawan" sahut Ice.
"Siapapun itu yang jelas dia pasti menaruh dendam pada kak Hali, atau mungkin pada kita juga, dan yang jelas dia bukan musuh sembarangan" ujar Gempa.
"Tidak mungkin Ejo jo kan?" Kata Blaze.
"Tidak, pasti bukan. Tidak mungkin dia kembali lagi setelah kita mengalahkannya sebanyak 2 kali, tidak mungkin kan dia kurang puas dengan hal itu, dan juga terakhir dia datang saja saat aku kelas 4 SD itu sudah lama sekali" ujar Solar.
"Yang jelas kita harus tetap waspada, sebaiknya kita beritahu yang lain juga soal ini agar mereka juga waspada" saran Taufan, dan diangguki oleh yang lainnya.
Tiba-tiba seorang pemuda datang menghampiri mereka dan menyapa.
"Hai, kalian sedang apa disini? "
Tbc
***
Halo para readers happy weekend ya, maaf author up nya malam🤧
Jgn marah, biasanya juga author up di jam kunti, ini masih mending loh🌚Bagi kalian yg nanya "Thor I'm Sorry kapan lanjut?"
Jawabannya, Ntar nunggu Oboi jadi nyata😌And satu hal lagi buat HATERS yg mampir cuma mau buat ambil ss cerita ini, trs ngehujat lewat chat WA, DM dan Inbok lewat berbagai macam sosmed aku. Lo kalau gak suka mending gak usah baca deh, daripada chat cuma ngomong kyk gitu. Lo kalo gak suka bilang jgn cuma ngehina. Ngasih masukan kgk ngehina iya. Hbs lo baca ini, lo ss bakal ss lagi kan? dan ngadu ke pacar lo seolah lo yang paling tersakiti, udah ngehina playing victim pula.
NYINDIR ELIT SADAR DIRI SULIT, mau ku tulis nama mu disini biar viral, biar dunia tahu kalau gw punya sahabat munafik bermuka dua yg hobi nusuk dari belakang.
Oke lah guys lupakan pesan diatas, enjoy your weekend and see you in the next part🤗
𒈔𒈔𒈔

KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother's Secret
Fanfiction"Aku akan melindungi adik-adikku" -Halilintar- "Menjadi anak sulung bukan berarti kau harus menanggung semuanya sendiri" -Taufan- "Kakak jangan tinggalkan aku" -Duri- "Kami ada disini untuk mu, kau tidak sendirian" -Gempa- "Kau tidak harus menanggun...